Muhamad Kosim Gifari
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analysis of teacher training needs for peace education in early childhood education (PAUD) Muhamad Kosim Gifari; Dinn Wahyudin
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 4 (2024): Inovasi Kurikulum, November 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i4.71227

Abstract

In the Indonesian context, peace education is becoming increasingly relevant considering the existing cultural, religious, and ethnic diversity. Teachers are a critical sector and have a significant role in instilling peace education in schools. So, competent skills are needed by every teacher who teaches the students about peace education. Then, this study aims to analyze the need for teacher training in peace education in early childhood education. This study uses a quantitative method with a survey approach to explore the need for teacher training related to peace education in early childhood education (PAUD). Data collection was carried out using a Likert scale-based questionnaire. The population of this study is PAUD teachers of RA Al-Hikam Soreang in the Bandung Regency area. The research respondents were taken using the census technique.  The respondents were 5 (five) people or all teachers of RA Al-Hikam Soreang. This research reveals a significant need to improve teacher training in peace education in early childhood education. AbstrakDalam konteks Indonesia, pendidikan perdamaian menjadi semakin relevan mengingat keragaman budaya, agama, dan etnis yang ada. Guru adalah sektor yang sangat penting dan memiliki peran utama dalam menanamkan pendidikan perdamaian di sekolah. Sehingga diperlukan keterampilan yang kompeten untuk dimiliki oleh setiap guru yang akan mengajarkan kepada siswa tentang pendidikan perdamaian. Kemudian penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlunya pelatihan guru bagi pendidikan perdamaian pada pendidikan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei untuk menganalisis kebutuhan pelatihan guru terkait pendidikan perdamaian di pendidikan anak usia dini (PAUD). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner berbasis skala Likert. Populasi penelitian ini adalah guru PAUD RA Al-Hikam Soreang di wilayah Kabupaten Bandung. Responden penelitian diambil dengan menggunakan teknik sensus. Jumlah responden yang diambil sebanyak 5 (lima) orang atau seluruh guru RA Al-Hikam Soreang. Penelitian ini mengungkapkan bahwa ada kebutuhan yang signifikan untuk meningkatkan pelatihan guru dalam pendidikan perdamaian di pendidikan anak usia dini.Kata Kunci: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); pendidikan perdamaian; pelatihan guru
Literature review: Evaluation of the Kurikulum Merdeka using the CIPP model Muhamad Kosim Gifari; Zainal Arifin
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 3 (2024): Inovasi Kurikulum, August 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i3.71095

Abstract

Indonesia's participation in the Programme for International Students Assessment (PISA) showed unsatisfactory results, with reading, math, and science proficiency ranked in the bottom 10 out of 79 participating countries. This problem encourages academics in Indonesia to find solutions to improve the quality of education. The government developed the Kurikulum 2013 into the Kurikulum Merdeka to adapt to global developments. The Kurikulum Merdeka is expected to develop students' potential and abilities through critical, quality, expressive, applicative, varied, and progressive learning. Curriculum evaluation is needed to determine the value and meaning of the Kurikulum Merdeka implemented nationally. This study uses the literature review method to evaluate the Kurikulum Merdeka using the Context, Input, Process, and Product (CIPP) model. The results of the evaluation show that the Kurikulum Merdeka has achieved several levels of success in meeting the needs of students, teachers, and the community. The main findings include success in the internship program for vocational school students, Project-Based Learning at Madrasah Ibtidaiyah Yogyakarta, and early childhood art learning. However, challenges such as the availability of resources and facilities, the need to develop evaluation instruments, and educational staff training need to be addressed for future improvement. These evaluations provide recommendations such as increased cooperation between educational institutions and industry and increased training for educational staff. AbstrakPartisipasi Indonesia dalam Programme for International Students Assessment (PISA) menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, dengan peringkat kemampuan membaca, matematika, dan sains berada di 10 terbawah dari 79 negara peserta. Masalah ini mendorong akademisi di Indonesia untuk mencari solusi guna meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan global, pemerintah mengembangkan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat mengembangkan potensi dan kemampuan siswa melalui pembelajaran yang kritis, berkualitas, ekspresif, aplikatif, variatif, dan progresif. Evaluasi kurikulum diperlukan untuk memperoleh informasi dari nilai dan arti kurikulum merdeka yang telah diimplementasikan secara nasional. Penelitian ini menggunakan metode literature review untuk mengkaji evaluasi Kurikulum Merdeka menggunakan model Context, Input, Process, dan Product (CIPP). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka telah mencapai beberapa tingkat kesuksesan dalam memenuhi kebutuhan siswa, guru, dan masyarakat. Temuan utama mencakup keberhasilan dalam program magang siswa SMK, pembelajaran berbasis Project Based Learning di Madrasah Ibtidaiyah Yogyakarta, dan pembelajaran seni anak usia dini. Namun, tantangan seperti ketersediaan sumber daya dan fasilitas, serta perlunya pengembangan instrumen evaluasi dan pelatihan staf pendidikan, perlu diatasi untuk perbaikan di masa depan. Evaluasi ini memberikan rekomendasi seperti peningkatan kerjasama antara institusi pendidikan dan industri, serta peningkatan pelatihan untuk staf pendidikan.Kata Kunci: evaluasi kurikulum; kurikulum Merdeka; model CIPP
Research trends and benefits of discovery learning and problem-based learning on critical thinking skills Muhamad Kosim Gifari; Babang Robandi
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 3 (2024): Inovasi Kurikulum, August 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i3.66410

