Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

1. PENGAWASAN DAN PENGEMBANGAN MILITARY CIVIL COORDINATION SEBAGAI PENEGAKAN HUKUM PENGAMANAN WILAYAH UDARA INDONESIA TENGAH Kalasuheri Y.S.; Muchammad Furqon Muchaddats; Kurniawan P.Y.; Dikatama T
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 3 No 3 (2024): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Ketiga
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jau.v3i3.106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan pengawasan dan memonitorposisi wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia begitu luasnya dalam rangkapengawasan dan pengendalian wilayah udara Indonesia memerlukan keterlibatan militerdan sipil dalam pengelolaannya. TNI Angkatan Udara dalam melaksanakan operasipenegakan hukum dan keamanan wilayah udara dapat memanfaatkan fasilitas yang dimilikioleh instansi sipil yang memiliki kemampuan pertahanan udara, seperti radar sipil yangterletak di bandar udara sipil. Dalam melaksanakan operasi penegakan hukum danpengamanan wilayah udara dengan memanfaatkan radar sipil, TNI Angkatan Udara telahmembentuk Koordinasi Sipil Militer (MCC) dengan tujuan untuk memberdayakan radar sipiluntuk pertahanan udara negara dan penegakan hukum di wilayah udara, melaksanakanpertahanan udara yang terkoordinasi dan terpadu. pengelolaan dan peningkatan peranserta ATC sipil di bidang pertahanan udara nasional. Metode penelitian yang digunakanadalah metode analisis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknikobservasi, wawancara dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis modelinteraktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, pengolahan datadengan analisis SWOT dalam menentukan tiga strategi yang akan digunakan yaitu strategijangka pendek, strategi jangka menengah dan strategi jangka panjang serta penarikankesimpulan dengan Mengakhiri alat analisis, Sarana dan Cara dalam pengembangan MCCdi wilayah udara tengah Indonesia (Kosek II) dengan mewujudkan pengembangan MCCdengan memvalidasi dan membentuk organisasi baru, mewujudkan pengembangan MCCdengan meningkatkan sumber daya manusia dari personel MCC dan mewujudkanpengembangan MCC dengan memanfaatkan dan menambah fasilitas pendukung. danprasarana dalam melaksanakan tugas sebagai MCC. Sumber data yang diterima Kosek IIberasal dari data target udara oleh sensor Radar Bandara Sipil yang dikirimkan terlebihdahulu ke server di MATSC, kemudian dikirimkan melalui jalur Fiber Optic Telkom ke PosekKosek II, sedangkan untuk pertukaran data radar primer di bandara sipil MATSC tidak dapatdilaksanakan karena tidak adanya radar primer bandara sipil MATSC sehingga tidak adaPerjanjian Kerjasama pertukaran data radar primer bandara sipil MATSC dengan Kosek II.
2. USULAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA TRANSFER CONVEYOR STEEL CORD Bahrinudin; W Tedja Bhirawa; Karel L Mandagie; Dikatama T
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 3 No 3 (2024): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Ketiga
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v3i3.107

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui dan mengukur OverallEqipment Effectiveness (OEE) mesin Transfer Conveyor Steel Cord, mengidentifikasi danmemverifikasi faktor-faktor kerugian dominan bagi perusahaan berdasarkan six big lossesdengan melakukan Root Cause Analysis serta mengukur total efektivitas performansi darimesin-Transfer Conveyor Steel Cord. (4)Membuat usulan kepada perusahaan untukmeningkatkan produktivitas dan efektivitas dimasa yang akan datang. Penelitian dilaksanakandi PLTU Bukit Asam Sumatera Selatan dengan menggunakan Transfer Conveyor Steel Cord.Pada penelitian ini untuk dapat meningkatkan OEE mesin pada Transfer Conveyor Steel Cord,maka rancangan sistem perawatan yang dibuat dengan menggunakan metode TPM.penerapan TPM yang diperoleh setelah melakukan pengolahan data. Analisis yang dilakukanmeliputi analisis jadwal perawatan, analisis six big losses, analisis nilai OEE, dan analisisrancangan penerapan TPM. Pengukuran tingkat efektivitas Transfer Conveyor Steel Corddengan menggunakan metode OEE diperoleh nilai OEE sebesar 81,1 %. Langkah perbaikanyang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya breakdown adalah operator melakukanpengecekan mesin sebelum mesin tersebut dioperasikan, sehingga dapat meminimalkanpotensi kerusakan mesin. Memberikan pelatihan secara berkala kepada para operator danmaintenance untuk meningkatkan kemampuan mereka. Penelitian ini dapat dilanjutkandengan perancangan penjadwalan preventive maintenance dan optimalisasi autonomousmaintenance untuk meminimalkan breakdown yang terjadi. Beberapa tindakan PlannedMaintenance diantaranya adalah pemeriksaan alat secara menyeluruh, melakukanpembersihan, dan pelumasan dan penggantian komponen (spare part) dilakukan secaraberkala sesuai prosedur.
