Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Verba Emosi Sedih dalam Bahasa Minangkabau: Kajian Metabahasa Semantik Alami Lubis, Risa Mayuni; Mulyadi, Mulyadi
Lingua Susastra Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ls.v5i2.312

Abstract

Emotions are an important aspect of human life, and emotion verbs play a key role in conveying emotional experiences. This study aims to analyze sad emotion verbs in Minangkabau using the Metabasic Natural Semantics (MSA) theory developed by Anna Wierzbicka and Cliff Goddard. Through qualitative analysis with a descriptive analytic method, this study identifies and describes sad emotion verbs from dictionaries, literary texts, and interviews with native speakers. The results show that there are several sad emotion verbs, such as “ibo,” “marasai,” and “manangih,” each with specific emotional nuances. This research highlights how the Minangkabau language provides rich terms for expressing sadness and reflects emotional experiences in specific cultural contexts. Using MSA theory, this study makes a theoretical contribution to semantic and linguistic studies and enriches the understanding of the relationship between language and emotion in Minangkabau culture.
Pasambahan dalam tradisi malamang oleh masyarakat Minangkabau Lubis, Risa Mayuni; Lubis, Tasnim; Br. Perangin-angin, Alemina
Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol. 7 No. 2 (2025): JURNAL GENRE: (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jg.v7i2.12398

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan performansi dan nilai budaya tradisi lisan malamang masyarakat Minangkabau di Korong Surau Kandang, Nagari Tapakis, Ulakan Tapakis, Pariaman. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan model etnografi dan pendekatan antropolinguistik, data dikumpulkan melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi. Tradisi ini memiliki enam tahapan, namun kajian difokuskan pada maundang kerabat dan malam badikia yang kaya performansi verbal dan nonverbal. Analisis linguistik mencakup aspek fonologi, gramatikal, dan leksikosemantik, sementara strukturnya terdiri dari pembuka, isi, dan penutup, dilengkapi unsur paralinguistik serta simbol material seperti lamang. Tradisi ini melibatkan tokoh adat dan agama serta memuat nilai gotong royong, kebersamaan, religiusitas, sopan santun, dan penghormatan adat.