Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN ENCENG GONDOK (Euchornia crassipes) TERFERMENTASI Aspergillus niger PADA PAKAN LENGKAP TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN KEEMPUKAN DAGING KELINCI LOKAL Achmad Burhanuddin; Badat Muwakhid; Irawati Dinasari
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.593 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6349

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan enceng gondok terfermentasi aspergillus niger sebagai complete feed terhadap persentase karkas dan keempukan daging pada kelinci lokal lepas sapih. Penelitian ini menggunakan kelinci lokal lepas sapih dan complete feed. Penelitian menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 kelompok, P0 = complete feed tanpa enceng gondok, P1 = complete feed menggunakan enceng gondok terfermentasi 10%, P2 = complete feed menggunakan enceng gondok terfermentasi 20%, P3 = complete feed menggunakan enceng gondok terfermentasi 30% dan dilanjutkan dengan uji BNT. Variabel yang diamati adalah persentase karkas dan keempukan daging. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa tingkat penggunaan enceng gondok yang di fermentasi dalam pakan lengkap memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase karkas dengan menghasilkan rataan, P0=48,82a, P1=49,93a, P2=50,43 a, P3=53,92b sedangkan terhadap keempukan nilai keempukan daging memberikan pengaruh nyata (P<0,05), dengan rataan masing-masing perlakuan P3 =5,40a, P2=5,83ab, P1=6,43b, P0=7,10 b. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, tingkat penggunaan enceng gondok terfermentasi paling baik yaitu  30% hal ini dapat mengoptimalkan persentase karkas hingga 53,92 % dan keempukan daging kelinci hingga termasuk kategori empuk yaitu 5,40. Disarankan menggunakan penambahan enceng gondok terfermentasi 30% untuk menghasilkan persentase karkas dan keempukan daging yang baik . Kata kunci : Kelinci, enceng gondok, Aspergillus niger, persentase karkas, keempukan daging.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAGING SAPI PERAH AFKIR ASAL PASAR TRADISIONAL PADA SUHU REFRIGERATOR DENGAN BERBAGAI PENGEMAS TERHADAP NILAI pH DAN TOTAL BAKTERI Moh. Athval Athoillah Aramadani; Irawati Dinasari; Oktavita Rahayu Puspitarini
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.541 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh lama penyimpanan daging sapi perahafkir asal pasar tradisional pada suhu refrigerator dengan berbagai pengemas terhadap nilai pH dantotal bakteri. Materi yang digunakan adalah daging sapi perah afkir bagian tenderloin,polypropylene dan aluminium foil. Penelitian percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) pola tersarang (nested) 2 faktor dan 3 ulangan, faktor 1 (jenis pengemas) : P0 (tanpapengemas), P1 (plastik polypropylene) dan P2 (aluminium foil), faktor 2 (lama simpan) : L1 (2hari), L2 (4 hari) dan L3 (6 hari). Variabel yang diamati nilai pH dan total bakteri. Data yangdiperoleh dianalisis ragam dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis ragam menunjukkanbahwa lama simpan dalam berbagai pengemas daging sapi perah afkir pada suhu refrigeratorberpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai pH dan total bakteri. Nilai pH P2L1 5,73a hingga P0L36,57d, total bakteri P2L1 log 5,99CFU/ga hingga P0L3 log 7,20CFU/gc. Berbagai bahan pengemasberpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pH. Nilai pH P2 5,78a hingga P0 6,34c. Berbagaipengemas berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap total bakteri. Total bakteri P2 log 6,26 CFU/gahingga P0 log 6,77 CFU/gb. Perlakuan terbaik adalah P2L2 (pengemas aluminium foil denganlama simpan 4 hari suhu refrigerator) didapatkan pH 5,80b dan total bakteri log 6,23 CFU/ga.Kesimpulan penelitian bahwa pengemas daging sapi perah afkir terbaik yang disimpan pada suhurefrigerator adalah pengemas aluminium foil. Perlakuan terbaik diperoleh dari daging sapi perahafkir dikemas dengan aluminium foil selama 4 hari pada suhu refrigerator untuk mempertahankannilai pH dan total bakteri.Kata kunci : daging sapi perah afkir, lama penyimpanan, bahan pengemas, nilai pH, total bakteri
