Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBANDINGAN MODEL TOBIT DAN MODEL KUADRAT TERKECIL UNTUK DATA TERSENSOR Jon Soediono; Fitria Virgantari; Holilah Rahmawati
FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI Vol. 10 No. 1 (2005)
Publisher : FORUM STATISTIKA DAN KOMPUTASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.37 KB)

Abstract

Data tersensor di bidang ekonomi sering dijumpai pada survey konsumsi/pengeluaran rumah tangga, di mana sebagian rumah tangga tidak mengkonsumsi jenis komoditas tertentu (zero consumption  atau zero expenditure), sedangkan rumah tangga yang lain mengkonsumsi dengan jumlah yang sangat bervariasi.  Hal ini berimplikasi pada metode apa yang sesuai, untuk menduga parameter dari model yang dipakai.  Studi ini difokuskan pada kajian penerapan metode pendugaan OLS (Ordinary Least Square) dan ML (Maximum Likelihood) pada analisis data konsumsi pangan rumah tangga.  Data yang digunakan adalah data hasil survey konsumsi/pengeluaran rumah tangga di DKI Jakarta, bagian dari Survey Sosial Ekonomi Nasional yang diselenggarakan oleh BPS pada tahun 2002.  Data yang dianalisis adalah data konsumsi protein hewani (daging, telur, dan ikan) dengan menggunakan model AIDS.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendugaan dengan metode OLS dan ML menghasilkan selisih koefisien penduga yang cukup besar apabila mengandung zero consumption yang sangat besar (lebih dari 50%), seperti yang terjadi pada fungsi pangsa pengeluaran daging, dan tidak terlalu berbeda bila mengandung zero consumption yang relatif kecil  (sekitar 10%), seperti yang terjadi pada fungsi pangsa pengeluaran telur dan ikan.  Pendugaan dengan metode OLS  merupakan model yang lebih baik daripada model Tobit, karena menghasilkan rata-rata simpangan kuadrat (MSE/Mean Square Error) yang lebih kecil; sehingga model ini yang dipakai untuk menduga fungsi pangsa pengeluaran daging, telur dan ikan wilayah DKI Jakarta.   Kata kunci:  data tersensor, metode OLS,  metode ML,  MSE
PERBANDINGAN ESTIMASI S (SCALE) DAN ESTIMASI MM (METHOD OF MOMENT) PADA MODEL REGRESI ROBUST DENGAN DATA PENCILAN Arif Semar; Fitria Virgantari; Hagni Wijayanti
STATMAT : JURNAL STATISTIKA DAN MATEMATIKA Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Math Program, Math and Science faculty, Pamulang University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.523 KB) | DOI: 10.32493/sm.v2i1.4207

Abstract

Model regresi merupakan model yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan tidak bebas. Salah satu metode yang sering digunakan untuk menduga parameter model regresi adalah metode OLS (Ordinary Least Square). Dalam model regresi dimungkinkan terdapat outlier (pencilan) yang menyebabkan beberapa asumsi regresi tidak terpenuhi sehingga nilai prediksi menjadi kurang akurat oleh karena itu digunakan metode yang dapat menangani data outlier. Salah satunya adalah metode regresi robust dengan menggunakan estimasi S (Scale) dan MM (Methode of Moment) karena memiliki breakpoint (jumlah maksimum data pencilan yang dapat ditoleransi oleh sebuah model) yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan dan membandingkan estimasi OLS, estimasi S dan estimasi MM yang mengandung data pencilan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa kemampuan membaca sekelompok anak yang berumur 4 sampai 7 tahun, umur, skor daya ingat dan IQ . Hasil penelitian menunjukkan metode regresi robust estimasi S merupakan metode terbaik dibandingkan estimasi OLS & estimasi MM karena memiliki nilai R2 tertinggi yaitu sebesar 94,29%. Berdasarkan metode estimasi S diperoleh model Y = −1,107 + 0,484X1 + 0,052X2 + 0,045X3 dengan Y adalah skor membaca anak-anak yang berumur 4 sampai 7 tahun, X1 adalah umur, X2 adalah skor daya ingat dan X3 adalah IQ.
DETERMINAN PERILAKU RUMAH TANGGA DALAM PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK DI WILAYAH JAWA BARAT MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING Siti Sadiah; Fitria Virgantari; Ani Andriyani; Sri Hartini; Dion Achmad
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.78 KB) | DOI: 10.34203/jimfe.v5i2.1896

