Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRUKTUR BATIN DAN FUNGSI MANTRA MASYARAKAT BESEMAH KOTA PAGAR ALAM Oktavia, Tasya
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 22, No 1 (2024): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v23i1.6675

Abstract

The Mantra of the Besemah community is one of the cultural assets that needs to be preserved. However, the spell is currently threatened with extinction. This is caused by several factors, namely the reduced interest of the community, especially young people, to learn spells. Getting older and the death of the chanters, not a few have even died, as well as the lack of documentation regarding the spell. This study aims to analyze the inner structure and function of the mantras of the Besemah community. This study uses qualitative research methods with data collection techniques through interviews and literature studies. The results of the study show that the mantras of the Besemah community have an inner structure consisting of four parts, namely theme, (feeling), tone and message.
PEMERIKSAAN SGOT, SGPT DAN KREATININ PASIEN TUBERKULOSIS PARU PENGOBATAN FASE INTENSIF DAN LANJUTAN DI KECAMATAN TAMPAN Irawan, Mega Pratiwi; Oktavia, Tasya; Pangestu, M. Aris Puji; Sholikasra, Laudira
AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional Vol 6 No 3 (2024): AKSELERASI: JURNAL ILMIAH NASIONAL
Publisher : GoAcademica Research dan Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jin.v6i2.1039

Abstract

Tuberkulosis paru adalah penyakit yang di sebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang sistem pernapasan paru-paru. Pada 2019 Kota Pekanbaru memiliki 1543 kasus TB. Pengobatan TB diberikan paket (isoniazid, pirazinamid, rifampisin, ethambutol, streptomisin) yang di konsumsi dengan ketentuan selama 6 bulan pengobatan. Pada pengobatan OAT terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif pada 2 bulan pertama pengobatan dan fase lanjutan pada 4 bulan pengobatan lanjutan. Penggunaan OAT dalam jangka panjang mempunyai risiko hepatotoksisitas ditandai dengan adanya peningkatan enzim transaminase. Pemeriksaan SGOT, SGPT dan Kreatinin dilakukan kepada penderita tuberkulosis yang sedang mengkonsumsi OAT sebanyak 20 responden, Metode IFCC without P-5-P digunakan untuk menentukan nilai SGOT dan SGPT, sedangkan pemeriksaan kadar Kreatinin menggunakan metode Jafee/Picrate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rantang nilai SGOT pasien laki-laki 18-45 U/L sedangkakan perempuan 12-44 U/L. Rentang nilai SGPT pasien laki-laki dan perempuan adalah 8-61 U/L. Sedangkan kadar kreatinin pasien laki-laki 0,77-0,98 mg/dl dan perempuan 0,47-1,80 mg/dL. Peningkatan nilai SGOT, SGPT dan Kreatinin lebih didominasi oleh pasien yang sudah berada pada fase pengobatan lanjutan tetapi tidak terlalu jauh dari nilai normal masing-masing pemeriksaan. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa OAT masih batas aman untuk dikonsumsi pada penderita TB digunakan sesuai aturan dan diawasi oleh petugas kesehatan.
Meningkatkan ketahanan Duduk melalui Media Mozaik Kertas bagi Anak Gangguan Spektrum Autisme Oktavia, Tasya; Iswari, Mega; Tsaputra, Antoni; Ardisal, Ardisal
Pedagogik Journal of Islamic Elementary School Vol. 8 No. 3 (2025): September - December
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pijies.v8i3.8230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan duduk anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) melalui media mozaik kertas, dimana anak hanya mampu duduk dalm waktu 1-4 menit. Penelitian menggunakan pendekatan Single subject Research (SSR) dengan desain A-B. subjek yang terlibat penelitian ini yaitu peserta didik dengan Gangguan Spektrum Autisme di kelas IV SLB YPPC Painan. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan pencatatan durasi. Kemudian dianalisis secara visual dan memindahkannya dalam bentuk grafik. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 11 kali pertemuan dengan baseline (A) sebanyak 4 pertemuan dan intervensi (B) 7 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kondisi awal (A) dengan hasil 1 menit, 2 menit, 4 menit dan 4 menit, setelah itu kondisi intervensi dengan durasi  6 menit, 7 menit, 8 menit, 8 menit, 9 menit, 9 menit dan 9 menit. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa media mozaik kertas dapat meningkatkan ketahanan duduk bagi anak gangguan spektrum autisme dengan peningkatan 5 menit dari baseline pada pertemuan terakhir 4 menit dan intervensi yaitu 9 menit. Hasil penelitian ini merekomendasikan media mozaik kertas sebagai salah satu media intervensi yang efektif untuk meningkatkan ketahanan duduk bagi anak GSA.