Mahasiswa tingkat akhir seringkali menghadapi berbagai tekanan dan tuntutan, baik akademik maupun personal, yang dapat menimbulkan stres. Prevalensi stres pada mahasiswa di Indonesia dilaporkan berkisar antara 38,7% hingga 71,6%. Jika stres ini tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental dan fisik, seperti kecemasan, depresi, penurunan imunitas, sakit kepala, dan penyakit jantung. Terapi warna dapat menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Terapi warna memiliki energi penyembuh yang dapat merelaksasi ketegangan dan memberikan efek penenang.Tujuan penelitian ini adalah menentukan efektivitas terapi warna terhadap penurunan tingkat stres mahasiswa akhir. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan kuasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat akhir Universitas Negeri Padang, sementara sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan psikologi tingkat akhir dengan 5 responden sebagai kelompok eksperimen dan 5 responden sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling agar sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Hasil analisis statistik menggunakan Paired Samples T-Test menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara skor pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan skor yang signifikan antara tingkat stres kelompok mahasiswa yang diberi terapi warna dengan yang tidak diberi terapi warna. Uji signifikansi kelompok eksperimen menunjukkan nilai 0,024 dan kelompok kontrol 0,027. Selain itu, tingkat stres seluruh subjek eksperimen mengalami penurunan. Sehingga dapat disimpulkan terdapat efektivitas terapi warna terhadap penurunan stres pada mahasiswa tingkat akhir.