Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik organoleptik dan kimia biskuit dengan formula mocaf dan tepung kacang hijau Mubarak, M. Zainun Syauqil; Mulyadi, Mochtar Nova
Journal of Tropical AgriFood Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.6.2.2024.16385.116-124

Abstract

Pada era global ini, konsumsi makanan tidak sehat, seperti jajanan tinggi lemak dan rendah serat, serta pola makan yang tidak seimbang, meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan hipertensi. Oleh karena itu, perlu dikembangkan biskuit bergizi dan praktis menggunakan kacang hijau yang kaya serat dan memiliki aroma khas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan faktor tunggal (formula komposit tepung kacang hijau (K) dan mocaf (M), yaitu M100%, M45% : K55%; M35% : K65%; dan M25% : K75%, masing-masing dengan 3 kali ulangan.Parameter yang diamati adalah karakteristik kimia (kadar air dan serat kasar) serta karakteristik organoleptik hedonik untuk rasa, aroma, warna, tekstur, dan keseluruhan. Data sifat kimia dianalisis dengan One-Way ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey, sedangkan data respons organoleptik dianalisis dengan uji Friedman dilanjutkan dengan uji Dunn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk biskuit terbaik berdasarkan respons organoleptik adalah biskuit dengan formula M25% : K75%. Biskuit dengan formula ini memiliki karakteristik organoleptik hedonik untuk keseluruhan agak suka, dengan rincian rasa agak suka, aroma suka, tekstur suka, tetapi dengan warna yang kurang di minati yakni tidak suka. Sedangkan karakteristik kimianya adalah kadar air 7,82% dan kadar serat kasar 5,67%.
Analisis Kadar Senyawa Flavonoid Pada Kombinasi Daun Beluntas (Pluchea indica L.) dan Daun Sirsak (Annona muricata L.) Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Ni'mah, Hilmatun; hasanah, Ulfatun; Inayah, Nurul; Mubarak, M. Zainun Syauqil
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 12, No 2 (2024): ALCHEMY: JOURNAL OF CHEMISTRY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v12i2.25746

Abstract

Metabolit sekunder berupa senyawa flavonoid pada tumbuhan yang terdiri dari 15 atom karbon yang mempunyai beberapa fungsi, salah satunya sebagai antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas. Senyawa flavonoid memiliki peranan penting sebagai antioksidan dengan cara mendonorkan atom hidrogennya. Daun beluntas (Pluchea indica L.) dan daun sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid sebagai sumber antioksidan. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak kombinasi dari dua tumbuhan dengan spektrofotometer UV-Vis. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol pa. Hasil maserat digunakan untuk uji fitokimia berupa uji reagen dan uji taubeck serta penentuan kadar flavonoid total menggunakan spektrofotometer Uv-Vis dengan standar kuersetin. Kadar total dari senyawa flavonoid pada sampel dihitung dengan memasukkan ke dalam persamaan regresi linear y = ax-b, yang diperoleh dari kurva kalibrasi kuersetin sebagai pembanding. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji reagen dengan HCl + serbuk Mg menunjukkan hasil yang negatif karena tidak adanya perubahan warna pada sampel uji menjadi merah hingga jingga. Sedangkan uji taubeck menunjukkan hasil yang positif dengan adanya larutan berfluorosensi kuning-merah. Hasil analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan metode AlCl3 menunjukkan bahwa kandungan flavonoid pada ekstrak tunggal daun beluntas lebih tinggi dibandingkan daun sirsak sebesar 115,5212 mg Ek/g, sedangkan ekstrak kombinasi 2:1 lebih tinggi dibandingkan kombinasi 1:1 dan 1:2. , yaitu sebesar 113, 1489 mg Ek/g.
Pengaruh Penambahan Tepung Ubi Jalar Ungu dan Pure Buah Siwalan pada Boba Mubarak, M. Zainun Syauqil; Mulyadi, Mochtar Nova
JASATHP: Jurnal Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Vol 4 No 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Sains dan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jasathp.v4i2.1590