5. PENGARUH JUMLAH JAM KERJA TERHADAP KELELAHAN PERSONIL ATC (AIR TRAFFIC CONTROLER ) STUDI KASUS BANDARA TJILIK RIWUT Ivan Yusri; Muchammad Furqon Muchaddats; Kurniawan P.Y.; Dikatama T
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 3 No 3 (2024): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Ketiga
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v3i3.110

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menyelidiki dan mendatapengaruh jam kerja yang diberlakukan terhadap kelelahan pada personel Air TrafficControl (ATC) di Perum LPPNPI Cabang Palangka Raya. Metode penelitian yangdigunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Pengumpulan datadilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 12 personel ATC diPerum LPPNPI Cabang Palangka Raya. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptifdan statistik inferensial dengan uji t.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan jamkerja personel ATC di Perum LPPNPI Cabang Palangka Raya belum memenuhiketentuan yang ditetapkan dalam KP 218. Rata-rata jam kerja personel ATC per mingguadalah 48 jam, melebihi batas maksimal 32 jam per minggu. Hasil penelitian jugamenunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara jam kerja terhadapkelelahan pada personel ATC di Perum LPPNPI Cabang Palangka Raya. Semakin lamajam kerja personel ATC maka semakin tinggi pula tingkat kelelahan yang dialaminya.Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada manajemen Perum LPPNPI CabangPalangka Raya untuk meninjau kembali jam kerja personel ATC untuk memastikan telahmematuhi peraturan yang ditetapkan dalam KP 218. Selain itu, pihak manajemen jugahendaknya menerapkan program manajemen kelelahan untuk mengurangi risikokelelahan di kalangan personel ATC.
6. RANCANGAN RUTE PENERBANGAN APPROACH CONTROL AREA DI WILAYAH UDARA ELTARI Ivan Yusri; Muchammad Furqon Muchaddats; Kurniawan P.Y.; Dikatama T
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 3 No 3 (2024): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Ketiga
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v3i3.111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan desain konsep rutepenerbangan/ rute ATS dan titik-titik penting di wilayah udara APP/TMA Kupang yangakan digunakan sebagai sarana rute lalu lintas udara disalah satu kepulauan Indonesiatimur yang terus meningkat pada setiap tahunnya dalam hal ini untuk meningkatkankeselamatan dan efisiensi lalu lintas udara khususnya di APP/TMA Kupang. Terdapatbeberapa tantangan dalam penyelenggaraan pelayanan lalu lintas udara di wilayah udaraAPP/TMA Kupang. Pertama, terdapat 13 bandara perintis di wilayah udara yang tidakmemiliki rute ATS. Hal ini dapat menimbulkan konflik antar pesawat dan juga menyulitkanATC untuk menyediakan layanan pemisahan. Kedua, SOP saat ini tidak menyebutkanketentuan mengenai penerbangan yang tidak memiliki rute ATS serta dapat menimbulkankebingungan dan risiko keselamatan. Ketiga, jangkauan radio komunikasi di wilayahudara tidak selalu memadai sehingga menyulitkan ATC untuk berkomunikasi denganpesawat. Menurut surve pada tahun 2016, Indonesia menduduki peringkat keempatdalam 10 besar pasar penumpang domestik di dunia, oleh karena itu perlu adanyapenambahan rute penerbangan sebagai sarana lalu lintas udara yang akan segeradilaksanakan pada kesempatan pertama oleh Perum LPPNPI Kantor Cabang Kupang.Untuk menjamin keselamatan penerbangan, penting untuk memiliki layanan navigasiudara yang memadai Perum LPPNPI Kantor Cabang Kupang bertanggung jawabterhadap pelayanan lalu lintas udara di wilayah udara APP/TMA Kupang.