Abstract

This study uses the Systematic Review (SR) method to identify, evaluate, and synthesize evidence from literature relevant to the research topic about the influence of Discovery Learning (DL) and Problem-Based Learning (PBL) on critical thinking skills. The purpose of this study is to identify research trends and analyze selected literature. The software used in this study is Google Scholar, Harzing's Publish or Perish 8, Microsoft Excel, Mendeley Desktop, and VOSviewer. The bibliometric analysis identified seven interrelated clusters, including DL, PBL, and critical thinking skills. The results of the visualization highlight the importance of technology integration in education and the important role of teachers and teaching materials. SR analysis shows that PBL and DL journals make a major contribution to the development of research on critical thinking. The most cited articles show the dominance of research in this area, with experimental methods being the most common. The results of SR analysis show that the DL and PBL learning models can improve students' critical thinking skills, as seen from previous studies. The implication is that this learning approach has great potential to improve the quality of education by preparing students to think critically and analytically in facing future challenges. AbstrakPenelitian ini menggunakan metode Systematic Review (SR) untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis bukti-bukti dari literatur yang relevan dengan topik penelitian tentang pengaruh Discovery Learning (DL) dan Problem-Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi tren penelitian dan menganalisis literatur terpilih. Software yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Google Scholar, Harzing’s Publish or Perish 8, Microsoft Excel, Mendeley Desktop, dan VOSviewer. Analisis bibliometrik mengidentifikasi tujuh cluster yang saling terkait, termasuk DL, PBL, dan kemampuan berpikir kritis. Hasil visualisasi menyoroti pentingnya integrasi teknologi dalam pendidikan dan peran penting guru serta bahan ajar. Analisis SR menunjukkan bahwa jurnal PBL dan DL memberikan kontribusi besar dalam pengembangan penelitian tentang berpikir kritis. Artikel yang paling banyak dikutip menunjukkan dominasi penelitian dalam bidang ini, dengan metode eksperimen menjadi yang paling umum. Hasil analisis SR menunjukkan bahwa model pembelajaran DL dan PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, seperti yang terlihat dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Implikasinya adalah bahwa pendekatan pembelajaran ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan mempersiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis dalam menghadapi tantangan masa depan.Kata Kunci: Berpikir kritis, pembelajaran berbasis penemuan, pembelajaran berbasis masalah
Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning di PAUD: Sebuah Tinjauan Literatur Sistematis Muhamad Kosim Gifari; Rustian Akbar Gunadi; Ratna Dewi
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung 2025: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mindful, meaningful, dan joyful learning merupakan pendekatan pembelajaran yang bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang sadar, bermakna, dan menyenangkan bagi anak usia dini. Namun, implementasi ketiga pendekatan ini di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih menghadapi tantangan, terutama dalam integrasi dengan kurikulum berbasis bermain. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau tren serta implementasi mindful, meaningful, dan joyful learning di PAUD melalui tinjauan literatur sistematis. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) berbasis pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) 2020 dengan sumber data dari Scopus (2015–2024). Hasil menunjukkan bahwa tren penelitian meningkat signifikan setelah 2019, terutama dalam mindful learning yang dikaitkan dengan regulasi emosi dan keterampilan sosial-emosional anak. Meaningful learning diterapkan melalui pendekatan bermain dan keterlibatan keluarga, sementara joyful learning menekankan lingkungan belajar yang inklusif dan partisipatif. Ketiga pendekatan ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di PAUD. Namun, tantangan dalam integrasi dengan kurikulum berbasis bermain serta keterbatasan pelatihan guru masih menjadi kendala utama. Oleh karena itu, diperlukan strategi lebih sistematis, termasuk pelatihan guru dan peningkatan keterlibatan orang tua, untuk memastikan implementasi yang efektif dalam pembelajaran anak usia dini.