Zakarijah, Edi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Menyelami Kekayaan Humor dalam Perkataan dan Perbuatan Yesus berdasarkan Kitab Injil Zakarijah, Edi; Bengke, Melki; Suranto
KARDIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 2 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Parakletos Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69932/kardia.v2i2.30

Abstract

Abstract: Humour is human and not the result of sin. But some people live their religious life rigidly and seriously.  This study explains that Jesus had a sense of humor. The richness of Jesus' humor is so abundant and impressive in terms of technique, content, and impact. Jesus' humor was in no way destructive or disruptive to his teaching. This fact should make all Christians feel entitled to laugh without guilt at funny, fun, and happy things. And what Jesus did, is worth emulating for all Christians in doing ministry, of course with the right portion and creativity. This research was conducted using descriptive qualitative methodology, by collecting data from various sources and information. It can be concluded that Jesus is believed to have rich and varied humor in his teachings, evident through various humor techniques such as situational, wordplay, and dramatic contrast. His humor was not only to entertain but also to clarify teachings, challenge thinking, and oppose evil. However, when Jesus experienced suffering and death on the cross as part of the work of salvation, there was no use of humor demonstrated by Him. Abstrak: Humor adalah sesuatu yang manusiawi dan bukan karena akibat dosa. Oleh karena itu dalam menjalani kehidupan agama tidak harus secara kaku dan serius.  Penelitian ini menjelaskan bahwa Yesus memiliki selera humor. Kekayaan humor Yesus begitu melimpah dan sangat mengaggumkan baik dalam hal cara penyajiannya, kontennya, bahkan dampaknya. Humor Yesus sama sekali tidak merusak atau mengganggu dalam bangunan pengajaranNya. Fakta ini seharusnya membuat semua orang Kristen merasa berhak tertawa tanpa rasa bersalah terhadap hal-hal yang lucu, menyenangkan dan membahagiakan. Dan apa yang Yesus lakukan, layak ditiru bagi semua orang Kristen dalam mengerjakan pelayanan, tentu dengan porsi dan kreatifitas yang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi kualitatif deskriptif, dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber dan informasi. Maka dapat disimpulkan bahwa Yesus dipercaya memiliki humor yang kaya dan beragam dalam ajarannya, terbukti melalui berbagai teknik humor seperti situasional, permainan kata, dan menciptakan kontras dramatis. Humor-Nya tidak hanya untuk menghibur tetapi juga untuk memperjelas ajaran, menantang pemikiran, dan menentang kejahatan. Namun, saat Yesus mengalami penderitaan dan kematian di kayu salib sebagai bagian dari karya keselamatan, tidak ada penggunaan humor yang ditunjukkan-Nya.
Persepsi Humor Masyarakat Kristen Di Indonesia Terhadap Kehidupan Yesus: Suatu Tinjauan dari Hasil Kuisioner Zakarijah, Edi
Jurnal Ap-Kain Vol 2, No 2 (2024): Teogi dan Pendidiakn Agama Kristen (Juli 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/jak.v2i2.133

Abstract

This study aims to explore Christian perceptions of the humor of Jesus Christ and the implications of these perceptions for Christian practice. Using a descriptive qualitative research method with questionnaires as the data collection tool, the study surveyed members of various Christian churches with diverse backgrounds and denominations. The results reveal that Jesus' humor is seen as an important aspect of His teachings and life, adding a human dimension that complements His divine nature. Analysis of the questionnaire data shows variations in how respondents understand and interpret Jesus' joy and humor. Despite these differences, many respondents emphasize that Jesus' humor reflects His empathy towards the human condition, which is often marked by suffering and difficulty. This research highlights the importance of a balanced approach to both the human and divine aspects of Jesus in shaping an authentic Christian identity and practice. Practical implications include the need for a more inclusive approach to Christian spirituality and efforts to correct misconceptions about joy and humor in contemporary Christian life.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana masyarakat Kristen memandang kehumorisan Yesus Kristus dan dampak dari pandangan tersebut terhadap praktik kekristenan. Dengan menggunakan metode studi kualitatif deskriptif melalui kuisioner, penelitian ini mengumpulkan data dari anggota gereja Kristen yang beragam latar belakang dan denominasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kehumorisan Yesus dianggap sebagai elemen penting dalam ajaran dan kehidupan-Nya, menambah dimensi kemanusiaan yang melengkapi sifat keilahian-Nya. Analisis kuisioner mengungkapkan perbedaan dalam cara responden memahami dan menginterpretasikan kegembiraan serta humor Yesus. Meskipun ada variasi, banyak yang menyatakan bahwa kehumorisan Yesus mencerminkan empati-Nya terhadap kondisi manusia yang penuh penderitaan. Penelitian ini menekankan perlunya pendekatan seimbang terhadap aspek kemanusiaan dan keilahian Yesus untuk membentuk identitas dan praktik kehidupan Kristen yang autentik. Implikasi praktis dari temuan ini meliputi perlunya dukungan untuk pendekatan inklusif dalam spiritualitas Kristen serta upaya untuk memperbaiki pemahaman yang salah mengenai kegembiraan dan kehumorisan dalam kehidupan Kristen kontemporer.
Humor Dalam Injil: Tantangan Dan Kendala Yang Dihadapi Masyarakat Berdasarkan Kuisioner Zakarijah, Edi; Kariyanto, Yohanes
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 7, No 1 (2025): Teologi dan Pendidikan Kristen - Februari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v7i1.356

Abstract

Alkitab sering dianggap sebagai literatur suci yang membutuhkan pemahaman yang mendalam, elemen humor dalam Injil sering kali diabaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut masalah yang ada dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan penyebaran kuesioner. 38 orang yang menjawab kuesioner berasal dari berbagai provinsi dan sinode di Indonesia. Studi ini menemukan beberapa komponen yang memengaruhi kemampuan pembaca untuk memahami komedi dalam Injil. Temuan utama menunjukkan bahwa pengenalan humor dalam teks dipengaruhi oleh keterbatasan memori, bahasa, budaya, dan keputusan redaksional dan penerjemahan. Selain itu, ditemukan bahwa kemampuan untuk berimajinasi, sikap bebas dari rasa bersalah, dan selera humor yang baik adalah faktor penting dalam memahami humor dalam Injil. Selain itu, kualitas redaksional dan penerjemahan juga sangat penting untuk menjaga humor tetap ada.