Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS GESTASIONAL Qadriah, Allailatul; Fauzy Ma’ruf; Ida Ayu Made Mahayani; Adib Ahmad Shammakh
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol. 12 No. 1 (2025)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gestational diabetes mellitus (GDM) is a glucose intolerance disorder that appears during pregnancy, impacting the health of the mother and fetus. DMG causes up to 3 million infant deaths per year and increases the risk of maternal death fourfold. This study aims to analyze the relationship between age, parity, and compliance with antenatal care (ANC) with the incidence of GDM. The research method used is analytical observational research with case-control design. The sampling technique is purposive sampling. The sample consisted of 82 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Data analysis was carried out using the chi-square test. The results of this study is there were 46 respondents of risk age (56.1%) and 36 respondents of non-risk age (43.9%). There were 54 respondents at risk parity (65.9%) and 28 respondents at risk parity (34.1%). Respondents with ANC were compliant as many as 60 (73.2%) and ANC non-compliant as many as 22 (26.8%). There was no significant relationship between age at risk and the incidence of GDM (p=0.119). There was a significant relationship between risk parity and the incidence of GDM (p=0.036; OR=3.071) and ANC compliance (p=0.025; OR=0.268). There was no significant relationship found between maternal age and GDM, but there was a significant relationship between risk parity and ANC compliance with the incidence of DMG in the Mataram City Regional Hospital.
HUBUNGAN PARITAS DAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA NEOANTORUM DI RSUD.DR.R.SOEDJONO SELONG TAHUN 2021 Elza Febriany Kusuma; Adib Ahmad Shammakh; Baiq Novaria Rusmaningrum; Ananta Fittonia Benvenuto
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 1 No. 2 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/g5c92266

Abstract

Asfiksia neonatorum merupakan salah satu dari penyebab morbiditas dan mortalitas pada bayi baru lahir. Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur. Asfiksia di Provinsi NTB merupakan penyebab kematian neonatal kedua terbanyak setelah BBLR. Paritas dan hipertensi pada kehamilan dapat menjadi faktor risiko terhadap kejadian asfiksia neonatorum. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan paritas dan hipertensi pada kehamilan terhadap kejadian asfiksia neonatorum di RSUD. Dr.R.Soedjono Selong tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 108 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan Checklist dengan data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji kolerasi Chi-Square. Batas nilai signifikasi adalah (P-value < 0,05). Hasil analisis bivariat berdasarkan paritas didapatkan nilai p-value 0,016 ( p-value < 0,05) dan berdasarkan hipertensi pada kehamilan nilai p-value 0,000 ( p-value < 0,05). Didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara paritas dan hipertensi pada kehamilan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD.Dr.R. Soedjono Selong tahun 2021.
HUBUNGAN USIA, PARITAS, DAN RIWAYAT SESAR DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU POST PARTUM DI RSUD KOTA MATARAM Septian Suci Yatiningsih; Adib Ahmad Shammakh; Aulia Mahdaniyati S.; Ida Ayu Made Maharani
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/ssvj0765

Abstract

Retensio plasenta merupakan terlambat lahirnya plasenta hingga melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Faktor predisposisi terjadinya retensio plasenta yaitu jarak kehamilan, riwayat manual plasenta, anemia, partus lama, pre eklamsia, kehamilan bayi kembar serta usia, paritas dan riwayat sesar atau bekas seksio sesarea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, dan riwayat sesar dengan kejadian Retensio Plasenta pada Ibu post partum di RSUD Kota Mataram. Metode : Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan di RSUD Kota Mataram pada bulan November-Desember 2022. Sampel penelitian sebanyak 85 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji kolerasi chi-square. Batas nilai signifikasi adalah (p-value < 0,05). Hasil Penelitian : Nilai prevalensi usia tidak beresiko pada responden terdapat 49 orang (57,6%). Nilai prevalensi Paritas Multipara pada responden terdapat 52 orang (61,1%). Nilai prevalensi yang memiliki riyawat sesar pada responden terdapat 47 orang (55,2%). Nilai prevalensi yang mengalami retensio plasenta pada responden terdapat 55 orang (64,7%). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian retensio plasenta nilai p-value 0,009 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian retensio plasenta nilai p-value 0,043 (p-value < 0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat sesar dengan kejadian retensio plasenta nilai p-value 0,468 (p-value > 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia dan paritas dengan kejadian retensio plasenta, dan tidak terdapat hubungan antara riwayat sesar dengan kejadian retensio plasenta pada ibu post partum di RSUD Kota Mataram.
HUBUNGAN USIA, PARITAS, DAN RIWAYAT SESAR DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU POST PARTUM DI RSUD KOTA MATARAM Septian Suci Yatiningsih; Adib Ahmad Shammakh; Aulia Mahdaniyati S; Ida Ayu Made Maharani
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/swp27421

Abstract

Retensio plasenta merupakan terlambat lahirnya plasenta hingga melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Faktor predisposisi terjadinya retensio plasenta yaitu jarak kehamilan, riwayat manual plasenta, anemia, partus lama, pre eklamsia, kehamilan bayi kembar serta usia, paritas dan riwayat sesar atau bekas seksio sesarea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, dan riwayat sesar dengan kejadian Retensio Plasenta pada Ibu post partum di RSUD Kota Mataram. Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan di RSUD Kota Mataram pada bulan November-Desember 2022. Sampel penelitian sebanyak 85 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji kolerasi chi-square. Batas nilai signifikasi adalah (p-value < 0,05). Nilai prevalensi usia tidak beresiko pada responden terdapat 49 orang (57,6%). Nilai prevalensi Paritas Multipara pada responden terdapat 52 orang (61,1%). Nilai prevalensi yang memiliki riyawat sesar pada responden terdapat 47 orang (55,2%). Nilai prevalensi yang mengalami retensio plasenta pada responden terdapat 55 orang (64,7%). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian retensio plasenta nilai p-value 0,009 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian retensio plasenta nilai p-value 0,043 (p-value < 0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat sesar dengan kejadian retensio plasenta nilai p-value 0,468 (p-value > 0,05). Terdapat hubungan antara usia dan paritas dengan kejadian retensio plasenta, dan tidak terdapat hubungan antara riwayat sesar dengan kejadian retensio plasenta pada ibu post partum di RSUD Kota Mataram.