Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komunikasi Pembangunan Dalam Pendidikan Ditinjau Dari Perspektif Islam Simamora, Irma Yusriani; Wulandari, Latifah; Hasibuan, Manita Rahma; Hidayat, Try Akmal; Sirait, Fauzi; Gulo, Aldi Ramadani
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8883

Abstract

Persoalan perbaikan komunikasi harus terus dipusatkan, karena perjalanan kehidupan terus berjalan, dan setiap orang harus benar-benar sejahtera, serta menemukan keharmonisan dunia lain, agar kehidupan di dunia nyaman, dan terlaksananya da’ yang mendalam. wah latihannya lebih ideal. Setiap bangsa, baik negara maju, negara berkembang, maupun negara terbelakang, tetap menjadikan program pembangunan sebagai agenda utama. Dengan membangun validitas maka kehidupan dapat ditingkatkan, baik dari segi material maupun non material. Dari sinilah konsep-konsep pembangunan selalu dikomunikasikan sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan komunikasi pembangunan. Saat ini ia banyak memanfaatkan komunikasi luas, karena media ini dianggap layak. Sederhananya, komunikasi yang efektif terjadi apabila pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator atau pengkhotbah dan pesan yang ditangkap dan diterima oleh komunikan atau mad’u mempunyai keterkaitan yang erat. Kelangsungan korespondensi terkait erat dengan tujuan korespondensi, biasanya kita mengantisipasi setidaknya satu hasil sebagai tujuan korespondensi. Korespondensi juga digunakan dalam bidang pendidikan dan memegang peranan penting dalam pendidikan, termasuk kemampuan administratif, kemampuan ini pertama-tama melalui pemberitahuan dan pengendalian terlebih dahulu serta latihan persuasif. Pengawasan dan pengendalian ini dapat dilakukan untuk kegiatan preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya pemberian risiko pengobatan yang disampaikan melalui komunikasi yang luas dan ditujukan kepada pelajar dan lebih luas lagi di tingkat daerah. Selain itu, ada 6 bagian yang harus dimanfaatkan dalam persekolahan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu: sumber, komunikator (encoder), pesan (knead), komunikan (decoder), media (channel), dampak. (hasil)
Komunikasi Pembangunan Dalam Pendidikan Ditinjau Dari Perspektif Islam Simamora, Irma Yusriani; Wulandari, Latifah; Hasibuan, Manita Rahma; Hidayat, Try Akmal; Sirait, Fauzi; Gulo, Aldi Ramadani
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8883

Abstract

Persoalan perbaikan komunikasi harus terus dipusatkan, karena perjalanan kehidupan terus berjalan, dan setiap orang harus benar-benar sejahtera, serta menemukan keharmonisan dunia lain, agar kehidupan di dunia nyaman, dan terlaksananya da’ yang mendalam. wah latihannya lebih ideal. Setiap bangsa, baik negara maju, negara berkembang, maupun negara terbelakang, tetap menjadikan program pembangunan sebagai agenda utama. Dengan membangun validitas maka kehidupan dapat ditingkatkan, baik dari segi material maupun non material. Dari sinilah konsep-konsep pembangunan selalu dikomunikasikan sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan komunikasi pembangunan. Saat ini ia banyak memanfaatkan komunikasi luas, karena media ini dianggap layak. Sederhananya, komunikasi yang efektif terjadi apabila pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator atau pengkhotbah dan pesan yang ditangkap dan diterima oleh komunikan atau mad’u mempunyai keterkaitan yang erat. Kelangsungan korespondensi terkait erat dengan tujuan korespondensi, biasanya kita mengantisipasi setidaknya satu hasil sebagai tujuan korespondensi. Korespondensi juga digunakan dalam bidang pendidikan dan memegang peranan penting dalam pendidikan, termasuk kemampuan administratif, kemampuan ini pertama-tama melalui pemberitahuan dan pengendalian terlebih dahulu serta latihan persuasif. Pengawasan dan pengendalian ini dapat dilakukan untuk kegiatan preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya pemberian risiko pengobatan yang disampaikan melalui komunikasi yang luas dan ditujukan kepada pelajar dan lebih luas lagi di tingkat daerah. Selain itu, ada 6 bagian yang harus dimanfaatkan dalam persekolahan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu: sumber, komunikator (encoder), pesan (knead), komunikan (decoder), media (channel), dampak. (hasil)