Salah satu indikator keberhasilan dalam pendidikan formal adalah nilai ujian siswa, yang berfungsi sebagai ukuran prestasi akademik dan pemahaman materi pelajaran. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan guru dan peserta didik di SMP Bina Satria, Medan, terungkap bahwa hasil penilaian siswa dikategorikan di bawah standar, dengan sejumlah besar siswa gagal memenuhi tolok ukur minimum yang diprediksi. Pengamatan ini menggarisbawahi banyak faktor yang memberikan pengaruh pada kinerja akademik siswa, terutama mengenai hasil evaluasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor esensial yang berdampak pada hasil evaluasi siswa. Metodologi penelitian yang digunakan mencakup pendekatan kuantitatif menggunakan analisis faktor, khususnya metode Principal Component Analysis (PCA). Penelitian ini dilakukan di SMP Bina Satria Medan. Data yang digunakan terdiri dari dua sumber: dataset pertama diperoleh melalui pemberian kuesioner kepada 50 peserta didik kelas delapan, sedangkan dataset kedua berasal dari guru mengenai hasil evaluasi siswa.Dalam penelitian ini, Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk untuk mengidentifikasi faktor utama yang paling penting dari 12 variabel yang ditemukan berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu motivasi belajar, minat belajar, kemampuan kognitif, kondisi fisiologis, sikap, lingkungan belajar, metode guru belajar, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan keluarga, dan status sosial ekonomi. Setelah dilakukan reduksi varibel, ditemukan bahwa terdapat 5 komponen utama yang paling mempengaruhi, yaitu motivasi belajar, minat belajar, kondisi fisiologis, kehadiran, dan lingkungan keluarga. Simpulannya, 5 komponen utama tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan untuk dapat memberikan wawasan yang lebih spesifik kepada para pendidik, lembaga, dan pengambil kebijakan dalam mengembangkan intervensi yang lebih efektif untuk meningkatkan kinerja akademik siswa dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.