Abstract

Minuman boba menjadi salah satu produk yang sangat diminati oleh masyarakat. Buah siwalan mengandung sejumlah besar air, yang menjadikannya sumber hidrasi yang baik. Serat yang terkandung dalam buah ini juga bermanfaat untuk sistem pencernaan. Buah siwalan mengandung karbohidrat, terutama gula alami, yang memberikan energi yang diperlukan oleh tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Tepung Ubi Jalar Ungu (TUJU) dan pure buah siwalan terhadap sifat fisik dan kimia boba serta mengetahui respon panelis pada sampel boba. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan faktor tunggal dengan variasi penambahan pure buah siwalan pada konsentrasi 0%, 35%, 55%, dan 75% masing-masing diulang 3 kali. Parameter yang diamati adalah karakteristik kimia (kadar air, karbohidrat, protein, gula total) serta karakteristik organoleptik hedonik untuk rasa, aroma, rasa dan tekstur. Data sifat kimia dan organoleptik dianalisis dengan One-Way ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan TUJU dan pure buah siwalan memberikan pengaruh signifikan terhadap kadar karbohidrat, protein, dan gula total dalam produk boba (p<0,05), namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kadar air (p>0,05). Secara organoleptik, penambahan TUJU dan pure buah siwalan memberikan kontribusi signifikan terhadap rasa dan tekstur produk boba, dengan panelis cenderung menyukai produk dengan konsentrasi pure buah siwalan yang lebih tinggi. Aroma produk tidak terpengaruh secara signifikan oleh penambahan pure buah siwalan. Kesimpulannya, penelitian ini memberikan wawasan penting bagi industri makanan dalam mengembangkan produk boba yang lebih bervariasi dan lebih bernutrisi.
Pengaruh penambahan ekstrak daun pandan (Pandanus amaryllifolius) terhadap pH dan respons organoleptik nira siwalan (Borassus flabiller) selama penyimpanan Mubarak, M. Zainun Syauqil; Romdhani, Ahmad Mundzir; Mulyadi, Mochtar Nova
Journal of Tropical AgriFood Volume 5, Nomor 2, Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.5.2.2023.12354.62-72

Abstract

Nira siwalan, dikenal sebagai "la'ang" di kalangan masyarakat Aeng Panas di Kabupaten Sumenep, nira siwalan memiliki rasa unik yang sedikit manis dan asam, serta aroma yang khas. Namun, nira siwalan rentan terhadap kerusakan karena tingginya kandungan gula, yang memungkinkan pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan lanjutan untuk memperpanjang daya simpan nira siwalan. Salah satu metode alami yang digunakan adalah penggunaan ekstrak daun pandan, yang mengandung senyawa kimia seperti tanin, flavonoid, saponin, alkaloid, dan polifenol. Senyawa-senyawa ini berperan sebagai antimikroba yang dapat menghambat bahkan mematikan pertumbuhan mikroba. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan faktor tunggal (penambahan ekstrak daun pandan, EDP), yaitu 5, 10, 15, 20, dan 25%. Parameter yang diamati adalah pH dan sifat organoleptik (rasa, aroma, dan warna). Pengamatan dilakukan selama 12 jam dengan periode pengamatan setiap dua jam. Data pH dan respons organoleptik nira selama penyimpanan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan EDP memberikan perbedaan terhadap nilai pH nira siwalan selama periode penyimpanan, tetapi respons sensorisnya relatif sama kecuali untuk atribut warna pada nira dengan penambahan EDP 25%. Konsentrasi ekstrak daun pandan sebesar 25% menunjukkan performa terbaik dalam mempertahankan pH nira siwalan. Kondisi tersebut dapat mempertahankan pH nira dengan nilai 3 setelah 12 jam masa penyimpanan.