Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendidikan Fiqih: Pelajaran, Pembelajaran dari Pesantren Irham Abdul Haris
Berkala Ilmiah Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2023): Berkala Ilmiah Pendidikan
Publisher : Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/bip.v3i2.893

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengeksplorasi metode pembelajaran yang digunakan di pesantren tradisional sebagai model pembelajaran yang efektif dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip hukum Islam, Menganalisis peran pendidikan dalam membentuk karakter dan nilai-nilai keislaman peserta didik pesantren, serta implikasinya terhadap pembentukan identitas muslim yang berakhlak mulia. Menilai relevansi dan adaptabilitas metode pembelajaran fiqih pesantren dalam menghadapi perubahan sosial, teknologi, dan budaya dalam konteks pendidikan Islam kontemporer. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif. Alat pengumpulan data menggunakan analisis observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil ini, terungkap bahwa pondok pesantren memiilki kelebihan tersendiri di dalam membina siswa terkait dengan pendidikan berbasis karakter. Pendidikan dipondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengintegrasikan pendidikan umum dengan pendidikan religius. Hal itu siswa memperoleh pendidikan berbasis agama yang berorientasi pada penguatan karakter. Pentingnya pendidikan karakter alam pondok pesantren, karena pada sekolah umum siswa tidak memperoleh pendidikan religius secara mendalam. Sehingga pondok pesantren sangat representatif untuk membina siswa yang berbasis karakter religius. Sistem pendidikan pondok pesantren merupakan pendidikan yang unik, unik karena siswa dituntut untuk menjadi pribadi yang sempurna, belajar dan praktek bahkan praktek yang tidak pernah diajarkan teorinya, dengan pembiasaan-pembiasan kehidupan sosial di masyarakat dan belajar memimpin pribadi dan lingkungan. Karakter yang di kembangkan di pondok ini adalah akhlak yang mulia bertaqwa kepada Allah, kepemimpinan, kejujuran dan diterjemahkan dalam beberapa keaktifan di berbagai bidang pengembangan minat dan bakat, dan peningkatan keterampilan seperti santri aktif mengadakan kegiatan yang tentunya kegiatan itu harus terpadu dengan lingkungan pesantren, banyak di antara santri yang mengembangkan bakatnya.
Transformasi Kurikulum Pendidikan Islam Berbasis Literasi Digital : Upaya Membangun Mahasiswa Muslim yang Adaptif dan Visioner Mujiyatun Mujiyatun; Irham Abdul Haris
Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat Vol. 4 No. 1 (2025): April : Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrafi.v4i1.4508

Abstract

The transformation of the Islamic education curriculum based on digital literacy is an essential step to enhance student engagement in higher education learning. This study aims to examine the implementation of digital literacy in the Islamic education curriculum and its impact on the quality of learning. A qualitative approach was used, involving observation, interviews, and documentation. The findings show that although some Islamic higher education institutions have integrated technology into learning, challenges related to lecturer readiness, digital access inequality, and limited resources remain major obstacles. Students responded positively to digital-based learning, which provided easier access to study materials and facilitated online interaction. However, the digital access gap needs to be addressed promptly to create a more equitable learning experience. The implications of this study suggest the need for ongoing lecturer training, improved technological infrastructure, and curriculum policies that support more effective integration of digital literacy in Islamic higher education.
Peran Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Perempuan dan Pencegahan Woman Trafficking di Indonesia Irham Abdul Haris
Attractive : Innovative Education Journal Vol. 6 No. 2 (2024): Attractive : Innovative Education Journal
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/aj.v6i2.1364

Abstract

Human trafficking, especially women (woman trafficking), is essentially slavery in modern times. Trafficking can occur as a result of child adoption, money loans, unregistered marriages, promises of interesting work, low education and insight, working conditions and wages that have not been standardized. In responding to trafficking, Islam through education clearly rejects and offers several solutions so that humanity, especially women, is free from the practice of human trafficking. Islam teaches dharuriyatu khamsin (five human rights), consisting of maintaining the rights of religion, life, reason, property, lineage and honor. The role of Islam through education is very important as a preventive measure, namely with knowledge, skills and attitudes so that it is not easy to fall into human trafficking. Apart from that, Islam, through education, also seeks to empower women to have careers, so that they can live independently to meet their and their family's needs so that they do not easily fall into human trafficking
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Ahmad Habib; Muslihun; Ma’rup; Irham Abdul Haris
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 3: Mei 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas model pembelajaran Cooperative Learning dalam meningkatkan pemahaman konsep agama Islam di kalangan siswa SMP Islam di Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen kontrol acak dengan pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Islam di Bandar Lampung, dengan sampel terdiri dari dua kelas yang dipilih secara acak. Satu kelas (n=30) ditetapkan sebagai kelompok eksperimen yang menerapkan model Cooperative Learning, sedangkan kelas lain (n=30) sebagai kelompok kontrol yang meneruskan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengukur pemahaman konsep agama Islam sebelum dan setelah penerapan model Cooperative Learning, serta observasi dan angket untuk mengamati interaksi siswa dalam kelompok saat penerapan model pembelajaran. Data dianalisis menggunakan uji-t untuk menguji perbedaan rata-rata pemahaman konsep agama Islam antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam pemahaman konsep agama Islam antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rata-rata skor pemahaman konsep agama Islam pada kelompok eksperimen (85,3) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (72,8). Selain itu, observasi juga menunjukkan interaksi yang lebih aktif dan kolaboratif dalam kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Cooperative Learning efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep agama Islam di kalangan siswa SMP Islam di Bandar Lampung. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah agar sekolah-sekolah mempertimbangkan untuk menerapkan model pembelajaran ini dalam pembelajaran agama Islam guna meningkatkan pemahaman siswa.