ABSTRAK Jumlah Perempuan di desa Nagalawan 1.271 dengan sex ratio 101,5. Persentase jumlah pasangan usia subur di Desa Nagalawan. Penduduk desa Nagalawan dengan jumlah penduduk 2.561 berjenis kelamin perempuan 1.271 merupakan potensi yang seharusnya diberdayakan, Penerapan sistem ekowisata di ekosistem mangrove ini merupakan suatu pendekatan dalam pemanfaatan ekosistem tersebut secara lestari. Kegiatan ekowisata adalah alternatif vang efektif untuk menanggulangi permasalahan lingkungan di ekosistem ini seperti tingkat eksploitasi yang berlebihan oleh masyarakat dengan menciptakan alternatif ekonomi bagi masyarakat (Muhaerin, 2008). Wisata yang dilakukan dalam konteks ini memiliki bagian yang tidak terpisahkan dengan upaya upaya konservasi, pemberdayaan ekonomi lokal dan saling menghargai perbedaan kultur atau budaya. Pergeseran konsep kepariwisataan dunia ke model ekowisata, disebabkan karena kejenuhan wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata buatan. Selain menjadi tempat wisata karena keindahan pantai mangrove nya ternyata desa Sei Nagalawan juga memiliki kekayaan alam berupa tumbuhan liar yang tumbuh di pesisir pantai yaitu pandan laut (Pandanus Tectorius). Tanaman ini merupalam tanaman yang ada di kawasan mangrove dengan karakteristik buahnya yang menarik karena warna nya mencolok seperti buah nanas, dan ternyata bukan hanya sekedar warna yang menarik tetapi kandungan – kandungan yang ada pada buah pandan laut ini antara lain fenolik total dan konstituen kimia yang tinggi (fenolik, flavonoid, steroid, triterpenoid, saponin dan glikosida) memiliki potensi sebagai antibakteri. Wisata mangrove di desa Nagalawan memiliki potensi pengembangan bukan saja sebagai agrowisata juga dapat dikembangkan menjadi healthcare tourism dengan memberdaya kelompok Perempuan, koperasi dan pemerintah setempat dalam mengolah potensi alam sebagai anti bakteri dengan membuat plester. Kata Kunci: Buah Pandan Laut, Healthcare, Nagalawan, Plester ABSTRACT Total females in Nagalawan village 1,271 with a sex ratio of 101.5. Percentage of the number of couples of childbearing age in Nagalawan Village. The population of Nagalawan village with a total population of 2,561 female sexes 1,271 is a potential that should be empowered, the application of an ecotourism system in this mangrove ecosystem is an approach in the sustainable use of the ecosystem. Ecotourism activities are an effective alternative to overcome environmental problems in this ecosystem such as the level of overexploitation by the community by creating economic alternatives for the community (Muhaerin, 2008). Tourism carried out in this context has an inseparable part with conservation efforts, local economic empowerment and mutual respect for cultural differences or culture. The shift in the concept of world tourism to the ecotourism model is due to the saturation of tourists to visit artificial attractions. In addition to being a tourist spot because of the beauty of its mangrove beach, it turns out that Sei Nagalawan village also has natural wealth in the form of wild plants that grow on the coast, namely sea pandanus (Pandanus Tectorius). This plant is a plant in the mangrove area with interesting fruit characteristics because of its striking colour like pineapple fruit, and it turns out that it is not just an interesting colour but the content - the content in this sea pandan fruit includes total phenolics and high chemical constituents (phenolics, flavonoids, steroids, triterpenoids, saponins and glycosides) has potential as an antibacterial. Mangrove tourism in Nagalawan village has the potential for development not only as agro-tourism but can also be developed into healthcare tourism by empowering women's groups, cooperatives and local governments in processing natural potential as anti-bacterial by making plasters. Keywords: Sea Pandanus Fruit, Healthcare, Nagalawan, Plasters