Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Faktor-Faktor Esensial Dalam Hasil Evaluasi Siswa Menggunakan Teknik Principal Component Analysis (PCA) Aryasatya, Fadlin; Katrina, Agnes; Syabila, Rizka Fitria; Siregar, Fransisco
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.17221

Abstract

Salah satu indikator keberhasilan dalam pendidikan formal adalah nilai ujian siswa, yang berfungsi sebagai ukuran prestasi akademik dan pemahaman materi pelajaran. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan guru dan peserta didik di SMP Bina Satria, Medan, terungkap bahwa hasil penilaian siswa dikategorikan di bawah standar, dengan sejumlah besar siswa gagal memenuhi tolok ukur minimum yang diprediksi. Pengamatan ini menggarisbawahi banyak faktor yang memberikan pengaruh pada kinerja akademik siswa, terutama mengenai hasil evaluasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor esensial yang berdampak pada hasil evaluasi siswa. Metodologi penelitian yang digunakan mencakup pendekatan kuantitatif menggunakan analisis faktor, khususnya metode Principal Component Analysis (PCA). Penelitian ini dilakukan di SMP Bina Satria Medan. Data yang digunakan terdiri dari dua sumber: dataset pertama diperoleh melalui pemberian kuesioner kepada 50 peserta didik kelas delapan, sedangkan dataset kedua berasal dari guru mengenai hasil evaluasi siswa.Dalam penelitian ini, Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk untuk mengidentifikasi faktor utama yang paling penting dari 12 variabel yang ditemukan berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu motivasi belajar, minat belajar, kemampuan kognitif, kondisi fisiologis, sikap, lingkungan belajar, metode guru belajar, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan status sosial ekonomi. Setelah dilakukan reduksi varibel, ditemukan bahwa terdapat 5 komponen utama yang paling mempengaruhi, yaitu motivasi belajar, minat belajar, kondisi fisiologis, kehadiran, dan lingkungan keluarga. Simpulannya, 5 komponen utama tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan untuk dapat memberikan wawasan yang lebih spesifik kepada para pendidik, lembaga, dan pengambil kebijakan dalam mengembangkan intervensi yang lebih efektif untuk meningkatkan kinerja akademik siswa dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Pelatihan Penggunaan Media Pembelajaran TUTURA Berbasis Taktik-Audio dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Numerasi Matematika Kontekstual Bagi Siswa Tunanetra Syabila, Rizka Fitria; Katrina, Agnes; Pane, Sondang Dioranta; Aldi, Kelvin Rizki; Rahman, Raden Muhammad Fathur; Hutapea, Tri Andri
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2025): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v7i3.18255

Abstract

Ketersediaan media pembelajaran interaktif bagi siswa tunanetra masih sangat terbatas, sehingga proses belajar matematika kontekstual lebih banyak bergantung pada komunikasi verbal dan belum sepenuhnya mendukung pemahaman numerasi. Hal ini juga terjadi pada mitra kegiatan, SLB ABC Taman Pendidikan Islam. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman numerasi kontekstual siswa tunanetra melalui pelatihan guru dalam penggunaan media TUTURA yang mengintegrasikan objek timbul (taktil) dengan keluaran suara (audio) untuk memfasilitasi pengalaman belajar multisensori. Media TUTURA dikembangkan dalam empat materi utama, yaitu: Panjang dan pengukuran, uang dan operasi bilangan, jam dan waktu, serta arah dan posisi. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan guru melalui tahapan sosialisasi, demonstrasi, praktik langsung, diskusi, dan evaluasi. Data dikumpulkan menggunakan angket wawancara, observasi, serta dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan guru serta respon positif, dengan 85% menilai media mudah digunakan, 90% relevan dengan kebutuhan siswa, dan 95% layak diintegrasikan dalam pembelajaran rutin. Media TUTURA berhasil mengintegrasikan pembelajaran multisensori yang interaktif, sehingga mampu meningkatkan ketelitian, konsentrasi, dan kemandirian siswa tunanetra. Selain sebagai media pembelajaran, TUTURA dapat dimanfaatkan sebagai sarana pelatihan sensorik yang memperkuat daya dengar dan rabaan sehingga berpotensi menjadi inovasi media inklusif yang mendukung pembelajaran numerasi serta meningkatkan kualitas hidup siswa tunanetra.