Abstract

This study aims to analyze the Theory Planned of Behavior model using Structural Equation Modeling and analyze the factors that influence household behavior in electricity consumption in West Java. The data used in this study are secondary data on electricity consumption in lighting equipment obtained from the Renewable Energy and Energy Conservation database in 2016. The results showed that behavioral intention and control had a positive and significant effect on behavior, then behavior control had a positive and significant effect. significant on intention. While subjective attitudes and norms do not significantly influence intention. The indicators that influence a person's behavior factors in saving electrical energy in lighting equipment are individual self-awareness to use household appliances that are labeled energy efficient, lifestyle of individuals who often fill their time for cooking activities at home, gathering with friends and family, visiting market, stamp collection, and individuals who work as volunteers, participate in community activities, and gardening.
PELATIHAN PENGOLAHAN DATA KEPENDUDUKAN BAGI PERANGKAT DESA BANTARSARI, RANCABUNGUR, KABUPATEN BOGOR Ani Andriyati; Isti Kamila; Fitria Virgantari; Maya Widyastiti; Embay Rohaeti; Amar Sumarsa
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.446 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4510

Abstract

Data kependudukan sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan. Data kependudukan terus bertambah seiring dengan bertambahnya waktu sehingga perlu disajikan, diolah dan dianalisis yang benar sehingga dapat memberikan informasi yang berguna. Perangkat desa di Desa Bantarsari masih menggunakan cara manual dalam pengolahan data kependudukan. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penggunaan softtware merupakan salah satu kendala utama. Salah satu solusi untuk mengatasi kendala tersebut yaitu perlu diberikan pelatihan software pengolahan data bagi perangkat desa Bantarsari. Software SPSS dipilih dalam pelatihan ini dengan pertimbangan software tersebut memiliki bentuk pemaparan yang baik serta mudah dipelajari. Secara teknik kegiatan pelatihan dibagi menjadi dua kegiatan yaitu prapelatihan dan kegiatan inti pelatihan. Kegiatan inti pelatihan meliputi pemberian pre test, pemaparan materi oleh narasumber, praktek secara berkelompok, dan evaluasi kegaitan dengan post test. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 11 orang. Para peserta mempraktekkan materi yang disampaikan mulai dari input data, penyajian data dalam tabel frekuensi, tabel kontingensi, diagram pie, diagram batang dan piramida populasi dengan software SPSS. Hasil evaluasi menunjukkan 72 % perangkat desa dapat menggunakan SPSS untuk menyajikan data kependudukan dalam bentuk tabel dan grafik.
PELATIHAN PENGOLAHAN DATA KEPENDUDUKAN BAGI PERANGKAT DESA BANTARSARI, RANCABUNGUR, KABUPATEN BOGOR Ani Andriyati; Isti Kamila; Fitria Virgantari; Maya Widyastiti; Embay Rohaeti; Amar Sumarsa
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4510

Abstract

Data kependudukan sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan. Data kependudukan terus bertambah seiring dengan bertambahnya waktu sehingga perlu disajikan, diolah dan dianalisis yang benar sehingga dapat memberikan informasi yang berguna. Perangkat desa di Desa Bantarsari masih menggunakan cara manual dalam pengolahan data kependudukan. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penggunaan softtware merupakan salah satu kendala utama. Salah satu solusi untuk mengatasi kendala tersebut yaitu perlu diberikan pelatihan software pengolahan data bagi perangkat desa Bantarsari. Software SPSS dipilih dalam pelatihan ini dengan pertimbangan software tersebut memiliki bentuk pemaparan yang baik serta mudah dipelajari. Secara teknik kegiatan pelatihan dibagi menjadi dua kegiatan yaitu prapelatihan dan kegiatan inti pelatihan. Kegiatan inti pelatihan meliputi pemberian pre test, pemaparan materi oleh narasumber, praktek secara berkelompok, dan evaluasi kegaitan dengan post test. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 11 orang. Para peserta mempraktekkan materi yang disampaikan mulai dari input data, penyajian data dalam tabel frekuensi, tabel kontingensi, diagram pie, diagram batang dan piramida populasi dengan software SPSS. Hasil evaluasi menunjukkan 72 % perangkat desa dapat menggunakan SPSS untuk menyajikan data kependudukan dalam bentuk tabel dan grafik.