EVALUASI KUALITAS DEDAK PADI MELALUI UJI ORGANOLEPTIK DAN RAPID TES PHLOROGLUCINOL DI KOTA MALANG Yode Wanda Sugiari; Umi Kalsum; Irawati Dinasari; Brahmadhita Pratama Mahardhika
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan riset ini untuk mengevaluasi kualitas dedak padi secara organoleptik dan rapid tes phloroglucinol. Materi yang digunakan adalah dedak padi yang diambil dari 4 Kecamatan di Kota Malang dan diteliti selama 4 Minggu. Metode yang digunakan adalah metode percobaan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial yang terdiri dari 12 perlakuan dan 15 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini meliputi lama penyimpanan dan wilayah. Lama penyimpanan diambil sebanyak 3 kali yaitu L0 = Belum mengalami penyimpanan, L2 = Minggu ke dua, dan  L4 = Minggu ke empat. Wilayah meliputi W1 = Kecamatan Klojen, W2 = Kecamatan Blimbing, W3 = Kecamatan Sukun, W4 = Kecamatan Lowokwaru. Ulangan yang digunakan sebanyak 15 reponden. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling dan pengamatan uji organoleptik menggunakan uji hedonik, uji pemalsuan menggunakan rapid tes phloroglucinol. Analisis data dilakukan dengan sidik ragam dan uji beda nyata terkecil. Hasil dari penelitian dedak padi yang diuji secara organoleptik menunjukkan bahwa ada interaksi antara lama penyimpanan dan wilayah pengambilan dedak padi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kualitas dedak padi. Warna dedak padi terbaik dari wilayah Klojen dengan nilai rataan 4,6±1,08, bau terbaik dari wilayah Klojen dengan nilai rataan 3,87±1,39, rasa terbaik dari wilayah Klojen dengan nilai rataan 2,6±1,80, tekstur terbaik dari wilayah Klojen dengan nilai rataan 4,13±1,16, daya gumpal terbaik dari wilayah Klojen dengan nilai rataan 4,13±1,18. Dedak padi yang diuji melalui rapid tes phloroglucinol memiliki serat kasar yang sangat tinggi. Kata Kunci: Kualitas dedak padi, Organoleptik, Rapid Tes Phloroglucinol
PERBEDAAN DAGING AYAM PETELUR JANTAN DAN DAGING AYAM JOPER TERHADAP NILAI pH DAN KEEMPUKAN BAKSO Prasetya Gusti Samiaji; Oktavia Rahayu Puspitarini; Irawati Dinasari
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 5, No 02 (2022): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membedakan daging ayam petelur jantan dan daging ayam Joper jantan terhadap pH dan keempukan bakso. Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi daging ayam petelur jantan white leghorn umur 45 hari (3kg), daging ayam Joper jantan lohman umur 45 hari (3kg), tepung tapioka (3kg), es batu (3kg), merica (180g), bawang putih (360g), garam (360g). Penelitian akan dilakukan menggunakan metode studi komparatif dengan 2 perlakuan dan 15 ulangan. Perlakuan yang terdiri dari (P1) daging ayam petelur jantan dan (P2) daging ayam Joper jantan. Variabel yang dikaji adalah nilai pH dan keempukan. Analisis data menggunakan Uji t tidak berpasangan. Hasil nilai pH bakso ayam petelur jantan dan ayam joper jantan menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan nyata (P>0,05), yakni dengan rataan pH P1 (7,01), rataan pH P2 (7,09). Hasil analisis uji t tidak berpasangan nilai keempukan bakso ayam petelur jantan dan ayam joper jantan menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) dengan rataan nilai keempukan P1 (9,32N) dan rataan nilai keempukan P2 (10,32N). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa nilai pH bakso ayam petelur jantan tidak berbeda dengan bakso ayam Joper jantan, namun berbeda pada nilai keempukan. Bakso daging ayam petelur jantan lebih empuk dibandingkan ayam Joper jantan. Saran dari penelitian ini sebaiknya membuat bakso daging ayam jantan petelur dan perlu penelitian lanjutan terkait WHC, susut masak bakso daging ayam petelur jantan dan ayam Joper.Kata Kunci: Daging ayam petelur jantan, daging ayam joper jantan, pH, keempukan.
