Fenomena viral yang melibatkan Oriental Circus Indonesia dan Taman Safari Indonesia (TSI) mencuat ke ruang publik melalui media sosial setelah salah satu mantan pekerja sirkus mengaku menjadi korban ketidakadilan dan eksploitasi. Isu ini kemudian mendapatkan atensi luas setelah dibahas dalam salah satu episode podcast Deddy Corbuzier, yang menghadirkan narasumber dari kedua belah pihak. Pendekatan "cover both sides" atau keberimbangan narasi menjadi sorotan utama dalam analisis ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana representasi keberimbangan narasi (cover both sides) dikonstruksikan dalam episode podcast tersebut, serta bagaimana cara penyajian tersebut membentuk persepsi publik terhadap siapa yang dianggap benar dan siapa yang playing victim. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis dengan pendekatan Fairclough, serta mengaitkan strategi komunikasi mediatif yang dipakai oleh pembawa acara. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun secara eksplisit podcast ini memberi ruang kepada kedua pihak, terdapat dinamika framing dan kontrol narasi yang secara tidak langsung memengaruhi posisi netralitas. Hal ini memperlihatkan bahwa medium podcast bukan hanya ruang dialog, melainkan juga alat produksi wacana yang mampu membentuk opini publik secara halus dan terstruktur.
Copyrights © 2025