Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Evaluation of booster additive with different DOC body weight on Broiler production performance in closed house Muharlien, Muharlien; Sudjarwo, Edhy; Yulianti, Dyah Lestari; Prayogi, Heni Setyo
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 30, No 3 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2020.030.03.11

Abstract

This experiment was carried out in a 7,500 m2 poultry closed house located between the geographical coordinates 7°21ʹ-7°31ʹ south latitude and 110°10ʹ-111°31ʹ    west longitude and an average altitute of 654 m, from July to August 2020. The chickens were placed in 24 pens measuring 1 m2 each at stocking density of 4 chickens m-2. This study aimed at evaluating the effect of three initial weight (chick weight on first day of experiment) and two types of mixed feed on broiler performance. A total 96 day old chicks strain CP 707 derived from the same flock of breeders, was distributed in completely randomized experimental design with 3 (initial weight) by two type of mixed feed five repliated per treatment. The feed was complete feed produced by PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Complete feed was given based on the maintenance phase, include BR0 (1-7 days old), BR1 (8-21 days), and BR2 (>21 days). The booster additive was a commercial product. Initial weights were classified as light (37-41 g), medium (42-46 g) and heavy (>47 g), whereas mixed feed (with and without additive booster) were used as daily chicken feed.  Data were analyzed by ANOVA and means were compared by Tukey’s test at 95% confidence level. Initial weight and types of mixed feed have no effect on feed consumption, body weight gain, feed conversion, dan production index.
PENGARUH BOBOT DAY OLD CHICK YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI, PERSENTASE KARKAS, INDEKS PERFORMA, INCOME OVER FEED COST, DAN NILAI EKONOMIS PAKAN BROILER Yulianti, Dyah Lestari; Sinaga, Ruth Rodearni; Gultom, Ariel Nickholas; Ma’arif, Muhammad Wahyu Agung
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 5 No. 2 (2023): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v5i2.22408

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bobot Day Old Chick (DOC) yang berbeda terhadap penampilan produksi, persentase karkas, Indeks Performa (IP) Income Over Feed Cost (IOFC), dan nilai ekonomis pakan broiler. Materi penelitian adalah 75 ekor DOC strain Lohmann tidak dibedakan jenis kelamin.  Pakan basal adalah pakan komersial broiler fase starter produksi PT. Charoen Pokphand Indonesia kode BR1. DOC dipelihara secara intensif selama 35 hari pada tipe kandang terbuka. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap 3 perlakuan, 5 ulangan. Satu unit percobaan terdiri dari 5 ekor DOC. Perlakuan penelitian adalah bobot DOC; P1=41-43 g, P2=44-46 g, dan P3=47-49 g. Variabel penelitian adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobot panen, persentase karkas, persentase potongan karkas, IP, IOFC, dan nilai ekonomis pakan  Data yang diperoleh ditabulasi dan dilakukan menggunakan analisis statistic sidik ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan’s. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat pengaruh bobot DOC yang berbeda terhadap penampilan produksi (konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan bobot panen), persentase karkas dan persentase potongan karkas, IP, IOFC, dan nilai ekonomis pakan (P>0.05). Bobot DOC dengan rentang 41-49 g pada pemeliharaan di kandang tipe terbuka tidak memberikan pengaruh terhadap penampilan produksi dan parameter ekonomi. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh parameter fisik DOC lain terhadap penampilan produksi broiler.
