Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Enigma of Humanistic Justice in Addressing Narcotics Abuse Febriana, Maria; Albar, Mohammad Haris Yusuf; Hakim, Adiyansyah Lukman
Mimbar Keadilan Vol 17 No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Faculty of Law, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mk.v17i2.11329

Abstract

Drug abuse is a complex problem that requires a comprehensive solution. This includes how the concept is used in various aspects of tackling drug abuse. Justice in drug abuse eradication is a complex enigma, especially when the approach taken tends to be repressive and pays less attention to humanitarian aspects. Restorative justice is an alternative paradigm for handling drug abuse in Indonesia by linking it to the values of Pancasila. Restorative justice emphasizes recovery, reconciliation, and reintegration of offenders, victims, and society. This approach is in line with Pancasila values such as humanity, unity, and social justice. Restorative justice does not only enforce the law, but also pays attention to the social and psychological aspects involved in drug abuse cases. Applying restorative justice to the rehabilitation of drug addicts helps them overcome their addiction and become productive members of society again. Implementing restorative justice requires the cooperation of various stakeholders, including government, law enforcement, and local communities. This research aims to explore and understand the complexity of humanistic justice in the context of drug abuse treatment, as well as examine the definition and concept of humanistic justice in the context of drug abuse. This research uses an empirical juridical method, with interviews conducted at the Kediri City Attorney's Office and observation visits to post-rehabilitation drug abusers. Results of this study show that to overcome this, a comprehensive approach is needed that affects many aspects of life. The noble values of Pancasila provide a solid foundation in developing effective coping strategies.
HAPPY ENGLISH LEARNING BERSAMA ANAK-ANAK DI SDK NANGARORO Eny, Ignasia Epifania Tri; Pali, Agustina; Ia, Maria Virdasari; Febriana, Maria; Mite, Maria Chyntia Putri Don
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 3 No. 04 (2025): JULI 2025
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa Inggris merupakan kebutuhan penting di era global saat ini. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Inggris sebaiknya diberikan secara maksimal sejak usia sekolah dasar. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, serta memotivasi dan meningkatkan konsentrasi peserta dalam proses pembelajaran. Program ini mengusung konsep bermain sambil belajar, yaitu pembelajaran bahasa Inggris yang dirancang dengan suasana menyenangkan dan interaktif menggunakan metode role play. Fokus kegiatan ini adalah pengembangan keterampilan berbicara (speaking), khususnya dalam penguasaan kosakata dan penyusunan kalimat sederhana. Kegiatan dilaksanakan di SDK Nangaroro , sebuah sekolah yang terletak di Kecamatan nangaroro, Kabupaten Nagekeo . Peserta kegiatan adalah anak-anak dari SDK Nangaroro khususnya di kelas v. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris, serta keterampilan membaca dialog secara lisan. Kegiatan ini berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, membuat peserta lebih antusias dan percaya diri dalam mengikuti seluruh rangkaian aktivitas bahasa Inggris.
Legal Legal Efforts for Rehabilitation of Narcotics Crimes Against Narcotics Addicts in Indonesia Febriana, Maria; Mamangkey, Jesicha Yenny Susanty; Albar, Mohammad Haris Yusuf
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 5 No. 6 (2025): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v5i6.2113

Abstract

Abstrak: Rehabilitasi di Indonesia merupakan langkah penting dalam perawatan dan pemulihan pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika, memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sosialnya agar dapat berfungsi secara optimal dalam masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009, rehabilitasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu rehabilitasi medis yang difokuskan pada perawatan untuk mengatasi ketergantungan narkotika, dan rehabilitasi sosial yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi sosial pecandu. Tata cara pelaksanaan rehabilitasi diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait seperti misalnya Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 04 Tahun 2010 yang memberikan pedoman mengenai indikasi dan kategori orang yang layak untuk mendapatkan rehabilitasi. Kewajiban untuk melakukan rehabilitasi sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 mencerminkan perlindungan hukum bagi pecandu dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif narkotika dan mendukung proses pemulihan. Pengajuan permohonan rehabilitasi dapat dilakukan melalui penyidik, penuntut umum, atau hakim dan memerlukan penilaian oleh tim penilai terpadu serta putusan pengadilan mengenai tempat rehabilitasi yang tepat. Meskipun ada peraturan dan pedoman, tantangan dalam pelaksanaan rehabilitasi masih ada, termasuk kurangnya integrasi antara lembaga penegak hukum dan terbatasnya pilihan rehabilitasi. Upaya yang efektif diharapkan dapat meningkatkan kualitas rehabilitasi dan mendukung integrasi sosial pecandu narkoba. Reformasi hukum ini akan meningkatkan respons terhadap pecandu narkoba, termasuk mengakui pecandu narkoba sebagai korban yang membutuhkan rehabilitasi dan bukan hanya pelaku kejahatan, serta memberikan solusi yang lebih manusiawi dan efektif untuk penyalahgunaan narkoba.