Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana kegiatan Perwiritan Naposo Nauli Bulung di Desa Tambiski Nauli menjadi media internalisasi nilai-nilai Al-Quran dalam pembentukan akhlak remaja Generasi Z. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan jenis studi etnografi pendidikan. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perwiritan berfungsi tidak hanya sebagai aktivitas keagamaan rutin, tetapi juga sebagai ruang pembinaan karakter yang kontekstual, menggabungkan nilai-nilai Qurani seperti kejujuran, tanggung jawab, kesabaran, dan adab dengan kearifan lokal Mandailing. Internalisasi nilai dilakukan melalui pembacaan Yasin, takhtim, tahlil, dan sipaingot (petuah adat), serta interaksi sosial antar anggota komunitas. Kegiatan ini terbukti membawa perubahan positif terhadap perilaku remaja, memperkuat kesadaran spiritual, dan membentuk etika sosial yang sesuai dengan ajaran Islam. Studi ini merekomendasikan perwiritan sebagai model pendidikan karakter Islam berbasis komunitas yang relevan di tengah tantangan moral dan digitalisasi yang dihadapi generasi muda masa kini.