PENGARUH LETAK BARIS BATERAI KANDANG TERHADAP TINGKAH LAKU DAN KUALITAS TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica L.) Bakti, Heksa Kharisma; Yulianti, Dyah Lestari; Wadjdi, M. Farid
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 5 No. 2 (2023): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v5i2.22433

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat kandang terhadap perilaku dan kualitas telur burung puyuh (Coturnix coturnix Japonica). Bahan penelitian adalah 500 ekor burung puyuh strain Peksi umur 28 minggu. Pakan basal merupakan pakan lengkap fase layer yang diproduksi oleh PT Panca Patriot Prima. Metode penelitian adalah eksperimen, 4 perlakuan 5 ulangan. Satu unit percobaan terdiri dari 25 ekor burung (kepadatan stok 125 ekor/m2). Perlakuan penelitian adalah kandang berjenjang, P1 (tingkat pertama), P2 (tingkat kedua), P3 (tingkat ketiga), dan P4 (tingkat keempat). Parameter iklim mikro yang meliputi: suhu (°C), kelembaban (%), kecepatan udara (m/s), dan intensitas cahaya (lux) diamati setiap hari. Data iklim mikro dicatat 3 kali sehari (pagi, siang, dan sore). Variabel yang diamati adalah perilaku puyuh (makan, minum, mobilitas, dan aktivitas istirahat) dan kualitas telur (indeks putih telur, indeks kuning telur, dan haugh unit). Berdasarkan hasil analisis data, posisi kandang yang disusun dalam empat tingkat bingkai V tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap parameter iklim mikro (suhu, kelembaban dan kecepatan) namun berpengaruh (P<0,01) terhadap intensitas cahaya. diterima burung puyuh. Intensitas cahaya yang berbeda-beda pada setiap tingkatan mempengaruhi perilaku burung puyuh meliputi aktivitas makan, minum, istirahat dan mobilitas. Baterai yang terletak di tingkat atas mempunyai pengaruh terbaik terhadap perilaku puyuh dan kualitas telur puyuh termasuk (indeks putih telur, indeks kuning telur, dan HU). Disarankan untuk menempatkan baterai lebih tinggi untuk mencapai intensitas cahaya yang cukup dalam tahap produksi.
Effect of black soldier fly larva meal on energy, protein digestibility, performance, and carcass quality in local crossbred chickens Yulianti, Dyah Lestari; Sjofjan, Osfar; Firmansyah, Angga; Ahzami, Abdurahhman; Aini, Baiq Widya Rahmatul
Jurnal Ilmu Peternakan Terapan Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Peternakan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jipt.v8i1.4700

Abstract

This research aims to determine the effects of Black Soldier Larva (BSF) meal on metabolic energy, protein digestibility, production performance, characteristics, and carcass quality of local crossbred chickens. The material for this research was 100 local crossbred chickens (the result of crossing male Kampung chickens with female laying hens) aged 30-35 days. The average initial body weight of chickens was 340.6 grams with a coefficient of variation of 5.24%. The research feed is a commercial feed for the finishing period. The experiment involved four treatment groups, where BSF larva meal was incorporated into the feed at levels of 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2), and 15% (P3). The experimental design was a completely randomized design with four treatments and five replications. The research variables were metabolic energy, protein digestibility, feed consumption, body weight gain, feed conversion ratio, carcass percentage, and carcass quality. The data were subjected to an analysis of variance, and the differences between groups were determined by Duncan’s test. Based on statistical analysis, BSF Larva meal influences breast muscle weight, meat protein content, apparent metabolic digestibility, and N retention. It can be concluded that BSF larva meal can replace 10% of complete feed without reducing production performance.
REKAYASA BIOSINTESIS PRODUKSI DAGING KELINCI RENDAH KOLESTEROL DENGAN PEMBERIAN Lactobacillus salivarius TERENKAPSULASI DALAM BERBAGAI BENTUK PAKAN Tri Firmansyah, Nova; Yulianti, Dyah Lestari; Brahmadhita Pratama Mahardhika
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 7 No. 1 (2025): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan (IN PRESS)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v7i1.23595

Abstract

Kandungan kolesterol tinggi dalam daging hewani merupakan salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskuler seperti aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan probiotik Lactobacillus salivarius yang terenkapsulasi dalam berbagai bentuk pakan (mash, pellet, dan wafer) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, konversi pakan (FCR), kadar kolesterol, dan protein pada daging kelinci. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, masing-masing menggunakan satu ekor kelinci jantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan bentuk pellet memberikan performa terbaik secara signifikan dibandingkan mash dan setara dengan wafer, dengan FCR lebih rendah dan pertambahan bobot badan lebih tinggi. Suplementasi Lactobacillus salivarius secara signifikan menurunkan kadar kolesterol daging dan meningkatkan kandungan protein dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulannya, pemberian probiotik dan pemilihan bentuk pakan yang tepat dapat meningkatkan efisiensi produksi serta menghasilkan daging kelinci rendah kolesterol dan tinggi protein.
