Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERBASIS IT DI SD GUGUS XIX DHAM LUBOK Sumarni, Eli; Akmaluddin, Akmaluddin; Rahmattullah, Rahmattullah
Jurnal Visipena 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/visipena.vi.2560

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru yang Berbasis IT dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru yang berbasis IT di SD Gugus XIX Dham Lubok Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Sedangkan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa peran kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru yang Berbasis IT di Gugus XIX Dham Lubok yaitu sekolah sebagai pemimpin, edukator, dan motivator. Sebagai pemimpin, kepala sekolah mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif dan membangun komunikasi yang baik dengan para guru untuk mengetahui dan mencari solusi terkait dengan apa yang dibutuhkan oleh guru terkait dengan penggunaan IT dalam pembelajaran. Sebagai edukator, kepala sekolah memberikan bimbingan, arahan, dorongan dan bahkan juga membuat pelatihan tentang cara mengoperasikan IT yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di kelas, akan tetapi hal ini tidak berjalan mulus, karena para guru yang sudah berumur susah untuk diarahkan untuk mampu menguasai IT dalam pembelajaran. Sebagai motivator, berperan dalam memberikan motivasi kepada guru agar mampu menggunakan media pembelajaran yang berbasis IT, kepala sekolah juga memberikan penghargaan kepada guru-guru yang berprestasi termasuk berprestasi dalam pemanfaatan IT sebagai media pembelajaran di kelas.AbstractThe aim of this research is to determine the role of school principals in improving the pedagogical competence of IT-based teachers and to find out the obstacles faced by school principals in improving the pedagogical competence of IT-based teachers at Cluster XIX Elementary School Dham Lubok, Aceh Besar. This research uses a qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews and observation. Meanwhile, data analysis techniques include data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of research in the field show that the role of the principal in improving the pedagogical competence of IT-based teachers in Cluster XIX Dham Lubok is that of the school as a leader, educator and motivator. As a leader, the principal is able to create a conducive working atmosphere and build good communication with teachers to find out and find solutions regarding what teachers need regarding the use of IT in learning. As an educator, the principal provides guidance, direction, encouragement and even provides training on how to operate IT which can be used as a learning medium in the classroom, but this does not go smoothly, because older teachers find it difficult to direct them to do this. do this. can master IT. in learning. As a motivator whose role is to motivate teachers to be able to use IT-based learning media, the principal also gives awards to teachers who excel, including those who excel in using IT as a learning media in the classroom.
The Effect Of Tele Education On Knowledge And Attitudes About HIV/AIDS Prevention In Students At Cut Nyak Dhien Langsa Unggul High School In 2022 Sumarni, Eli; Sinaga, Lia Rossa Veronika; Manurung, Kesaktian
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jkmlh.v7i2.3375

Abstract

According to the World Health Organization (WHO) HIV continues to be a major global public health problem. There are an estimated 38 million people living with HIV at the end of 2019. As a result of concerted international efforts to respond to HIV, service coverage continues to increase. In 2019, 68% of adults and 53% of children living with HIV globally were receiving antiretroviral therapy. In 2019, 68% of adults and 53% of children living with HIV globally were receiving lifelong antiretroviral therapy (ART), yet 7.1 million people living with HIV did not know they had HIV. And because of gaps in HIV services, 690,000 people died from HIV-related causes in 2019 and 1.7 million people were newly infected (WHO, 2020.). This study used a quasi-experimental method with a pre-test and post-test one group only design. Samples were taken as many as 33 people. Data collection was carried out using a questionnaire. Sampling was carried out using the Total Sampling method. The results of the study using Paired t-test obtained P-Value 0.000 there was a significant difference in the average increase in knowledge scores about HIV/AIDS prevention where the average knowledge of students before tele education was 8.636 and the average student/I after tele education was 12,424 so that the difference between changes before and after tele education was 3,788, where the average attitude of students before tele education was 49,697 and the average student/I after tele education was 62,030 so that the difference between changes before and after tele education is 12,333. It is hoped that health promotion efforts for students are carried out more creatively by using different media as an effort to increase students' knowledge and attitudes as primary prevention in adolescents.
Peranan Pemerintah dalam Pengelolaan Limbah B3 di Kota Batam Sumarni, Eli; Dompak, Timbul
Action Research Literate Vol. 8 No. 7 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i7.438

Abstract

Peran penting yang dimainkan oleh pemerintah dalam mengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kota Batam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran pemerintah dalam pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kota Batam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus untuk memahami secara mendalam peran pemerintah dalam pengelolaan limbah B3 di Kota Batam. Hasil penelitian ini mengungkap bagaimana pemerintah setempat memainkan peran sentral dalam upaya untuk mengatur, mengawasi, dan memastikan pengelolaan limbah B3 yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Pertama-tama, pemerintah berperan sebagai regulator yang menetapkan kebijakan dan regulasi yang ketat terkait pengelolaan limbah B3. Kebijakan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari proses pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan, hingga pemusnahan limbah. Dengan adanya kerangka regulasi yang jelas, perusahaan-perusahaan di Kota Batam diharapkan dapat mematuhi standar lingkungan yang ditetapkan, sehingga risiko pencemaran lingkungan akibat limbah B3 dapat diminimalkan. Selain sebagai regulator, pemerintah juga berperan sebagai fasilitator dalam memfasilitasi kolaborasi antara berbagai pihak terkait, termasuk perusahaan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan masyarakat umum. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dalam upaya menangani masalah limbah B3 di Kota Batam, pemerintah telah mengambil langkah-langkah seperti menciptakan regulasi, memberikan insentif kepada industri, memantau aktivitas industri, dan meningkatkan kesadaran masyarakat.