Problems of developing and improving mental health can be addressed with group guidance services (BKp) behavioral counseling techniques. The aim of the research is to reveal the influence of BKp services (X1) and behavioral counseling techniques (X2) on improving mental health (Y), using associative strategy quantitative methods. The research location was SMP Negeri 6 Idanogawo, the research population was all class VIII students and the sample was taken purposively as many as 32 people. The data collection instrument was a closed questionnaire which was distributed to a number of respondents. Data were analyzed using multiple linear regression analysis to answer research questions according to the proposed hypothesis. The research results concluded that BKp services (X1) partially had a significant effect on improving mental health (Y). The regression coefficient value of the BKp service variable is negative, namely 5.279 and every increase in BKp services by 1.00% will be followed by an increase in mental health by 5.279%. Behavioral counseling techniques (X2) partially have a significant effect on improving mental health (Y). The regression coefficient value for behavioral counseling techniques is positive, namely 6.098 and every 1.00% increase in behavioral counseling techniques will be followed by an increase in mental health of 6.098%. Variables X1 and X2 together have a significant effect on variable Y and every increase in X1 and The contribution of the influence of variables X1 and X2 to variable Y is 91.80%, while the remaining 8.2% is influenced by other variables that have not been studied. It is recommended for school counselors to provide BKp services with behavioral counseling techniques to handle, develop and improve students' mental health. ABSTRAKMasalah pengembangan dan peningkatan kesehatan mental dapat dilakukan dengan layanan bimbingan kelompok (BKp) teknik konseling behavioral. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkap pengaruh layanan BKp (X1) dan teknik konseling behavioral (X2) terhadap peningkatan kesehatan mental (Y), menggunakan metode kuantitatif strategi asosiatif. Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 6 Idanogawo, populasi penelitian seluruh siswa kelas VIII dan sampel diambil secara purposif sebanyak 32 orang. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner tertutup yang dibagikan kepada sejumlah responden. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk menjawab pertanyaan penelitian sesuai hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa layanan BKp (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kesehatan mental (Y). Nilai koefisien regresi variabel layanan BKp bernilai negatif, yaitu 5,279 dan setiap peningkatan layanan BKp sebesar 1,00 % akan diikuti dengan peningkatan kesehatan mental sebesar 5,279 %. Teknik konseling behavioral (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kesehatan mental (Y). Nilai koefisien regresi teknik konseling behavioral bernilai positif yaitu 6,098 dan setiap peningkatan teknik konseling behavioral sebesar 1,00 % akan diikuti dengan peningkatan kesehatan mental sebesar 6,098%. Variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel Y dan setiap peningkatan X1 dengan X2 sebesar 1,00 % akan diikuti dengan peningkatan variabel Y sebesar 11,38. Sumbangan pengaruh variabel X1 dengan X2 terhadap variabel Y sebesar 91,80% sedangkan sisanya sebesar 8,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti. Disarankan kepada konselor sekolah untuk menyelenggarakan layanan BKp teknik konseling behavioral untuk menangani, mengembangkan dan meningkatkan kesehatan mental peserta didik.