EVALUASI FISIK TELUR AYAM YANG DIAWETKAN DENGAN METODE EVAPORASI GETAH BATANG PISANG DAN DAUN SIRIH Pradana, Afikurnia; Yulianti, Dyah Lestari; Sholikah, Nisa'us
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 8, No 2 (2025): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telur ayam merupakan bahan pangan hewani yang bernilai gizi tinggi namun mudah mengalami penurunan mutu selama penyimpanan, terutama jika tidak diawetkan dengan tepat. Salah satu alternatif pengawetan alami yang mulai dikembangkan adalah metode evaporasi atau penguapan menggunakan bahan bioaktif nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penguapan menggunakan campuran getah batang pisang dan ekstrak daun sirih terhadap kualitas fisik telur ayam selama penyimpanan. Parameter yang diamati meliputi bobot telur, bobot kerabang, dan ketebalan kerabang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor perlakuan, yaitu jenis perlakuan penguapan dan lama penyimpanan selama tiga minggu, masing-masing dengan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penguapan dapat mempertahankan bobot telur dan bobot kerabang lebih baik dibandingkan telur tanpa penguapan, khususnya selama minggu pertama hingga minggu ketiga penyimpanan. Sementara itu, ketebalan kerabang menunjukkan tren penurunan pada seluruh perlakuan, baik dengan maupun tanpa penguapan, yang mengindikasikan perlunya pengembangan metode lanjutan untuk menjaga integritas kerabang. Dengan demikian, metode penguapan menggunakan bahan alami ini berpotensi sebagai alternatif pengawetan telur ayam yang lebih aman dan ramah lingkungan, meskipun masih memerlukan penyempurnaan agar seluruh parameter fisik telur dapat dipertahankan secara optimal selama masa simpan Kata Kunci : Telur Ayam, Penguapan, Getah Batang Pisang, Daun Sirih, Kualitas Fisik.
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH ORGANIK RUMAH MAKAN DALAM PAKAN TERHADAP PERSENTASE LEMAK ABDOMINAL DAN NILAI EKONOMIS PAKAN AYAM JOPER Fitri Anggraini, Anastasya; Yulianti, Dyah Lestari
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 8, No 2 (2025): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi efek penggunaan tepung limbah organik rumah makan (LORM) dalam pakan terhadap kadar lemak abdominal dan efisiensi biaya pakan pada ayam Joper. Penelitian dirancang menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas lima perlakuan dan tiga ulangan, di mana setiap ulangan memelihara lima ekor ayam. Perlakuan yang diberikan meliputi pakan komersil (P0), campuran jagung, bekatul, dan konsentrat (P1), serta substitusi konsentrat dengan LORM sebesar 8% (P2), 16% (P3), dan 24% (P4). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), kemudian dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Berdasarkan hasil analisis, penambahan LORM tidak memberikan pengaruh signifikan (P>0,05) terhadap persentase lemak abdominal, namun memberikan dampak sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai ekonomis pakan. Peningkatan level LORM dalam pakan terbukti mampu menurunkan biaya pakan secara efektif. Penggunaan LORM hingga 60% dapat menekan biaya pakan tanpa menyebabkan peningkatan lemak abdominal yang berlebihan pada ayam Joper.Kata Kunci: ayam Joper, tepung limbah organik, lemak abdominal, nilai ekonomis pakan
