Yoga Budhi Santoso
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Enhancing teacher competence in identifying student needs through NIMID at inclusive schools Dudi Gunawan; Yoga Budhi Santoso; Prinanda Gustarina Ridwan; Hendriano Meggy; J. Juhanaini; Nandi Warnandi; Nazwa Laila Putri; Wanda Dwi Rahayu; Elvina Sabriyati
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 4 (2024): Inovasi Kurikulum, November 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i4.74563

Abstract

Inclusive education prepares students to become global citizens who understand cultural, linguistic, and perspective diversity. This is in line with the principle of human rights, which affirms every individual's right to receive a decent education without discrimination. Inclusive education ensures that no student is neglected in the learning process. Competent teachers can create a compelling and quality learning environment. Need Identification Method Inclusive Design (NIMID) training is one way to improve understanding of inclusive education and teacher skills in designing inclusive learning programs. This study aims to measure the effectiveness of Needs Identification Method Inclusion Design (NIMID) training in improving teacher understanding. The experimental design method with a one-group pretest-posttest design was chosen to measure teacher understanding and skills. Non-parametric statistical tests with the Wilcoxon Signed-Rank Test were conducted to analyze the pretest-posttest results. The results showed that NIMID training improved teacher skills in the concept of inclusive education, identification, and assessment, and it was able to develop learning programs tailored to student's needs so that learning was optimal.  AbstrakPendidikan inklusif mempersiapkan peserta didik menjadi warga dunia yang memahami keberagaman budaya, bahasa, dan perspektif. Hal ini sejalan dengan prinsip hak asasi manusia yang menegaskan hak setiap individu untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa diskriminasi. Pendidikan inklusif memastikan tidak ada siswa yang diabaikan dalam proses pembelajaran. Guru yang kompeten mampu menciptakan lingkungan belajar efektif dan berkualitas. Pelatihan Need Identification Methode Inclusive Design (NIMID) salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman pendidikan inklusif dan keterampilan guru dalam mendesain program pembelajaran inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat keefektifan pelatihan Needs Identification Method Inclusion Design (NIMID) untuk meningkatkan pemahaman guru. Metode desain eksperimen dengan desain one-group pretest-posttest dipilih untuk mengukur pemahaman dan keterampilan guru. Uji non-parametric statistical dengan Wilcoxon Signed-Rank Test dilakukan untuk menganalisis hasil pretest-posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan NIMID berdampak pada peningkatan kemampuan guru dalam konsep pendidikan inklusif, identifikasi dan asesmen, serta mampu menyusun program pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sehingga pembelajaran menjadi optimal.Kata Kunci: kompetensi guru; kebutuhan belajar peserta didik; pelatihan Need Identification Methode Inclusive Design (NIMID)
Peningkatan Kompetensi Guru Penyelenggara Pendidikan Inklusif Melalui Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Istiarsyah Istiarsyah; Dadang Garnida; Kamarullah Kamarullah; Robiansyah Setiawan; Sabaruddin Sabaruddin; Yoga Budhi Santoso
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 1 (2024): February
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i1.1794

Abstract

Pendidikan inklusif merupakan jawaban atas kekhawatiran masyarakat global berkaitan lambatnya perkembangan pendidikan di negara-negara berkembang. Pada tahun 1990 UNESCO melalui sebuah konferensi yang diikuti negara-negara yang peduli terhadap pendidikan dan organisasi-organisasi pendidikan internasional mendeklarasikan semboyan Education for All. Gerakan ini berupaya untuk memberi kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia untuk mendapatkan kesempatan dan layanan pendidikan yang sama. Seiring berkembangnya pendidikan inklusif, guru-guru di sekolah reguler menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah guru tidak cukup memiliki kompetensi untuk membelajarkan peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan kebutuhannya. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Pemerintah menghadirkan program pelatihan guru secara moda daring terbimbing melalui Learning Management System (LMS) dalam bentuk kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus yang merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus yang bertujuan untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan guru pembimbing khusus sekaligus meningkatkan kompetensi guru di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dan guru sekolah reguler yang melayani pendidikan bagi peserta didik yang beragam.