Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Pemberian Obat Masal Pencegahan Kaki Gajah Di Wilayah Kerja Puskesmas Welamosa Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende Tahun 2011-2015 WILHELMUS OLIN; Mariana Hartini Dhema Deto
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 15 No 2 (2017): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elephant Foot Disease (Lymphatic Filariasis), hereinafter referred to as filariasis, is a chronic infectious disease caused by filarial worms that attack the lymph nodes. Data from the Ende District Health Office shows that up to 2015 there were 233 cases of filariasis with the highest number found in the welamosa Public Health Center in the authority district of 67 people. The purpose of this study was to determine the description of mass drug prevention of elephantiasis in the working area of Welamosa Health Center in Wewaria District, Ende Regency in 2011-2015. The type of research used is descriptive with a cross-sectional design using a stratified random sampling technique with a sample of 380 samples. The results showed that people who drank mass medicine to prevent elephantiasis in 2011 amounted to 51%, in 2012 amounted to 52%, in 2013 amounted to 56%, in 2014 and 2015 respectively 62%. People who do not take medication are caused by not getting medication and not taking medication. Residents who get the medicine but do not drink it are more due to no desire to drink that because of the side effects of drugs/allergies while the people who do not get the medicine are more due to the unwillingness/willingness to take the drug.
SCREENING KADAR C-REAKTIV PROTEIN PENDERITA HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DESA BONE KECAMATAN NEKAMESE KABUPATEN KUPANG Wuan, Adrianus Ola; Sari, Ni Ketut Yuliana; Olin, Wilhelmus; Bia, Michael Bhadi
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 12 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i12.1068

Abstract

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah atau kekuatan menekan darah pada dinding rongga dimana darah itu berada. Hipertensi akan membuat kerja jantung lebih berat, bila hipertensi berlangsung lama maka akan menyebabkan kerusakan yang terjadi pada jantung (melalui arteri koroner) dan menyebabkan aterosklerosis. Hipertensi akan mengakibatkan hilangnya elastisitas arteri, meningkatnya aktivitas dan tegangan akhirnya akan melemahkan dinding arteri dan melukai permukaanya. Luka dan peradangan kecil mulai terbentuk, kemudian akan menarik kolesterol berbahaya dalam jumlah besar, serta bahan-bahan lain yang bersifat mengiritasi, lalu seiring berjalannya waktu akan semakin menumpuk sehingga menyebabkan arteri menjadi tidak elastis lagi. Setelah dibiarkan bertahun-tahun maka tekanan darah tinggi yang terus menerus ini akan menyebabkan aterosklerosis. Terjadinya aterosklerosis dapat menyebabkan timbulnya inflamasi yang ditandai dengan meningkatnya kadar C-Reactive Protein (CRP) dalam darah. CRP merupakan salah satu protein fase akut yang meningkat selama inflamasi sistemik. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui gambaran C-Reaktif Protein penderita Hipertensi pada Masyarakat di Desa Bone Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan di Desa Bone Kecamatan Nekamese dengan sasarannya adalah masyarakat Lansia yang menderita Hipertensi yang kemudian diperiksa kadar Creaktif proteinnya. Semua Lansia yang Hipertensi dilakukan pemeriksaan kadar C- Reaktif Proteinnya untuk menilai ada tidaknya terjadi inflamasi.Dari hasil pelaksanaan kegiatan disimpulkan bahwa semua Lansia hipertensi memiliki kadar C-Reaktif Protein yang normal. Hal ini disebabkan karena adanya kegiatan pemeriksaan Kesehatan rutin yang dilakukan oleh Puskesmas setempat sehingga status hipertensinya dapat dikontrol dengan baik.