Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keamanan Siber Dan Etika Berinternet Di Kalangan Pelajar Era Digital Farsha Hidayat; Athif Ramadhan; Guntur Indra Cahya; Ahmad Zayni; Alfian Ilyasya; Iktiar Jerryansyah Putra; Imam Algifari; Fahmi Azis; Muhamad Farhansyah; Darial Akbar
APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 6 (2025): APPA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa SMP tentang keamanan siber dan etika dalam penggunaan internet. Dilaksanakan di SMP Darussalam Cimanggis Ciputat, program ini memperkenalkan konsep dasar keamanan siber dan pentingnya etika berinternet kepada para siswa. Melalui pendekatan yang interaktif dan edukatif, siswa dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menjadi pengguna internet yang bijak dan bertanggung jawab. Program ini melibatkan serangkaian kegiatan seperti sosialisasi, edukasi, dan evaluasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap risiko dan peluang di dunia digital. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami pentingnya menjaga keamanan data pribadi dan menerapkan etika yang baik dalam berinteraksi di dunia maya.
Penerapan Restorative Justice dalam Penyelesaian Tindak Pidana Anak di Indonesia: Implementation of Restorative Justice in Resolving Child Crimes in Indonesia Fahmi Azis; Ady Purwoto; Annisa Aminda; Desty Anggie Mustika; Pratiwi Ayu Sri D
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6901

Abstract

Restorative justice merupakan pendekatan dalam sistem peradilan pidana yang mengutamakan pemulihan hubungan antara korban, pelaku, dan masyarakat, alih-alih hanya fokus pada penghukuman. Konsep ini sangat relevan dalam konteks peradilan anak, yang memandang anak sebagai individu dalam proses tumbuh kembang dan membutuhkan pembinaan. Di Indonesia, penerapan restorative justice diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), dengan mekanisme diversi sebagai salah satu instrumen utamanya. Meskipun telah memiliki landasan hukum yang jelas, penerapannya menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya pemahaman aparat penegak hukum, terbatasnya fasilitas pendukung, dan stigma negatif masyarakat terhadap anak yang terlibat tindak pidana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan restorative justice, kendala-kendala yang dihadapi, serta peluang pengembangannya. Diharapkan, dengan pemahaman yang lebih baik, dapat ditemukan solusi untuk menciptakan sistem peradilan pidana anak yang lebih berkeadilan dan berpihak pada kepentingan terbaik anak.