The aim of this research is to reveal the influence of career guidance services (X1) with modeling techniques (X2) on the maturity of career choices (Y), using associative strategy quantitative methods. The research location was SMK Negeri 1 Gunungsitoli Alo'oa, the research population was all class XI students and the sample was taken purposively as many as 64 people from two study groups. The data collection instrument was a closed questionnaire distributed to a number of respondents. The regression coefficient value of the career services variable is negative, namely 0.095, meaning that every 1.00% increase in career guidance services will be followed by an increase in career choice maturity of 0.095% assuming the other independent variables remain constant. The modeling technique (X2) partially has a significant effect on the maturity of career choices (Y). The regression coefficient value of the modeling technique (b2) is positive, namely 1.051, meaning that every 1.00% increase in the modeling technique will be followed by an increase in career choice maturity of 1.051% assuming the other independent variables remain constant. Variables X1 and X2 together have a significant effect on variable Y and every increase in X1 and The contribution of the influence of variables X1 and X2 to variable Y is 93.8%, while the remaining 7.2% is influenced by other variables that have not been studied. It is recommended for school counselors to provide career guidance services using modeling techniques to handle, develop and improve students' career maturity. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap pengaruh layanan bimbingan karir (X1) dengan teknik modeling (X2) terhadap kematangan pilihan karir (Y) menggunakan metode kuantitatif strategi asosiatif. Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 1 Gunungsitoli Alo’oa, populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI dan sampel diambil secara purposif sebanyak 64 orang dari dua rombongan belajar. Instrumen pengumpulan data adalah angket tertutup yang dibagikan kepada sejumlah responden. Nilai koefisien regresi variabel layanan karir bernilai negatif, yaitu 0,095 artinya setiap peningkatan layanan bimbingan karir sebesar 1,00% maka akan diikuti dengan peningkatan kematangan pilihan karir sebesar 0,095% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Teknik modeling (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kematangan pilihan karir (Y). Nilai koefisien regresi teknik modeling (b2) bernilai positif, yaitu 1,051, artinya bahwa setiap peningkatan teknik modeling sebesar 1,00% maka akan diikuti dengan peningkatan kematangan pilihan karir sebesar 1,051% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel Y dan setiap peningkatan X1 dengan X2 sebesar 1,00% akan diikuti dengan peningkatan variabel Y sebesar 1,146. Sumbangan pengaruh variabel X1 dengan X2 terhadap variabel Y sebesar 93,8% sedangkan sisanya sebesar 7,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti. Disarankan kepada konselor sekolah untuk menyelenggarakan layanan bimbingan karir dengan teknik modeling untuk menangani, mengembangkan dan meningkatkan kematangan karir peserta didik.