Diabetes melitus menjadi salah satu masalah kesehatan yang besar. World Health Organization (WHO), memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang DM sebesar 552 juta pada tahun 2030 (Trisnawati, 2012 dalam Rikawarastuti, 2015). Provinsi Kalimantan Selatan memiliki prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter sebanyak 1,8% dan untuk Kota Banjarbaru sebanyak 2,86% (Riskesdas, 2018) prevalensi masyarakat yang rutin memeriksakan darahnya 3,93% dan yang tidak rutin 14,93% dan tidak pernah periksa sebanyak 78,69 ( Balitbangkes Kal-Sel, 2019). Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelihara kesehatan gigi dan mulut pada penderita diabetes mellitus di wilayah puskesmas Sungai besar dengan jumlah sasaran sebanyak 129 Penderita DM selama 6 bulan pelaksanaan dengan melibatkan kader pusbindu dan petugas Kesehatan puskesmas Sungai besar. Hasl pemeriksaan didapatkan bahwa sebelum dilakukan intervensi, sebanyak 94 anggota prolanis memiliki kadar glukosa darah diatas normal dan 69 orang memiliki nilai OHI-S kategori buruk. Setelah dilakukan intervensi GULOH-CISAR, terjadi penurunan terhadap kadar gula darah anggota prolanis yakni sebanyak 57 orang dan anggota prolanis yang memiliki Nilai OHI-S kategori buruk juga menurun menjadi 25 orang. Dapat disimpulkan bahwa strategi GULOH-CISAR dapat menjadi intervensi pada penderita diabetes untuk menurunkan kadar glukosa darah sehingga mampu meningkatkan Kesehatan gigi dan mulut penderita.