PEMBERIAN ADDITIVE HERBAL DAN NON-ADDITIVE HERBAL TERHADAP PERBEDAAN PENAMPILAN PRODUKSI, KONSENTRASI AMMONIA DAN KARBONDIOKSIDA DI KANDANG BROILER Deas Adisty, Laura Auralia; Yulianti, Dyah Lestari; Suryanto, Dedi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 8, No 1 (2025): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Pemberian Additive Herbal dan Non Additive Herbal terhadap Perbedaan Penampilan Produksi, Konsentrasi Ammonia, dan Karbondioksida  di Kandang Broiler. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu DOC Broiler strain Cobb yang diproduksi oleh PT Dinamika Megatama Citra, pada kandang control 3.400 ekor dan kandang trial 3.200 ekor. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah Produk komersial additive herbal dengan merk dagang ”Nutromeat’’ memiliki komposisi bahan utama : Rumput laut (Ascophyllum nodosum), Adas (Foeniculum vulgare mili), dan buah lima rasa (Schisandra chinensis). Metode yang digunakan adalah eksperimental. Faktor yang diamati berupa 2 perlakuan yang terdiri dari P0 = 0 ml additive herbal/1000 liter air minum (kontrol) dan P1 = 1000 ml additive herbal/1000 liter air minum. Variabel yang diamati Konsumsi pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan, Konsentrasi Ammonia (NH3) dan Karbondioksida (CO2). Data yang di dapatkan dianalisa dengan Uji (Independent Samples T-test) dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata Konsumsi pakan pada umur 1-7 hari (P0=25,3g P1=26,9g)  8-14 hari (P0=42,6g P1=45,1g) 15-21 hari (P0=67,6g P1=69,0g) 22-28 hari (P0=88,6g P1=89,5g) 29-35 hari (P0=105,6g P1=95,6g) 36-40 hari (P0=105,1g P1=101,3g). Dari. Rata-rata PBB pada umur 1-7 hari (P0=18,4g P1=17,7g)  8-14 hari (P0=45,1g P1=45g) 15-21 hari (P0=66,2g P1=67,1g) 22-28 hari (P0=75,7g P1=74,2g) 29-35 hari (P0=62,8g P1=67,8g) 36-40 hari (P0=84g P1=83g). Rata-rata Konversi Pakan pada umur 1-7 hari (P0=1,021 P1=1,159)  8-14 hari (P0=1,126 P1=1,235) 15-21 hari (P0=1,015 P1=1,082) 22-28 hari (P0=1,106 P1=1,156) 29-35 hari (P0=1,185 P1=1,206) 36-40 hari (P0=1,258 P1=1,240). Hasil rata-rata pada parameter penampilan produksi yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan menunjukkan bahwa perlakuan non additive herbal (P0) lebih tinggi dibandingkan kelompok additive herbal (P1). Pada mikroklimat kandang yang meliputi konsentrasi ammonia dan karbondioksida menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan p>0,05. Rata-rata konsentrasi ammonia pada umur 15 hari (P0=3,74ppm P1=3,76ppm) 22 hari (P0=3,56ppm P1=3,14ppm) 30 hari (P0=4,70ppm P1=4,32ppm) 36 hari (P0=3,96ppm P1=4,42ppm). Rata-rata konsentrasi karbondioksida pada umur 15 hari (P0=663,44ppm P1=637,00ppm) 22 hari (P0=505,89ppm P1=503,56ppm) 30 hari (P0=518,67ppm P1=506,89ppm) 36 hari (P0=570,33ppm P1=582,89ppm). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian additive herbal dan non additive herbal pada broiler secara deskiptif pada parameter penampilan produksi yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan, menunjukkan bahwa hasil rata-rata perlakuan non additive herbal (P0) lebih tinggi dibandingkan kelompok additive herbal (P1), serta pemberian additive herbal dan non additive herbal pada air minum broiler menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan p>0,05 terhadap parameter mikroklimat kandang, seperti konsentrasi ammonia (NH₃) dan karbondioksida (CO₂).Kata Kunci : additive herbal, broiler, penampilan produksi , ammonia, karbon dioksida
PENGARUH UMUR SIMPAN DEDAK PADI TERHADAP BERAT JENIS DAN KERAPATAN TUMPUKAN Lutfi, Kefin Bestiana; Kalsum, Umi; Yulianti, Dyah Lestari
