Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pelatihan Dan Bimbingan Teknis Penataan Sirkulasi Drainase, Tata Rumah Sehat & Penataan Jalan di Lingkungan IX RT/RW IV Kel. Bantan, Medan Kamaluddin Lubis; Ninny Asnidar Siregar; Nuril Mahda Rangkuti; Nela Permata Sari Lubis
Pelita Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2022): Pelita Masyarakat, September
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i1.7929

Abstract

The arrangement of buildings and the environment is needed as an effort to control the use of space, especially to realize the built environment, both in urban and rural areas, especially the physical form of buildings and their environment. The vision of structuring buildings and the environment is the realization of buildings and environments that are livable and have identity, while the missions are: (1) Empowering the community in the administration of buildings that are orderly, livable, self-identified, harmonious and harmonious, (2) Empowering the community so that independent in structuring a productive and sustainable environment. The physical health of the house is also closely related to 1) the availability of clean/drinking water that meets the requirements and quality of clean/drinking water; 2) availability of a wastewater treatment system that does not pollute clean water sources; 3) the availability of a waste disposal system (starting from storage & sorting, disposal and composting); 4) the availability of a rainwater drainage system so that it does not inundate the home environment. optimal health status, and the house meets the requirements of a healthy house such as ventilation, adequate lighting, buildings according to the number of occupants of the house and supported by the health of the surrounding environment. A house or housing is said to be habitable if it meets the minimum requirements regarding safety, health, comfort, and convenience (4K) for its occupants.
PENERAPAN MANAJEMEN TRANSPORTASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA RUAS JALAN DI PERKOTAAN Kamaluddin Lubis; Nuril Mahda Rangkuti; Nela Permata Sari Lubis
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 6 No. 2 (2022): JCEBT SEPTEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v6i2.7821

Abstract

Permasalahan transportasi di kota-kota  besar yang ada di Indonesia  khususnya kota medan saat ini tidak terlepas dari pembangunan nasional yang berkembang cepat. Perubahan suatu kota dari kota agraris menjadi industri ataupun dari kota metropolitan menjadi megapolitan membuat perubahan juga terhadap sistem transportasi yang dipakai di kota  tersebut seperti kota medan saat ini. Penelitian ini menggunakan metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia ( PKJI )2014.dan OD-Matrik terhadap analisa kinerja ruas jalan Penelitian bertujuan  untuk mengetahui alternatif manajemen lalu lintas yang dapat mengurangi kemacetan pada  ruas jalan gatot subroto dan jalan Iskandar Muda . Data hasil survei asal-tujuan diolah menjadi model sebaran pergerakan, kemudian model pemilihan rutenya dibuat dengan bantuan software perencanaan transportasi dan dibebankan pada idealisasi jaringan jalan. Setelah itu, dilakukan analisis untuk menemukan alternatif manajemen lalu lintas yang menghasilkan kinerja jaringan jalan lebih baik daripada  kondisi  aktual.  Dari  sekian  alternatif  yang  dianalisis,  terdapat  empat  alternatif  yang memberikan  hasil  positif  terhadap  peningkatan  kinerja  jaringan  jalan  secara  umum.  Bahkan  ada alternatif yang mampu mengurangi nilai derajat kejenuhan lalu lintas hingga 17%. Pada akhirnya dipilih dua alternatif yang menghasilkan kinerja terbaik dan stabil selama jangka waktu perencanaan. Salah satu dari dua alternatif tersebut yaitu usulan membuat jembatan laying ( Fly over) dua tingkat untuk kendaraan yang ingin menyeberang dari Jalan Iskandar muda menuju Binjai dan sebaliknya. Sedangkan  alternatif  lainnya  yaitu  usulan  membuat  pelebaran  jalan  di beberapa ruas jalan ataupun larangan parkir dibadan jalan  untuk mengakomodasi kendaraan yang melakukan putar balik kiri langsung pada persimpangan.
PERFORMANCE EVALUATION OF LASTON AC-WC UNIT ASPHALT MIXING PLANT, FOR NATURAL RUBBER RESULTS DAKTALITAS & MARSHALL TEST Kamaluddin Lubis; Nuril Mahda; Irwan
Jurnal Pensil : Pendidikan Teknik Sipil Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Pensil : Pendidikan Teknik Sipil
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jpensil.v12i1.30867

