Darmawati Junus
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) MENGGUNAKAN MODEL CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT (CIPP) DI RUMAH SAKIT TK. II 14.05.01 PELAMONIA TAHUN 2023 Sriyani Windarti Wiwi; Darmawati Junus; Zulkifli; Sridewi
Public Health And Medicine Journal Vol. 2 No. 2 (2024): PAMA Edisi Juni 2024
Publisher : ILRSCentre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59583/pama.v2i2.103

Abstract

Sampai saat ini pencegahan infeksi nosokomial merupakan masalah yang harus ditanganioleh semua fasilitas kesehatan. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) bertujuanuntuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko infeksi di antara pasien, staf, profesionalkesehatan, pekerja kontrak, sukarelawan, pelajar, dan pengunjung. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui hasil evaluasi program pencegahan dan pengendalianinfeksi dengan model CIPP (context, input, process, product) di rumah sakit TK. II14.05.01 Pelamonia. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah desain penelitiandeskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlahdelapan orang yang ditentukan melalui teknik purposive sampling berdasarkan strukturorg anisasi Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit TK. II 14.05.01Pelamonia. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedomanwawancara dan pedoman observasi berdasarkan lembar survei STARKES. Hasil penelitianpelaksanaan program PPI di Rumah Sakit TK. II 14.05.01 dalam evaluasi konteksPelamonia menunjukkan bahwa seluruh anggota PPI memahami tujuan program PPI.Evaluasi Input meliputi Sumber Daya Manusia: Sebagian anggota belum pernahmendapatkan pelatihan PPI, Sarana dan Prasarana: Cukup untuk program PPI, Anggaran :Sebagian informan masih belum mengetahui anggaran, Kebijakan PPI : Sebagianinforman belum mengetahui kebijakan PPI. Evaluasi proses yaitu pelaksanaan programPPI : terlaksana dengan baik, monitoring program PPI: terlaksana dengan baik, hambatanprogram: masih banyak hambatan dalam program PPI. Evaluasi outcome diukurberdasarkan capaian pada lembar survei STARKES dan menunjukkan bahwa programdilaksanakan dengan baik. Kesimpulannya, program PPI di Rumah Sakit TK. II 14.05.01Pelamonia berjalan dengan baik. Diharapkan adanya transparansi serta sosialisasianggaran dan kebijakan sehingga semua anggota PPI menyadari hal ini.
PENGARUH EFFORT REWARD IMBALANCE DAN LEADERSHIP TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RSUD SYEKH YUSUF GOWA Anwar, Ardianti; Mohammad Ardani; Darmawati Junus
Public Health and Medicine Journal Vol 3 No 2 (2025): PAMA Edisi Juni
Publisher : Institute Laboratory of Research and Statistics Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang, Kinerja perawat dinilai dari kepuasan pasien yang sedang dirawat. Kinerja perawat yang kurang baik akan berdampak pada produktivitas rumah sakit, sehingga organisasi perlu memberi perhatian kepada berbagai macam kebutuhan pegawainya. Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa dinilai baik berdasarkan data yang menunjukkan hasil kerja perawat sesuai dengan target yang ditetapkan. Namun, hasil observasi mengindikasikan bahwa beberapa perawat di rumah sakit tersebut melakukan mogok kerja. Tujuan Penelitian, untuk mengetahui Pengaruh Effort Reward Imbalance Dan Leadership Terhadap Kinerja Perawat Di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Metode, yang digunakan pada penelitian ini yaitu jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan cross sectional study. penelitian ini dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 155 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan teknik analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square, dan analisis multivariat dengan regresi linear berganda. Hasil dan Kesimpulan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh effort reward imbalance terhadap kinerja perawat (p=0.001) dan terdapat pengaruh leadership terhadap kinerja perawat (p=0.001). Dari hasil F diperoleh F dihitung dimana 30.984 > 3.06 dan nilai signifikansi 0.001 . Artinya effort reward imbalance dan leadership berpengaruh secara simultan terhadap kinerja perawat di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Kesimpulan penelitian ini terdapat dua variabel yang berpengaruh terhadap kinerja perawat yaitu effort reward imbalance dan leadership. Saran, diharapkan bagi pihak RSUD Syekh Yusuf Gowa untuk lebih memperbaiki effort reward imbalance dan leadership, sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja perawat.
EVALUASI PENGELOLAAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI DI RSOJ PERTAMINA MAKASSAR Mohammad Ardani; Darmawati Junus; Ardianti Anwar
Public Health and Medicine Journal Vol 3 No 2 (2025): PAMA Edisi Juni
Publisher : Institute Laboratory of Research and Statistics Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen obat merupakan suatu rangkaian kegiatan paling penting dari dana alokasi pembangunan kesehatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan yang efektif dan efisien. Tujuan untuk mengevaluasi kualitas pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di RSOJ Pertamina Makassar. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif dan councurrent untuk menganalisa pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di RSOJ Pertamina Makassar pada tahun 2025. Penelitian tersebut dapat dilakukan dengan cara observasi serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian di peroleh pengelolaan obat dan BMHP di RSOJ Pertamina Makassar yaitu : Pada tahap selection, untuk indikator Kesesuaian Item Obat dengan DOEN dan Kesesuaian Item Obat dengan FORNAS belum sesuai standar. Pada tahap Procuretmen, untuk indikator kesesuaiaan item penerimaan dan ketepatan perencanaan belum sesuai standar. Pada tahap distribution, terdapat dua indikator yang belum sesuai standar yaitu Persentase nilai obat dan BMHP yang kedaluarsa atau rusak dan Obat dan BMHP tidak diresepkan selama 3 bulan. Pada tahap use, terdapat tiga indikator yang belum sesuai standar yaitu jumlah item obat per lembar resep,