Sanya Diandra Praniti
Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA IMPLEMENTASI BUSINESS PROCESS REENGINEERING: STUDY LITERATURE REVIEW Omitta Yuliastuti Kusharini; Sanya Diandra Praniti; Lena Fitriyani Martal; Thomas Alpa Edyson Ringo Ringo; Mira Veranita
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 5 (2024): Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i5.10767

Abstract

Business Process Reengineering (BPR) adalah suatu metode manajemen perubahan yang menitikberatkan pada perbaikan proses dengan cara mengurangi elemen-elemen proses yang tidak memberikan nilai tambah. BPR adalah teknik yang pada dasarnya digunakan oleh sebuah organisasi untuk memikirkan kembali dan meningkatkan pekerjaan mereka dengan tujuan untuk secara dramatis meningkatkan klien. metode pendekatan BPR secara menyeluruh membentuk kembali praktik bisnis yang ditujukan untuk mencapai kinerja yang lebih baik secara keseluruhan baik dalam hal biaya, kualitas layanan, kecepatan layanan, dan kemahiran petugas layanan. Artikel ini bertujuan untuk menemukan bagaimana literatur sebelumnya telah menggambarkan faktor-faktor keberhasilan BPR, dalam hal Human-Technology-Organization (HTO) elemen dan tantangan apa saja yang akan dihadapi oleh praktisi BPR. Berdasarkan dari temuan melalui literature review menunjukkan bahwa BPR adalah metodologi terbaik yang dapat dapat diterapkan pada banyak organisasi bisnis sehingga dapat menghasilkan proses bisnis yang efektif, efisien dan hemat biaya. BPR melibatkan pemikiran ulang proses bisnis yang dapat membantu secara drastis mengurangi biaya produk atau jasa. Dari perspektif historis, BPR telah diterima sebagai strategi manajemen bisnis yang kuat sejak tahun 1990.
Pengaruh Beban Kerja terhadap Burnout dengan Manajemen Stres sebagai Variabel Mediasi pada Klinik dr. Nur Cimahi Sanya Diandra Praniti; Purwadhi Purwadhi; R. Oke Andikarya
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i1.6326

Abstract

Burnout pada tenaga kesehatan bukanlah fenomena baru. Kondisi ini sering dialami oleh para profesional di organisasi pelayanan kesehatan dan diakui sebagai masalah yang signifikan, terutama dalam profesi yang berorientasi pada manusia seperti tenaga kesehatan. Burnout memiliki konsekuensi serius bagi pasien, fasilitas kesehatan, dan kesejahteraan pribadi pekerja. Dampak negatifnya meliputi rendahnya kepuasan pasien, penurunan kualitas layanan, kesalahan medis, serta potensi tuntutan malpraktik yang merugikan individu maupun organisasi. Tantangan ini mendorong organisasi untuk mengevaluasi strategi pengelolaan sumber daya manusia guna mengurangi risiko burnout. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban kerja terhadap burnout dengan mediasi manajemen stres di Klinik dr. Nur Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan kuesioner yang didistribusikan kepada 42 peserta melalui teknik probability sampling. Alat statistik yang digunakan meliputi analisis regresi, koefisien determinasi (R-square), dan uji Sobel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap burnout dengan mediasi manajemen stres (nilai F = 16,834 > nilai F tabel = 4,08) dengan tingkat pengaruh sebesar 43,6% (kategori sedang). Manajemen stres menunjukkan mediasi parsial (p < 0,05) antara beban kerja (cukup) dan burnout (baik). Manajemen stres yang efektif berperan sebagai mediator dalam mengurangi dampak burnout akibat beban kerja yang sedang. Temuan ini menegaskan pentingnya manajemen stres yang proaktif untuk mencegah burnout. Beban kerja yang tinggi tanpa manajemen stres yang efektif dapat menyebabkan burnout, namun intervensi yang tepat dapat mengurangi dampak negatifnya, meningkatkan kesejahteraan, produktivitas, dan retensi karyawan di dalam organisasi.