Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SABUN MANDI PADAT DARI SUSU KAMBING DENGAN KOMBINASI DAUN MIMBA (Azadirachta indica A. Juss) DITINJAU DARI KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA Malawati, Ima; Anugrah, Dedet Septian Raha; Canadianti, Monica
Partner Vol 29, No 1 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jp.v29i1.7208

Abstract

ABSTRAKSabun susu kambing merupakan salah satu produk diversifikasi hasil ternak yang menggunakan susu segar sebagai bahan pembuatan sabun. Susu kambing bermanfaat untuk menghaluskan kulit, melembabkan kulit, dan mencerahkan kulit. Penambahan daun mimba (Azadirachta indica A. juss) sebagai salah satu bahan sabun berpotensi meningkatkan manfaat susu, karena mengandung zat aktif yang bersifat antimikroba. Pada penelitian ini dibuat sabun mandi padat berbahan dasar susu kambing yang dikombinasikan dengan daun mimba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat fisik dan kimia sabun susu kambing kombinasi daun mimba dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan yaitu penambahan 20 gram, 25 gram daun mimba dan sabun tanpa penambahan daun mimba sebagai kontrol. Hasil uji sifat fisik dan kimia sabun susu pada penelitian ini telah memenuhi syarat mutu Standar Nasional Indonesia (SNI).Kata kunci: Susu Kambing, Sabun Susu, Daun Mimba, SNI ABSTRACT Goat milk soap is one of the diversified livestock products using fresh milk as an ingredient in making soap. Goat's milk is useful for smoothing the skin, moisturizing the skin, and brightening the skin. The addition of neem leaves (Azadirachta indica A. juss), as one of soap ingredients, potentially increases the benefits of the milk, since it has active substances acting as antimicrobials. In this research, a solid bath soap was made from goat's milk combined with neem leaves. This research aimed to test the physical and chemical characteristics of goat's milk soap with a combination of neem leaves with three treatments and three repetitions, namely the addition of 20 grams, 25 grams of neem leaves and soap without the addition of neem leaves as a control. The physical and chemical characteristic test results of this research have met the Standar Nasional Indonesia (SNI). Keywords: Goat Milk, Milk Soap, Neem Leaves, SNI
Germination percentage and vitamin A and E content of hydroponic fodder tamarind seeds due to different amounts of watering Wea, Redempta; Ninu, Andy Yumina; Suek, Ferdinan Suharjono; Malawati, Ima; Anugrah, Dedet Septian Graha; Koten, Bernadete Barek
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 14 No. 4 (2024): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v14i4.476

Abstract

If the feed meets human needs, efforts will be made to find alternative feed by utilizing waste. One of them is the use of tamarind seeds using hydroponic fodder technology. The research aimed to examine the effect of different amounts of water watering in tamarind seed hydroponic fodder on the germination percentage and vitamin A and E content. The research was conducted in Matani, Penfui District, Regency, in 2024. The research used tamarind seeds originating from the mainland area of Timor. The research used a Completely Randomized Design (CRD), with four treatments for the amount of watering, namely P1 = Number of waterings (NoW) 10 ml, P2 = NoW 20 ml, P3 = NoW 30 ml, P4 = NoW 40 ml and six replications and there were 154 g or 100 seeds per container. Variables include germination percentage and tamarind seed fodder's vitamin A and E contents. Analysis of Variance (ANOVA) and Duncan's advanced test were used. The results showed that the amount of watering had a very significant effect (P<0.01) on the germination percentage and Vitamin A and E content, and the best amount of watering was 30 ml/day three times/day. In conclusion, the germination percentage and levels of vitamins A and E are influenced by the amount of watering, with the best watering amount being 30ml/day, so it is recommended that its use be tested on livestock.
Pemanfaatan Limbah Organik Pasar Sebagai Sumber Pakan Ternak: Potensi, Manfaat, dan Tantangan dalam Perspektif Pertanian Berkelanjutan: Literatur Review Dedet Septian Raha Anugrah; Ima Malawati; Monica Canadianti
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i1.5852

Abstract

Artikel ini mengkaji potensi penggunaan limbah organik dari pasar, seperti sisa sayur dan buah, sebagai sumber pakan berkelanjutan untuk mendukung pertanian ternak. Berbagai penelitian yang relevan dikumpulkan dan dianalisis melalui tinjauan pustaka sistematis terhadap berbagai publikasi dari enam tahun terakhir. Temuan penelitian menunjukkan bahwa limbah pasar organik menawarkan potensi substansial sebagai pakan alternatif, terutama bila ditingkatkan melalui proses fermentasi dan silase, yang meningkatkan kualitas nutrisinya untuk ternak ruminansia. Selain mengurangi biaya pakan, pemanfaatan kembali limbah ini juga mengurangi volume bahan organik yang dikirim ke tempat pembuangan akhir, sehingga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan. Namun, masih ada tantangan tertentu, termasuk variasi kualitas limbah dan keterbatasan pengetahuan petani mengenai teknik pemrosesan yang optimal. Oleh karena itu, pelatihan dan penyuluhan sangat penting untuk membekali petani dengan keterampilan untuk memanfaatkan limbah organik secara efektif. Dengan teknologi pemrosesan yang tepat dan dukungan yang komprehensif, penggunaan limbah pasar organik sebagai pakan ternak dapat berkontribusi pada sistem produksi ternak yang lebih efisien dan berkelanjutan secara lingkungan.