Abstract

Natural latex is the sap produced by rubber plants, often found in Sumatra, rubber is a natural product that has the potential to be used for various kinds of human needs, especially for asphalt mixture substitution needs. Natural latex can improve the quality and quality of the asphalt mixture. The method used in testing the 2018 Bina Marga & ASSTHO methods. The use of natural latex first testing for the manufacture of KAO values (optimum Asphalt content) by making test specimens mixed with asphalt content ranging from 3% and 6%. The optimum asphalt content was obtained and then tested by mixing latex with variations in the composition of the mixture starting at 0%, 3%, and 6%. The collision was carried out with a standard proctor with a collision of 2 x 75 until the test object was declared solid and then tested with a Marshall tool. The test results from determining the optimum asphalt content of 4% there are results of 845 kg, 5% asphalt content of 1015 kg, 6 and 7%, and the stability values obtained are 1015kg and 850 kg respectively. this value still meets the specified standard while the ductility test value obtained >1000 mm also still meets. Meanwhile, at levels of 3 and 6%, the stability value was reduced and did not meet the standard. The results of the tests showed the addition of latex substitution with high latex content, ductility was still met but the stability value decreased on the contrary
EVALUASI PERENCANAAN LAPISAN TEBAL PERKERASAAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA JALAN TOL BINJAI – PANGKALAN BRANDAN Rio Stefanus Ginting; Mahliza - Nasution; Kamaluddin - Lubis
Jurnal Bidang Aplikasi Teknik Sipil dan Sains (BATAS) Vol 2, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jurnal batas.v2i1.3088