PENGARUH CAMPURAN TEPUNG TAPIOKA DAN TEPUNG MAIZENA PADA PEMBUATAN BAKSO AYAM PETELUR AFKIR TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK (WARNA, RASA, AROMA) Muhammad Zaki Adi Shofi; Sri Susilowati; Irawati Dinasari
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh campuran tepung tapioka dan tepung maizena pada pembuatan bakso ayam petelur afkir terhadap uji organoleptik (warna, rasa, aroma). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh campuran tepung tapioka dan tepung maizena dengan presentase terbaik pada uji organoleptik bakso yang terbuat dari ayam petelur afkir. Materi yang digunakan adalah daging ayam petelur afkir (pada bagian paha),  tepung maizena, tepung tapioka, es batu, bawang putih, garam, merica, penyedap, putih telur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 ulangan dan 4 perlakuan.Variabel yang diamati yaitu uji organoleptik. Uji organoleptik (warna, rasa, aroma) penilaian warna pada bakso adalah sangat tidak gelap= 5, tidak gelap= 4, agak gelap= 3, gelap= 2, sangat gelap= 1,  penilaian rasa pada bakso dengan nilai sangat tidak gurih= 1, tidak gurih= 2, agak gurih= 3, gurih= 4, sangat gurih= 5, penilaian aroma pada bakso dengan nilai sangat tidak harum= 1, tidak harum= 2, agak harum= 3, harum= 4, sangat harum= 5. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh campuran tepung tapioka dan tepung maizena tidak berpengaruh (P>0,05) uji organoleptik warna dan berpengaruh nyata (P<0,05) pada uji organoleptik rasa dan aroma. Uji organoleptik warna menunjukan hasil tertinggi pada (P3) dengan nilai 2,64 dan kesukaan terbanyak yaitu (tidak gelap), rasa menunjukan hasil tertinggi pada (P2) dengan nilai 3,9 dan kesukaan terbanyak yaitu (gurih), aroma menunjukan hasil tertinggi pada (P2) dengan nilai 3,5 dan kesukaan terbanyak yaitu (agak harum).kata kunci: Tepung maizena, bakso ayam petelur afkir, organoleptik.
PENGARUH DOSIS PEMBERIAN ASAP CAIR ( LIQUID SMOKE ) DAN LAMA SIMPAN TERHADAP JUMLAH BAKTERI DAN pH DAGING AYAM Didik Julianto; Irawati Dinasari; Sri Susilowati
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Peternakan
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Dosis Pemberian Asap Cair (LiquidSmoke) Dan Lama Simpan Terhadap Jumlah Bakteri Dan pH Daging Ayam yang meliputi lamasimpan terhadap jumlah total bakteri dan pH daging ayam. Materi yang digunakan daging ayam umur4 minggu dan asap cair. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan4x4 perlakuan dan 2x ulangan yang terdiri dari: 4% selama 8 jam, 8% selama 16 jam, 12% selama 24jam dengan 16 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis asap cair berpengaruh nyata (P<0,05) serta interaksi berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap total bakteri daging ayam, dengan hasilrata-rata penyimpanan pada suhu ruangan yaitu: (4%) 3,771, (8%) 3,806, (12%) 3,653. Hasil analisapengaruh dosis asap cair dan lama simpan pada daging ayam terhadap total bakteri daging ayamberpengaruh nyata (P <0,05). Rata-rata jumlah bakteri yang terbesar sampai yang terkecil pada dosisasap cair dan lama simpan daging ayam adalah: (A1)3,771(5,9x105 CFU/g),(A2)3,806(6,4x 105 CFU/g),(A3)3,653(4,5x105 CFU/g) dan pengaruh dosis asap cair terhadap peningkatan pH padadaging ayam berpengaruh nyata (P <0,05) dengan rincian hasil (A1) 6,425,(A2) 6,735,(A3) 6,995.Sedangkan untuk lama simpan pada dosis asap cair pada daging ayam menunjukkan bahwa suhuruangan juga memberikan pengaruh terhadap lama simpan daging ayam berpengaruh sangat nyata (P< 0,05). Disimpulkan perendaman daging ayam dengan konsentrasi asap cair dan lama simpan asapcair berpengaruh terhadap jumlah total bakteri dan pH daging ayam, Asap cair dapat digunakansampai pada konsentrasi 8% memberikan hasil terbaik untuk jumlah total bakteri dan pH dagingayam.