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 8, No 2 (2025): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyimpanan terhadap kualitas fisik dedak padi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dedak padi yang berasal dari unit penggilingan padi di Kota Malang.  Peralatan yang digunakan adalah gelas ukur, timbangan digital, corong, dan alat tulis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 perlakuan, 7 ulangan. Perlakuan penelitian adalah lama penyimpanan: 0 hari (P0), 7 hari (P1), dan 14 hari (P2). Variabel penelitian adalah kualitas fisik dedak padi meliputi: berat jenis (g/liter), kerapatan tumpukan (g/ml), dan kerapatan padatan tumpukan (g/liter). Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test. Berdasarkan hasil penelitian, lama penyimpanan memberikan pengaruh terhadap terhadap kerapatan tumpukan dan rata-rata kerapatan padatan tumpukan (P<0.05) namun tidak memberikan perbedaan terhadap berat jenis (P>0.05). Dapat disimpulkan bahwa lama penyimpanan sampai 14 hari mempengaruhi kerapatan tumpukan dan kerapatan padatan tumpukan dedak padi namun tidak mempengaruhi berat jenis dedak padi.  Rata-rata berat jenis, kerapatan tumpukan dan kerapatan padatan tumpukan selama penyimpanan 14 hari masih termasuk kategori baik. Disarankan untuk melakukan uji kualitas fisik dedak padi pada lama penyimpanan diatas 14 hari. Kata kunci: umur simpan, dedak padi, berat jenis, kerapatan tumpukan.
PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN PROBIOTIK HERBAL + ASAM AMINO ESENSIAL L-LYSIN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI BROILER Hisbullah, Muhammad Ridho; Wadjdi, Farid; Yulianti, Dyah Lestari
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 8, No 2 (2025): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitiaan ini| bertujuuan untuk mengetahui pengaruh pemberiaan campurann| probiotik herbal+asam amino esensial l-lysin terhadap penampilan produksi broiler. Materi yangg digunakann dalamm penelitiaan inii adalah 64 ekorr broilerr periode umur 22 hari. Rata-rata bobot badaan awal broiler adalah 1.300 g. Koefisien keragaman <10%.  Herbal yang digunakan, temulawak, temuireng, bawangg putiih, lengkuas, asam, dan daun siriih. Asam amino esensial adalah L-Lysin. Pakan basal produksi New Hope kode C11 (ayam ras pedaging fase finisher). Unit percobaan Air minum dan pakan diberikan ad libitum. Metodee yangg digunakan adalah percobaan (RAL), 4 perlakuaan, 4 ulangaan. Satu unit percobaan terdiri atas 4 ekor broiler. Perlakuan penelitian adalah level penambahan campuran probiotik, herbal, dan asam amino esensial pada air minum, yaitu: 0 ml/liter air minum (P0), 2 ml/liter air minumm (P1), 4 ml/literr air minumm (P2), dan 6 ml/literr air minumm (P3). Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan akan ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis statistik sidik ragam (ANOVA). Jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji (BNT). Berdasarkan analisis statistik, campuran probiotik, herbal, dan asam amino esensial pada broiler yang dipelihara selama 14 hari (22-35 hari) tidak memberikan pengaruh nyata (P>0.05) konsumsi pakan namun memberikan pengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap pertambahan bobot badan (PBB) dan konversi pakan. Rata-rata konsumsi pakan perlakuan P0, sampai P3, 1.853,00; 1.781,50; 1.928,00; dan 1.891,75 g/ekor. Rata-rata PBB perlakuan P0, sampai P3. 1.032; 1.058; 1.185,75; dan 1.277,50 g/ekor. Rata-rata konversi pakan perlakuan P0, sampai P3 1,8; 1,69; 1,63; dan 1,49. Campuran probiotik, herbal, dan asam amino pada broiler yang dipelihara selama 14 hari (22-35 hari) tidak memberikan pengaruh terhadap konsumsi pakan namun berpengaruh terhadap PBB dan konversi pakan.  Level pemberian 6 ml/liter air minum broiler memberikan PBB tertinggi dan konversi pakan terendah. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penambahan campuran probiotik, herbal, dan asam amino esensial padaKata Kunci : Herbal, Asam Amino Esensial, Konsumsi Pakan, Pertambahan bobot badann, FCR.