Abstract

Kelancaran lalu lintas sangat tergantung dari kondisi jalan yang ada , semakin baik kondisi jalan maka akan semakin lancar arus lalu lintas, baik arus pergerakan barang maupun manusia. Jalan tol merupakan bagian dari sistem jaringan jalan nasional yang penggunaannya diwajibkan membayar tol dan memiliki peran yang sangat signifikan bagi perkembangan suatu daerah. Perencanaan ruas jalan tol Binjai - Pangkalan Brandan merupakan jaringan jalan nasional yang akan direncanakan mampu menampung volume lalu lintas yang tinggi. Kendaraan – kendaraan tersebut mempunyai beban yang berlebih dari beban standart, hal ini memberikan dampak terhadap kondisi struktur perkerasan jalan. Dalam pelaksanaan pembangunan ruas jalan tol Binjai – Pangkalan Brandan, jenis konstruksi yang digunakan adalah struktur perkerasan kaku (rigid pavement). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perhitungan tebal perkerasan kaku (rigid pavement) serta membandingan hasil dari metode AASHTO 1993 dan Metode Bina Marga, pada Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan. Hasil dari perhitungan tebal perkerasan kaku menggunakan metode Bina Marga di dapat sebesar 25 cm, sedangkan metode AASHTO 1993 diperoleh tebal sebesar 25,4 cm. Dari hasil tersebut didapat perbedan tebal perkerasan sebesar 0,4 cm dari segi biaya metode Bina Marga lebih ekonomis. Pada perencanaan menggunakan metode bina marga terdapat perbedaan lalu lintas rencana yaitu sebesar 6220 ton sedangan pada AAHTO didapat sebesar 301 ton.
EVALUASI KEKUATAN DAN KEKAKUAN BEKISTING DINDING GESER AKIBAT TEKANAN LATERAL BETON SEGAR PADA PROYEK PODOMORO CITY DELI MEDAN Eva Marsella Simaibang; Irwan Irwan; Kamaluddin Lubis; Nuril Mahda; Denny Meisandy Hutauruk
Buletin Utama Teknik Vol 18, No 2 (2023): Edisi Januari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton membutuhkan suatu bekisting untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang direncanakan. Perencanaan pembuatan bekisting beton harus memperhitungkan kekuatan dan kekakuan dari bekisting beton tersebut akibat gaya-gaya yang ditimbulkan dari penuangan beton segar ke dalam bekisting. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengevaluasi kekuatan dan kekakuan bekisting dinding geser akibat tekanan lateral beton segar pada saat pekerjaan pengecoran berlangsung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi (pengamatan) langsung di lapangan serta mencari data dari perusahaan yang melaksanakan proyek. Pemeriksaan kekuatan, kekakuan, dan tegangan geser pada bekisting dinding geser ditinjau dari perhitungan berdasarkan SK-SNI T-15-1991-03. Hasil penelitian menunjukkan dari  tinjauan syarat kekuatan dengan jarak tiang vertikal, l = 250 mm lizin = 348,583 mm, dengan jarak perangkai yaitu l1 = 350 mm, l2 = 900 mm, l3 = 1100 mm lizin =1570,125 mm dan  jarak pen pusat l =750 mm lizin = 1241,293 mm. Berdasarkan tinjauan syarat kekakuan dengan jarak tiang perangkai (l) = = 250 mm lizin = 275,879 mm, dengan jarak perangkai yaitu l1 = 350 mm, l2 = 900 mm, l3 = 1100 mm lizin = 1644,372  mm dan jarak pen pusat (l) =750 mm lizin = 1115,878  mm. Berdasarkan perhitungan tegangan geser pada tiang vertikal τ = 10,3 N/mm2 τizin = 21,20 N/mm2, sedangkan pada tiang perangkai τ = 12,264 N/mm2 τizin = 100 N/mm2. Dengan demikian syarat kekutan, kekakuan, dan tegangan geser pada bekisting dinding geser terpenuhi.
PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU SEBAGAI SUBTITUSI CAMPURAN BATA RINGAN KEDAP SUARA R.Exaudi Simon Purba; Kamaluddin Lubis
Buletin Utama Teknik Vol 13, No 2 (2018): Edisi Januari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makin meningkatnya kebutuhan perumahan saat ini menyebabkan kebutuhan akan bahan bangunan semakin meningkat pula. Hal tersebut dapat memberikan suatu alternatif untuk memanfaatkan limbah-limbah industri yang dibiarkan begitu saja. Serbuk kayu adalah limbah yang diperoleh dari hasil penggergajian kayu yang menggunakan mesin maupun manual. Serbuk gergaji kayu dapat juga digunakan sebagai peredam suara. Pada penelitian ini, limbah kayu dimanfaatkan untuk pengganti sebagian agregat halus yang digunakan pada campuran pembuatan bata ringan.Pada penelitian  ini  bertujuan membahas  tentang karakteristik  kedap suara dengan pemanfaatan  limbah serbuk gergaji kayu, semen PC, dan pasir sebagai bahan pembentuknya. Pada kajian ini serbuk gergaji kayu yang digunakan adalah berasal dari Sumatera  Utara  dengan  variasi  komposisi  0%,  20%,  dan 30% (massa) , sedangkan komposisi material lainnya dibuat tetap. dengan ukuran serbuk kayu yang dipakai 0,25 mm - 2,0 mm  . Untuk pengujian beton peredam suara  akan dibuat benda uji berbentuk silinder dengan diameter  11 cm dan tebal 6 cm sebanyak 6 benda uji. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada campuran 30% serbuk gergaji kayu yaitu pada variasi ke-III menunjukkan nilai koefisien serap bunyi terbesar yaitu 0.6832 dengan frekuensi 1000 Hz dengan koefisien absorbsi 0,50% dan dengan kecepatan rambat gelombang bunyi menunjukkan 683,2 m/det. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin besarnya persentase campuran serbuk gergaji kayu maka kemampuan untuk meredam suara semakin besar.