Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu. Di Indonesia, jumlah kasus DBD tercatat sebanyak 95.893 orang dan tersebar di 472 kabupaten/kota. Secara garis besar, terdapat tiga komponen utama yang mempengaruhi tingkat endemisitas penyakit ini, yaitu manusia, vektor (Aedes aegypti dan Aedes albopictus), serta kondisi lingkungan. Penyakit ini merupakan jenis arbovirus yang ditularkan melalui virus dengue. Infeksi dengue yang menunjukkan gejala dapat menimbulkan beragam kondisi klinis, mulai dari demam dengue ringan (DF) hingga kondisi berat yang dapat mengancam jiwa seperti demam berdarah dengue (DHF) dan sindrom syok dengue (DSS). Penelitian ini dilakukan dengan metode kajian literatur guna mengevaluasi faktor risiko DBD serta pandangan mutakhir terkait upaya pencegahan dan pengendaliannya. Artikel ini merupakan hasil telaah pustaka yang dilakukan selama bulan Maret hingga April 2024, dengan menggunakan sumber informasi seperti artikel ilmiah, jurnal, dan situs resmi (WHO dan Kementerian Kesehatan) yang relevan dengan topik. Proses pencarian data dilakukan melalui berbagai platform seperti Google Scholar, Science Direct, Elicit, Litmaps, Connected Papers, DOAJ dan PubMed dengan kata kunci yang telah ditentukan. Referensi yang dipilih berasal dari publikasi dalam 10 tahun terakhir. Kajian ini dilakukan baik secara daring maupun luring, dan menggabungkan berbagai sumber literatur yang relevan guna memberikan pemahaman yang menyeluruh terhadap topik penelitian ini.