Pelajaran ekonomi adalah salah satu mata pelajaran lintas minat bagi siswa jurusan IPA dan merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa jurusan IPS berdasarkan kurikulum 2013. Pembelajaran, dibutuhkan motivasi dari dalam maupun luar diri siswa sebagai suatu dorongan untuk mencapai prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan motivasi dan prestasi belajar siswa jurusan IPA dan IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Peusangan Bireuen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA dan XI IPS di SMA Negeri 2 Peusangan dengan sampel sebanyak 62 orang dari dua kelas (XI IPA 1 dan XI IPS 1) melalui teknik purposive sampling dari delapan kelas paralel yang tersedia. Pengumpulan data terkait motivasi belajar siswa dilakukan dengan menggunakan kuesioner motivasi belajar dari peneliti sebelumnya yang validitas dan reliabilitasnya telah diuji. Sedangkan nilai prestasi belajar diambil dari data sekunder pada rekapitulasi nilai mata pelajaran ekonomi semester sebelumnya. Analisis uji komparatif menggunakan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa mayoritas siswa jurusan IPA memiliki motivasi belajar yang tinggi, yaitu sebanyak 19 orang (61,3%) dengan nilai belajar rata-rata pada domain kognitif sebesar 89,55 dan psikomotor sebesar 89,58. Mayoritas siswa jurusan IPS masih memiliki motivasi belajar yang rendah, yaitu sebanyak 13 orang (41,9%) dengan nilai belajar rata-rata pada domain kognitif sebesar 86,48 dan psikomotor sebesar 86,48. Berdasarkan nilai Z hitung pada variabel motivasi belajar yaitu sebesar 3,127, nilai Z hitung pada variabel prestasi belajar (kognitif yaitu 3,675, dan nilai Z hitung pada variabel psikomotor adalah 3,777). Sedangkan nilai Z tabel yang digunakan dalam penelitain ini adalah 1,96. Hal ini menunjukakan bahwa Z hitung lebih besar dari Z tabel, yang berarti terdapat perbandingan signifikan antara motivasi dan prestasi belajar siswa jurusan IPA dan IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 2 Peusangan. Dengan demikian, perlu adanya kontribusi lebih dari guru dan dorongan dalam diri siswa untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar yang lebih baik.