Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Cover Both Sides Dalam Podcast Deddy Corbuzier Tentang Playing Victim Sirkus Oriental Pranawukir, Iswahyu; Darmawan, Zakaria Satrio; Kusuma, Ema; Achir, Andi Banus; Syarah, Maya May; Bachtiar, Alfan
Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi Vol 11, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/dinamika.v11i1.5565

Abstract

Fenomena viral yang melibatkan Oriental Circus Indonesia dan Taman Safari Indonesia (TSI) mencuat ke ruang publik melalui media sosial setelah salah satu mantan pekerja sirkus mengaku menjadi korban ketidakadilan dan eksploitasi. Isu ini kemudian mendapatkan atensi luas setelah dibahas dalam salah satu episode podcast Deddy Corbuzier, yang menghadirkan narasumber dari kedua belah pihak. Pendekatan "cover both sides" atau keberimbangan narasi menjadi sorotan utama dalam analisis ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana representasi keberimbangan narasi (cover both sides) dikonstruksikan dalam episode podcast tersebut, serta bagaimana cara penyajian tersebut membentuk persepsi publik terhadap siapa yang dianggap benar dan siapa yang playing victim. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis dengan pendekatan Fairclough, serta mengaitkan strategi komunikasi mediatif yang dipakai oleh pembawa acara. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun secara eksplisit podcast ini memberi ruang kepada kedua pihak, terdapat dinamika framing dan kontrol narasi yang secara tidak langsung memengaruhi posisi netralitas. Hal ini memperlihatkan bahwa medium podcast bukan hanya ruang dialog, melainkan juga alat produksi wacana yang mampu membentuk opini publik secara halus dan terstruktur.
STRATEGI KAMPANYE IKLAN POLITIK PASANGAN PRABOWO SUBIANTO – GIBRAN RAKABUMING RAKA PADA PEMILIHAN UMUM 2024 SUATU KAJIAN MEDIA IKLAN TELEVISI Achir, Andi Banus
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.34342

Abstract

Pemilihan Umum Presiden tahun 2024 yang dimenangkan oleh kandidat Prabowo Subianto dengan pasangannya Gibran Rakabuming Raka. Selain faktor-faktor kinerja yang menghasilkan popularitas kandidat dibutuhkan pula strategi khusus kampanye tepatnya pada iklan politik di televisi dengan meningkatkan citra bagi kandidat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai bagaimana manajemen strategi komunikasi yang dilakukan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) merupakan tim sukses atau kelompok yang dibentuk untuk mendukung pada pasangan calon Presiden Prabowo Subianto dengan pasangannya Gibran Rakabuming Raka pada iklan politik dan fokus pada media televisi pada tahun 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi partisipatif, dan mengumpulkan berbagai sumber data-data yang telah digunakan untuk diteliti dan diuraikan untuk dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa iklan politik kandidat presiden melalui media televisi mempengaruhi elektabilitas dengan salah satu strateginya pemasangan pada waktu tayangan yang sesuai dengan target. Dan kultur bangsa Indonesia yang harmonis, terbuka dan selalu menerima, jika ditawarkan iklan politik yang bersifat menyerang (attacking), negative campaigne atau black campaigne dapat berpengaruh turunnya elektabilitas bagi kandidat yang  ”menyerang”. Dengan isu-isu politik yang disajikan pada iklan politik harus berdasarkan fakta dan sumber yang kredibel dan dikonstruksi sesuai dengan harapan masyarakat. Pesan harus bersifat positif maka efektifitas bisa tercapai. Komunikasi kampanye oleh tim sukses pemenangan terhadap iklan politik Prabowo Subianto dengan pasangannya Gibran Rakabuming Raka, dapat mengangkat popularitas serta reputasi kandidat, selain faktor-faktor lainnya yang ikut mempengaruhi. Iklan politik di televisi bisa disebut juga sebagai “serangan udara” yang bisa mencapai target hingga ruang dosmestik rumah tangga juga harus menjadi ajang edukasi bagi masyarakat untuk mengarahkan pada demokrasi yang lebih baik.  Karena iklan politik di televisi merupakan alat kampanye yang efektif dan relevan untuk mempersuasi masyarakat pemilihnya