Padi memiliki pokok peranan sebagai pemenuhan kebutuhan pangan utama yang tiap tahunnya meningkat diakibatkan dari pertumbuhan jumlah penduduk serta berkembangnya industri pakan dan pangan. Hasil yang diperoleh dari berusahatani padi hanya mampu bertahan selama beberapa bulan. Bagi keluarga petani yang sebagian pendapatannya berasal dari luar usahatani, maka untuk mengetahui keberhasilan usahataninya harus dipisahkan antara pendapatan yang didapat dari usahatani dengan pendapatan dari luar usahatani. Tujuan penelitian untuk mengetahui biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani padi serta pendapatan non usahatani, mengetahui kontribusi pendapatan usahatani terhadap pendapatan rumah tangga petani, dan mengetahui masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan usahatani padi pada daerah perkotaan. Data yang digunakan meliputi data sekunder dan primer. Penelitian menggunakan metode survei. Metode pengambilan sampel menggunakan 2 tahap (two stages cluster sampling) dan jumlah sampel diambil sebanyak 30 sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan total biaya yg dikeluarkan untuk usahatani rata-rata sebesar Rp 17.375.000/thn. Rata-rata pendapatan usahatani yang didapat sebesar Rp 12.523.923/tahun. Pendapatan rata-rata non usahatani Rp5.189.379/tahun. Kontriibusi pendapatan usahatani padi terhadap pendapatan rumah tangga petani di Kelurahan Mantuil dan Kelayan Selatan sebesar 72,74% sedangkan kontribusi pendapatan non usahatani hanya 27,26%. Permasalahan yang dihadapi adalah hama penyakit yang menyerang tanaman padi dikarenakan area sawah yang dekat dengan sungai (35%), terbatasnya modal untuk usahatani (40%), kurangnya kemampuan petani dalam melengkapi administrasi untuk bantuan kredit modal 10%), dan harga jual hasil gabah yang tidak menentu tiap tahun (15%).