ABSTRAK Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi alami yang berasal dari seorang ibu setelah melahirkan, dan direkomendasikan sebagai satu-satunya makanan untuk bayi baru lahir hingga usia enam bulan. WHO menganjurkan ASI eksklusif diberikan tanpa disertai makanan atau minuman apapun, termasuk air, namun obat-obatan dapat diberikan jika dalam kondisi medis yang yang diperlukan. Dalam praktik pelaksanaan ASI eksklusif, kader kesehatan memiliki peran yang sangat esensial terkait pengetahuan dan keterampilannya dalam hal praktik menyusui. Oleh karena itu, kegiatan edukasi tentang ASI eksklusif perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para kader untuk memaksimalkan proses pendampingan ibu menyusui. Kegiatan edukasi ini dilakukan agar pengetahuan tentang ASI eksklusif dan keterampilan kader dalam teknik perlekatan serta pijat laktasi meningkat. Edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah menggunakan media leaflet, serta praktik menggunakan boneka bayi dan laktasi kit kepada 33 kader kesehatan di Kecamatan Sawangan, Depok. Hasilnya menunjukkan peningkatan nilai posttest (>76) sebesar 48,5%. Dimana didapatkan output yang diperoleh dari uji wilcoxon yaitu nilai Sig. 0,000 < 0,05, yang mengindikasikan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader setelah edukasi. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa edukasi menggunakan metode ceramah melalui media leaflet serta praktik menggunakan boneka bayi dan laktasi kit mampu meningkatkan pengetahuan serta keterampilan kader terkait ASI eksklusif. Kata Kunci: ASI Eksklusif, Ceramah, Kader Kesehatan, Praktik ABSTRACT Breast Milk is a natural source of nutrition from a mother after giving birth, and is recommended as the only food for newborns up to six months of age. WHO recommends exclusive breastfeeding without any food or drink, including water, but medication can be given if medical conditions require it. In the practice of implementing exclusive breastfeeding, health cadres have a very essential role related to their knowledge and skills in breastfeeding practices. Therefore, educational activities about exclusive breastfeeding need to be carried out to improve the knowledge and skills of cadres to maximize the process of assisting breastfeeding mothers. This educational activity is carried out so that knowledge about exclusive breastfeeding and cadre skills in attachment techniques and lactation massage increase. Education was carried out through lectures using leaflet media, as well as practical sessions using baby dolls and lactation kits for 33 health cadres in Sawangan District, Depok. The results showed an increase in posttest scores (> 76) by 48.5%. The Wilcoxon test produced a significance value of 0.000 (< 0.05), indicating an increase in cadre knowledge and skills after education. Therefore, it can be concluded that education using lecture methods through leaflet media, along with practical sessions using baby dolls and lactation kits, effectively enhances the knowledge and skills of cadres regarding exclusive breastfeeding Keywords: Exclusive Breastfeeding, Lectures, Health Cadre, Practice