Kandungan kolesterol tinggi dalam daging hewani merupakan salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskuler seperti aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan probiotik Lactobacillus salivarius yang terenkapsulasi dalam berbagai bentuk pakan (mash, pellet, dan wafer) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, konversi pakan (FCR), kadar kolesterol, dan protein pada daging kelinci. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, masing-masing menggunakan satu ekor kelinci jantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan bentuk pellet memberikan performa terbaik secara signifikan dibandingkan mash dan setara dengan wafer, dengan FCR lebih rendah dan pertambahan bobot badan lebih tinggi. Suplementasi Lactobacillus salivarius secara signifikan menurunkan kadar kolesterol daging dan meningkatkan kandungan protein dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulannya, pemberian probiotik dan pemilihan bentuk pakan yang tepat dapat meningkatkan efisiensi produksi serta menghasilkan daging kelinci rendah kolesterol dan tinggi protein.