Muhamad Iqbal, Firdaus
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN WORLD TRADE ORGANIZATION DALAM PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG TERKAIT BIJIH NIKEL ANTARA UNI EROPA-INDONESIA Muhamad Iqbal, Firdaus; Andayani, Lily
Jurnal Dialektika Hukum Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Dialektika Hukum
Publisher : Law Department Jenderal Achmad Yani University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jdh.v6i2.1385

Abstract

World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia atau merupakan forum dan sarana untuk menyelesaikan masalah terkait munculnya sengketa perdagangan antar pihak. Salah satu kasus sengketa dagang tersebut adalah Uni Eropa menggugat Indonesia di WTO dengan kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel. Perselisihan antara Uni Eropa dan Indonesia semakin memanas pada tahun 2019, ketika pemerintah Indonesia mempercepat larangan ekspor bijih nikel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif dengan jenis data sekunder. Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah bahwa WTO bertugas dengan mengatur pelaksanaan penyelesaian sengketa antara Uni Eropa dan Indonesia. Peran WTO melalui Dispute Settlement Body mempertalikan proses penyelesaian sengketa saat ini dengan memperhatikan aturan-aturan WTO sejak awal ketika Uni Eropa menggugat Indonesia hingga tahap akhir dengan keluarnya keputusan badan tersebut. Penyelesaian sengketa tahap pertama ini dimulai dengan permintaan negosiasi Uni Eropa pada tanggal 22 November 2019 hingga tahap akhir yaitu dipublikasikannya serta distribusikan laporan panel pada tanggal 30 November 2022. Keputusan akhir dari sengketa perdagangan ini adalah Uni Eropa memenangkan sengketa tersebut dan Indonesia mengalami kekalahan. Indonesia terbukti melanggar larangan ekspor bijih nikel dan adanya produk hukum di Indonesia yang bertentangan dengan aturan WTO terkait larangan ekspor bijih nikel.
The Interplay of Interest between Indonesia and Sweden in Blue Economy Cooperation Oktaviani, Jusmalia; Muhamad Iqbal, Firdaus
Nation State: Journal of International Studies Vol. 6 No. 1 (2023): Environmental Issue and Digital Diplomacy in the Contemporary International Rel
Publisher : Faculty of Economics and Social Science, Department of International Relations, Universitas Amikom Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24076/nsjis.v6i1.1060

Abstract

In the beginning of 1950’s, Indonesia and Sweden have maintained diplomatic relations for the past 72 years. Multiple areas of collaboration have been implemented by both parties. Collaboration based on a blue economy is one of the initiatives implemented to foster economic progress. This study seeks to assess how Indonesia's national interests align with those of Sweden in the blue economy. To solve this research question, the research used the Neoliberalism of international cooperation and national interests. The blue economy cooperation agreement between Indonesia and Sweden is listed in the Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP). Indonesia should collaborate with Sweden on the blue economy due to the country's competitive advantages in the maritime technology sector. The pursuit of each country's respective goals is the driving force behind the partnership that exists between Indonesia and Sweden. The improvement of the standard of living of the local population as well as the preservation of the marine ecosystem are two of the primary reasons why Indonesia and Sweden should work together to advance the blue economy.