PERSEPSI MASYARAKAT YANG TERDAMPAK POLUSI PETERNAKAN BROILER DI DESA SUMBERSUKO KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG Hani Putri Shiningia; Sri Susiolowati; Irawati Dinasari
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana persepsi masyarakat yang terdampak polusi keberadaan peternakan broiler di Desa Sumbersuko Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2023 - 20 Maret 2023 di Desa Sumbersuko, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari 59 orang responden untuk mewakili jumlah masyarakat, yang dilakukan secara purposive sampling. Metode Penelitian ini dilakukan dalam bentuk studi kasus dengan analisis data yang bersifat deskriptif kualitatif, variabel yang diamati bau, pencemaran, limbah. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat yang terdampak polusi peternakan broiler  Desa Sumbersuko Kecamatan Dampit Kabupaten Malang dengan prosentase bau mendapatkan sangat terganggu (ST) 0,00%, terganggu (T) 11,86%, cukup terganggu (CT) 42,37%, tidak terganggu (TT) 40,68%, sangat tidak terganggu 5,08% pada kategori tersebut cukup terganggu dengan adanya bau. Untuk pencemaran mendapat prosentase sangat terganggu (ST) 0,00%, terganggu (T) 1,69%, cukup terganggu (CT) 0,00%, tidak terganggu (TT) 83,05%, sangat tidak terganggu (STT) 15,25% pada kategori tersebut tidak terganggu dengan adanya pecemaran. Prosentase limbah sangat terganggu (ST) 0,00%, terganggu (T) 5,08%, cukup terganggu (CT) 8,47%, tidak terganggu (TT) 84,75%, sangat tidak terganggu 1,69% pada kategori tersebut tidak terganggu dengan adanya limbah.Kata kunci :.Broiler, Bau, Pencemaran Air, Limbah
PENGARUH PENGGANTIAN PAKAN KOMERSIAL DENGAN CAMPURAN TEPUNG BIJI LAMTORO DAN JAGUNG TERFERMENTASI PLUS BIOENZIM PADA BROILER PERIODE FINISHER TERHADAP BIAYA PAKAN PER KG BOBOT BADAN DAN IOFC Achmad Zaenuri; M Farid wadjidi; Irawati Dinasari
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 5, No 02 (2022): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penggantian pakan komersial dengan campuran tepung biji lamtoro dan jagung terfermentasi plus bioenzim (JLFB) pada pakan broiler terhadap biaya pakan perkilogram pertambahan bobot badan dan income over feed cost (IOFC). Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu broiler dengan umur 22 hari sebanyak 64 ekor yang dipelihara selama 14 hari dengan menggunakan JLFB sebagai campuran pakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adlah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap unit perlakuan di isi 4 ekor ayam. Perlakuan P0 = pakan komersial 100%, P1 = pakan komersial 92,5% ditambah JLFB 7,5%, P2 = pakan komersial 85% ditambah JLFB 15%, P3 = 77,5% ditambah JLFB 22,5%. Variabel yang diamati biaya pakan perkilogram pertumbuhan bobot badan dan income over feed cost. Data yang diperoleh menggunakan analisis ragam (Anova), hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggantian pakan komerisal dengan campuran JLFB dalam pakan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap biaya pakan perkilogram pertumbuhan bobot badan dan IOFC. Rataan nilai pada biaya pakan perkilogram pertumbuhan bobot badan (Rp/kg PBB) P0 :16015, P1 : 15616, P2 : 15498, P3 : 15407 sedangkan rataan income over feed cost (Rp/ekor) P0 : 4748, P1 : 5244, P2 : 5299 P3 : 5343. Kesimpulan penelitian bahwa penggantian pakan komersial dengan campuran JLFB 22,5% memberikan biaya pakan perkilogram pertumbuhan bobot badan paling murah dan memberikan nilai income over feed cost (IOFC) paling tinggi.Kata Kunci :broiler finisher, tepung biji lamtoro, tepung jagung, bioenzim
