Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SAFETY EVALUATION ON THE USE OF HIGH ALERT DRUGS IN RSUD ARIFIN ACHMAD RIAU PROVINCE Khairunnisa, Najwa; Nugraha, Dimas Pramita; Bebasari, Eka; Bebasari, Afdal
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 11 No. 3 (2024): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Univers
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v11i3.433

Abstract

High alert drugs are drugs that have a high percentage of causing risk of harm to patients. To avoid errors, high alert drugs must be used properly, including storage and marking. The objective of this study was determine the safe use of high alert drugs at Arifin Achmad Hospital in Riau Province. This was a descriptive study that included 68 pharmacy officers. A questionnaire was used to collect data, which was the univariately analysed on a computer system. The result showed that the accuracy of the use of high alert drugs based on the 5 principles was in the good category. As many as 65 people (95.6%) were good at the right patient, 67 people (98.5%) were good at the right drug, 66 people (97.1%) were good at the right time of administration, 65 people (95.6%) were good at the right dose, and 66 people (97.1%) were good at the right route of administration. As many as 67 (98.5%) rated the storage safety and labelling of high alert drugs as good. The conclusion of this study is that the implementation of the five rights principle of medication, storage safety and labelling of high alert drugs at Arifin Achmad Hospital in Riau Province has reached a good level.
Edukasi ASI Eksklusif dengan Ceramah dan Praktik Pada Kader Kesehatan di Kecamatan Sawangan Depok Marjan, Avliya Quratul; Ilmi, Ibnu Malkan Bakhrul; Anwar, Khoirul; Khairunnisa, Najwa; Azmi, Haikal Rizky; Naufal, Fandra Raditya; Noviana, Virnanda Rahma
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.20569

Abstract

ABSTRAK Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi alami yang berasal dari seorang ibu setelah melahirkan, dan direkomendasikan sebagai satu-satunya makanan untuk bayi baru lahir hingga usia enam bulan. WHO menganjurkan ASI eksklusif diberikan tanpa disertai makanan atau minuman apapun, termasuk air, namun obat-obatan dapat diberikan jika dalam kondisi medis yang yang diperlukan. Dalam praktik pelaksanaan ASI eksklusif, kader kesehatan memiliki peran yang sangat esensial terkait pengetahuan dan keterampilannya dalam hal praktik menyusui. Oleh karena itu, kegiatan edukasi tentang ASI eksklusif perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para kader untuk memaksimalkan proses pendampingan ibu menyusui. Kegiatan edukasi ini dilakukan agar pengetahuan tentang ASI eksklusif dan keterampilan kader dalam teknik perlekatan serta pijat laktasi meningkat. Edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah menggunakan media leaflet, serta praktik menggunakan boneka bayi dan laktasi kit kepada 33 kader kesehatan di Kecamatan Sawangan, Depok. Hasilnya menunjukkan peningkatan nilai posttest (>76) sebesar 48,5%. Dimana didapatkan output yang diperoleh dari uji wilcoxon yaitu nilai Sig. 0,000 < 0,05, yang mengindikasikan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader setelah edukasi. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa edukasi menggunakan metode ceramah melalui media leaflet serta praktik menggunakan boneka bayi dan laktasi kit mampu meningkatkan pengetahuan serta keterampilan kader terkait ASI eksklusif. Kata Kunci: ASI Eksklusif, Ceramah, Kader Kesehatan, Praktik  ABSTRACT Breast Milk is a natural source of nutrition from a mother after giving birth, and is recommended as the only food for newborns up to six months of age. WHO recommends exclusive breastfeeding without any food or drink, including water, but medication can be given if medical conditions require it. In the practice of implementing exclusive breastfeeding, health cadres have a very essential role related to their knowledge and skills in breastfeeding practices. Therefore, educational activities about exclusive breastfeeding need to be carried out to improve the knowledge and skills of cadres to maximize the process of assisting breastfeeding mothers. This educational activity is carried out so that knowledge about exclusive breastfeeding and cadre skills in attachment techniques and lactation massage increase. Education was carried out through lectures using leaflet media, as well as practical sessions using baby dolls and lactation kits for 33 health cadres in Sawangan District, Depok. The results showed an increase in posttest scores (> 76) by 48.5%. The Wilcoxon test produced a significance value of 0.000 (< 0.05), indicating an increase in cadre knowledge and skills after education. Therefore, it can be concluded that education using lecture methods through leaflet media, along with practical sessions using baby dolls and lactation kits, effectively enhances the knowledge and skills of cadres regarding exclusive breastfeeding Keywords: Exclusive Breastfeeding, Lectures, Health Cadre, Practice
Makna Simbolik dan Peran Etnobotani Daun Pacar (Impatiens balsamina L.) dalam Ritual Boh Gaca pada Tradisi Pernikahan Masyarakat Aceh: Symbolic Meaning and Ethnobotanical Role of Henna Leaves (Impatiens balsamina L.) in the Boh Gaca Ritual in the Acehnese Wedding Tradition Wijaksono, Rizqia Ramadhani Haikal; Khairunnisa, Najwa; Iqbal, Muhammad Yustinian
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 6 No. 2 (2025): BiosciED December 2025
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v6i2.22009

Abstract

Daun pacar (Impatiens balsamina L.) telah lama digunakan dalam berbagai tradisi dan upacara adat di Indonesia, kajian mendalam mengenai nilai simbolis dan peran kulturalnya masih relatif terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna simbolik, fungsi budaya, dan perspektif etnobotani dari penggunaan daun pacar (Impatiens balsamina L.) dalam ritual adat pernikahan Boh Gaca di Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur (library research) dan meta-analisis terhadap berbagai sumber sekunder, seperti jurnal ilmiah, buku etnobotani, laporan penelitian, serta artikel budaya dan etnografi. Hasil kajian menunjukkan bahwa daun pacar dalam ritual Boh Gaca tidak hanya berfungsi sebagai pewarna kuku dengan nilai estetis, tetapi juga mengandung makna simbolik yang mencerminkan kesucian, kesiapan, perlindungan spiritual, serta harapan akan kebahagiaan dan kesuburan dalam kehidupan pernikahan. Dari sudut pandang etnobotani, penggunaan Impatiens balsamina L. mencerminkan kearifan lokal masyarakat Aceh dalam memanfaatkan tanaman sekitar secara budaya dan spiritual. Temuan ini memperkuat pentingnya pelestarian tradisi lokal serta membuka peluang integrasi pengetahuan tradisional dengan sains modern dalam upaya pelestarian budaya dan keanekaragaman hayati.