Maria Monica
Universitas Tarumanagara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT PERILAKU AGRESIF BERKENDARA SAAT MACET PADA DEWASA AWAL Maria Monica; Phung Mulan Visaka Rani; Evelyne Joenett Supardi; Tria Amelia; Untung Subroto
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.109

Abstract

Dalam keadaan lelah lalu terjebak pada kemacetan yang bisa menjadi salah satu penyebab stres, seseorang bisa saja menimbulkan sikap agresif pada tatkala stres. Sebuah studi mendapatkan fakta bahwa pengemudi yang berperilaku agresif pada saat berkendara menunjukan bahwa tingkat stres berkendara yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengemudi yang tidak berperilaku agresif berkendara pada studi Shamoa-nir dan Koslowsky (2010). Agolla and Ongori (2009) menyatakan bahwa stres pada perempuan lebih tinggi ketimbang laki-laki, hal ini disebabkan laki-laki menggunakan defense mechanism berbasis ego agar mereka lebih santai tatkala menghadapi stres. Namun, pada penelitian Pardamean dan Lazuardi (2019) menyatakan tingkatan stres pada laki-laki lebih tinggi (57,2%) ketimbang perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, partisipan dalam penelitian ini adalah perempuan dan laki-laki berumur 20-40 tahun. Hasil dari penelitian mengungkapkan tingkat agresif mengemudi pada dewasa awal yang berusia 20-40 tahun berada di taraf sedang. Selain itu, korelasi antara usia dengan tingkat agresif berkorelasi positif yang berarti semakin tua usia individu maka semakin tinggi pula tingkat agresif mengemudi individu.
HUBUNGAN SELF-COMPASSION DENGAN LONELINESS PADA PEREMPUAN LAJANG DI USIA DEWASA AWAL Maria Monica; Denrich Suryadi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.218

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Self-Compassion dengan Loneliness pada perempuan lajang di usia dewasa awal. Self-Compassion sendiri merupakan sikap mengasihi diri yang didasari pada bagaimana kita berhubungan dengan diri sendiri saat sedang mempersepsikan kegagalan, kekurangan, atau ketika sedang menghadapi penderitaan. Sedangkan Loneliness merupakan perasaan kegelisahan subjektif pada individu pada saat hubungan yang dimiliki dengan individu lain mulai kehilangan ciri-ciri pentingnya. Banyaknya perempuan yang mulai membangun sebuah keluarga, hal ini tentu dapat menjadi salah satu faktor perempuan lajang di usia dewasa awal mengalami perasaan kesepian Partisipan dalam penelitian merupakan 299 perempuan lajang, memiliki rentan usia 20-40 tahun. Teknik sampiling yang digunakan merupakan Purposive sampling. Alat ukur yang digunakan untuk variabel Self-Compassion adalah Tarumanagara Self-Compassion Scale (TSCS), sedangkan alat ukur yang digunakan untuk variabel Loneliness adalah loneliness scale version 3 (UCLA 3). Hasil penelitian ini menunjukan terdapat korelasi signifikan. Lalu, kedua variabel memiliki hubungan negatif. Hal ini menunjukan jika, nilai Self-Compassion tinggi maka nilai loneliness rendah, begitupun sebaliknya.