Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi tubuh secara produktif. Di Indonesia pada tahun 2019 jumlah penduduk yang menderita DM sekitar 10,7 juta jiwa dan menduduki peringkat ke-7, kemudian meningkat pada tahun 2021 mencapai 19,5 juta jiwa dan menduduki peringkat ke-5 di seluruh dunia. Di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2020 disebutkan penderita DM sebanyak 138.538 jiwa, dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 186.797 jiwa. Namun di Kabupaten Banggai Laut pada tahun 2020 sebanyak 4.263 jiwa menderita DM, dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 4.674 jiwa, dan pada tahun 2022 mencapai 6.259 jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan perawatan diri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Banggai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 112 orang, sampel sebanyak 53 orang dengan menggunakan teknik rumus Slovin. Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa dari 53 responden, sebanyak 41 responden yang memiliki dukungan keluarganya baik sebagian besar perawatan dirinya baik yaitu sebanyak 27 orang (50,9%). Sedangkan responden yang memiliki dukungan keluarga yang kurang baik sebagian besar memiliki perawatan diri yang kurang sebanyak 9 orang (17,0%). Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan perawatan diri pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Banggai dengan nilai p=0,012. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan perawatan diri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Banggai, dimana semakin besar dukungan keluarga maka semakin tinggi kepatuhan dalam perawatan diri pasien Diabetes Mellitus type 2. Peningkatan pengetahuan dan informasi mengenai pentingnya dukungan keluarga dapat dilakuakan oleh tenaga kesehatan melalui edukasi terjadwal sebagai langkah untuk meningkatkan kepatuhan perawatan diri pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2