NALISIS TINGKAT KEPUASAN PETERNAK BROILER POLA KEMITRAAN TERHADAP KINERJA PT.CIOMAS ADISATWA Andika Septian Bachrul; Sri Susilowati; Irawati Dinasari
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan peternak terhadap kinerja dari PT.Ciomas Adisatwa. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 – 30 April 2023  bertempat di wilayah kerja unit Singosari yang berada di Kabupaten Malang Kota Batu dan Kabupaten Pasuruan. Materi yang digunakan  adalah total sampling dari peternak yang bermitra dengan PT. Ciomas Adisatwa yang berjumlah 16 orang peternak.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survey, sarana yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan sistem kuisioner dan wawancara, data yang digunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif serta dihitung menggunakan skala likert. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan peternak terhadap kinerja PT.Ciomas Adisatwa dilihat dari presentase variabel penilaian pada atribut pelayanan adminitrasi  sebesar 80% pada skala puas, pada atribut pelayanan sarana produksi sebesar 80,68% pada skala sangat puas, pada atribut pelayanan teknis dan budidaya sebesar 79,98% pada skala puas, sedangakan pada atribut pelayanan pasca panen sebesar 82,06% pada skala sangat puas. Sedangakan untuk nilai secara keseluruhan dari variabel penilaian yang diamati ialah sebesar 80,68% yang berarti peternak sangat puas dengan kinerja dari PT.Ciomas Adisatwa.Kata kunci : Kepuasan, Kemitraan, Peternak Plasma
EFEK PENGGUNAAN LIMBAH ORGANIK RUMAH MAKAN DALAM PAKAN TERHADAP PROTEIN EFISIENSI RASIO DAN INCOME OVER FEED COST AYAM JOPER Masdian Ahmad Fadzil; Usman Ali; Irawati Dinasari
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kecernaan bahan organik dalam pakan ayam pedaging dipengaruhi oleh jumlah penambahan tepung yang dicampur dengan lamtoro dan biji singkong yang difermentasi oleh Rhizopus oligosporus (LGF). Pakan komersial, ubi kayu, Rhizopus oligosporus, biji lamtoro, dan broiler finishers adalah bahannya. Dengan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok, kami melakukan percobaan. P0 = 100% pakan komersial; P1 = 10% pakan komersial; P2 = 20% pakan komersial; P3 = 30% pakan komersial. Dua faktor dipelajari: kecernaan bahan organik dan nilai pakan. Analisis varian kemudian akan dilakukan pada data yang terkumpul. Kecernaan bahan organik dan nilai ekonomi pakan pada ayam broiler sama-sama dipengaruhi oleh hasil penelitian ini (P0,01), namun pada kelompok bobot badan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05). P0 = 59,54 % b, P1 = 43,27 % a, P2 = 52 % 03 % a, dan P3 = 51,56 % an merupakan rata-rata kecernaan berbagai bentuk bahan organik. P0 = Rp. 16.911,76b, P1 = Rp15.541,47a, P2 = Rp14.357,23a, dan P3 = Rp. 14.277,02a hampir sama dalam hal rata-rata nilai ekonomi pakan. Menurut hasil, P3 adalah yang paling hemat biaya ketika 30% tepung LGF ditambahkan ke dalam campuran untuk mengurangi pencernaan bahan organik. Kata kunci: biji lamatoro, gaplek, kecernaan bahan organik, nilai ekonomis pakan