1. STRATEGI UNTUK PENGUATAN SINERGI SIPIL MILITER DALAM PENGAMANAN WILAYAH UDARA INDONESIA TIMUR H.Priyono D.P; Much. F. Muchaddats; Kurniawan P.Y.; Dikatama T
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 3 No 4 (2024): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Keempat
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jau.v3i4.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang fenomena “belumoptimalnya sinergi sipil militer dalam melaksanakan pengamanan wilayah udara IndonesiaTimur” yang dilatarbelakangi oleh terbatasnya kualifikasi personel melaksanakan fungsiIdentifikasi dan Pengaturan Lalu Lintas Udara (PPLU), birokrasi pelaporan Security Clearencedan Flight Clearence pesawat asing yang lambat, birokrasi upaya penindakan pelanggaranwilayah udara oleh pesawat asing memerlukan rentang waktu dan mekanismeyang panjang,dan belum ada kerjasama pemanfaatan radar sipil untuk kepentingan militer dalampengamatan ruang udara di wilayah timur Indonesia. Adapun teori yang relevan denganfokus penelitian adalah teori tentang keamananwilayah udara, operasi pertahanan udara, CivilMilitary Relations, sinergi, dan strategi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatifdeskriptif dengan menggunakan panduan pertanyaan dan desain penelitian studi kasuswilayah udara Indonesia timur. Narasumber berasal dari institusi yang relevan dan memilikikapabilitas untuk memberikan jawaban tentang permasalahan yang diteliti. Hasil penelitianmenemukan bahwa bersinergi atau berkolaborasi dalam konteks membangun Civil MilitaryRelation yang telah dilaksanakan antara Kosek III Biak dengan AirNav lebih dari sekedarbekerjasama. Civil Military Relationmenciptakan solusi atau gagasan yang lebih baik daninovatif dari sebuah kerjasama, oleh karena itu dapat dinyatakan sebagai suatu ’creativecooperation’.
2. PENGARUH REFRESHER TRAINING TERHADAP KINERJA PEMANDU APPROACH CONTROL SURVEILLANCE DI MAKASSAR DIRECTOR Ivan Yustri Mahardika; Muchammad Furqon Muchaddats; Kurniawan P.Y.; Dikatama T
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 3 No 4 (2024): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Keempat
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jau.v3i4.116

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh refresher training bagipersonel pemandu lalu lintas udara pada unit approach control surveillance (MakassarDirector) di Perum LPPNPI Cabang Makassar, agar mampu mempertahankan maupunmeningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan pemanduan lalu lintas udarasesuai dengan rekomendasi dari International Civil Aviation Organization (ICAO).Penelitian ini dilakukan di Perum LPPNPI Kantor Cabang Makassar, Ujung Pandang,Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatifmelalui penelitian survei. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengankuesioner dan studi dokumentasi sedangkan teknik analisis data yang digunakanadalah korelasi Pearson Product Momen yang dilanjutkan dengan uji hipotesispenelitian dengan cara t test. Berdasarkan hasil analisis korelasi dengan teknik PearsonProduct Momen, menunjukkan bahwa koefisien korelasi (nilai r hitung) sebesar 0,774lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel dengan nilai 0,404 serta nilai signifikansihitung adalah 0,00 lebih kecil dari 0,05. Dari perhitungan tersebut dapat menunjukkanbahwa terdapat hubungan positif atau searah antara refresher training dan kinerjapersonel pemandu approach control surveillance di Makassar Director. Kemudian padauji hipotesis penelitian dengan cara t test ditemukan t hitung sebesar 5,739 lebih besardari t tabel yaitu 2,074 serta nilai signifikansi hitung adalah 0,00 lebih kecil dari 0,05yang berarti bahwa adanya pengaruh refresher training terhadap kinerja pemanduapproach control surveillance. Selain itu, diketahui koefisien determinasi sebesar0,5990 yang berarti bahwa pengaruh refresher training terhadap kinerja personelpemandu approach control surveillance adalah sebesar 60% dan selebihnya ditentukanoleh faktor-faktor lain seperti beban kerja, motivasi kerja dan gaji pegawai. Dengan hasilanalisis tersebut, maka perlu diadakannya program pelatihan penyegaran (refreshertraining) bagi pemandu approach control surveillance secara rutin di unit approachcontrol surveillance (Makassar Director) Perum LPPNPI Cabang Makassar.
4. RANCANG BANGUN MAGNETO TESTER BERKECEPATAN 30-3000 RPM UNTUK MESIN LYCOMING PADA PESAWAT PIPER AIRCHER III TX Rahman Pasaribu; Muchammad Furqon Muchaddats; Kurniawan P.Y.; Dikatama T
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 3 No 4 (2024): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Keempat
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jau.v3i4.118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun mengatasi masalahapabila terjadi hal-hal yang signifikan khususnya mesin lycoming pada pesawat piperaircher. Dalam pelaksanaan pengujian magneto mesin piston lycoming akan dilaksanakanpada pesawat piper archer III TX, yang membutuhkan putaran tertentu yaitu 1000,2000dan 3000. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat tester magneto agarmengetahui kondisi magneto dengan indikator percikan konstan. Berdasarkan beberapaidentifikasi masalah yang akan menjadi batasan masalah adalah bagaimana merancangmagneto tester yang berkecepatan 30-3000 RPM. Dari hasil perhitungan dan perancangan yang telah dilakukan, alat yang dibuat belum mampu mencapai putaran yangmaksimum yaitu 2984 rpm. Dengan harapan agar dapat digunakan dan dapat mendukungkinerja mesin secara maksimal.