Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Penyebab Banjir dan Penanganan Infrastruktur Beserta Estimasi Biaya: Studi Kasus: Jalan Dr. Sam Ratulangi Menuju Rumah Sakit Jantung Provinsi Sulawesi Tenggara Nuhun, Ridwan Syah; Welenodo, La; Thamrin MZ, LM Arisman; Fajri, Aisyah; Faharuddin, Faharuddin; Sakti, Surya
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 24 No. 3 (2024): Ecosystem Vol. 24 No 3, September - Desember Tahun 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v24i3.5408

Abstract

Banjir yang terjadi di jalan depan Rumah Sakit Jantung di Kota Kendari telah menjadi masalah serius yang mengganggu aksesibilitas serta layanan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor penyebab banjir dan menyusun rekomendasi penanganan yang efektif. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi infrastruktur drainase yang tidak memadai, penumpukan sedimen dan sampah, serta rendahnya elevasi jalan sebagai penyebab utama. Selain itu, perubahan tata guna lahan dan curah hujan yang tinggi memperparah keadaan. Hasil studi menunjukkan bahwa perbaikan drainase, pembangunan sumur resapan, dan peningkatan elevasi jalan diperlukan untuk mengurangi dampak banjir. Perkiraan biaya untuk perbaikan infrastruktur mencapai Rp 1.813.720.011,- dengan tambahan biaya pemeliharaan drainase selama satu tahun sebesar Rp 11.262.937,-. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, operator tambang, dan rumah sakit sangat penting untuk memastikan aksesibilitas yang lebih baik dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Penelitian ini memberikan wawasan dan rekomendasi praktis yang diharapkan dapat menjadi dasar untuk perencanaan dan pengelolaan infrastruktur kota yang lebih baik di masa depan. The flood that occurred on the road in front of the Heart Hospital in Kendari City has become a serious issue, disrupting accessibility as well as public health and safety services. This study aims to evaluate the factors causing the flood and develop effective management recommendations. The analysis was conducted by identifying inadequate drainage infrastructure, sediment and garbage buildup, and the low elevation of the road as the main causes. Additionally, land use changes and high rainfall intensify the situation. The study results indicate that drainage improvements, construction of infiltration wells, and road elevation increases are needed to reduce the impact of flooding. The estimated cost for infrastructure repairs reaches IDR 1,813,720,011, with additional drainage maintenance costs over one year amounting to IDR 11,262,937. Cooperation between the government, the community, mining operators, and the hospital is essential to ensure better accessibility and improve road user safety. This research provides insights and practical recommendations that are expected to serve as a foundation for better city infrastructure planning and management in the future.
Penerapan Critical Path Method (Cpm) Pada Pembangunan Gedung Unit Kesehatan Sekolah (Uks) Sdn 1 Bbj Kabupaten Buton Utara Safar Juniad Mbaru, Muhammad Edhi; Sakti, Surya; Sujono, Sujono; Soeparyanto, Try Sugiyarto; Nuhun, Ridwan Syah
Journal of Business Social and Technology Vol. 6 No. 2 (2025): Journal of Business, Social and Technology
Publisher : Politeknik Siber Cerdika Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59261/jbt.v6i2.533

Abstract

Pembangunan Gedung Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar Negeri 1 Banu-Banua Jaya (BBJ) merupakan bagian dari penguatan infrastruktur pendidikan dasar yang berada di wilayah pesisir dengan akses layanan kesehatan yang terbatas. Dalam konteks ini, perencanaan yang matang diperlukan untuk menghindari keterlambatan dan pembengkakan biaya proyek. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan penjadwalan proyek pembangunan gedung UKS menggunakan metode Critical Path Method (CPM) guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi lapangan, serta data sekunder berupa dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB). Data RAB diolah dengan mengidentifikasi aktivitas proyek, menentukan durasi, dan membentuk jaringan kerja proyek untuk menghitung jalur kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur kritis proyek terdiri dari aktivitas A-C-B-E-F-I-J-K dengan total durasi pelaksanaan selama 189 hari kalender atau 27 minggu, lebih cepat 25 hari dibandingkan kontrak awal selama 214 hari. Implikasi dari penerapan metode CPM ini menunjukkan bahwa manajemen proyek yang berbasis perencanaan teknis dan visualisasi jaringan kerja mampu membantu pelaksana proyek dalam mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya serta mengantisipasi potensi keterlambatan secara lebih sistematis.
Penerapan Critical Path Method (Cpm) Pada Pembangunan Gedung Unit Kesehatan Sekolah (Uks) Sdn 1 Bbj Kabupaten Buton Utara Safar Juniad Mbaru, Muhammad Edhi; Sakti, Surya; Sujono, Sujono; Soeparyanto, Try Sugiyarto; Nuhun, Ridwan Syah
Journal of Business Social and Technology Vol. 6 No. 2 (2025): Journal of Business, Social and Technology
Publisher : Politeknik Siber Cerdika Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59261/jbt.v6i2.533

Abstract

Pembangunan Gedung Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar Negeri 1 Banu-Banua Jaya (BBJ) merupakan bagian dari penguatan infrastruktur pendidikan dasar yang berada di wilayah pesisir dengan akses layanan kesehatan yang terbatas. Dalam konteks ini, perencanaan yang matang diperlukan untuk menghindari keterlambatan dan pembengkakan biaya proyek. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan penjadwalan proyek pembangunan gedung UKS menggunakan metode Critical Path Method (CPM) guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan observasi lapangan, serta data sekunder berupa dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB). Data RAB diolah dengan mengidentifikasi aktivitas proyek, menentukan durasi, dan membentuk jaringan kerja proyek untuk menghitung jalur kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur kritis proyek terdiri dari aktivitas A-C-B-E-F-I-J-K dengan total durasi pelaksanaan selama 189 hari kalender atau 27 minggu, lebih cepat 25 hari dibandingkan kontrak awal selama 214 hari. Implikasi dari penerapan metode CPM ini menunjukkan bahwa manajemen proyek yang berbasis perencanaan teknis dan visualisasi jaringan kerja mampu membantu pelaksana proyek dalam mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya serta mengantisipasi potensi keterlambatan secara lebih sistematis.