Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

GENDER AND POLITICS: Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Politik Hasanah, Ulfatun; Musyafak, Najahan
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 12, No 3 (2017): Oktober 2017
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.361 KB) | DOI: 10.21580/sa.v12i3.2080

Abstract

Gender issues are an issue that demands social and cultural construction justice between men and women. In the demands of this construction, the balance of functions, status, and nature of the sexes is expected to be realized. Instead, development is a construction of the changes that take place in society from certain socio-cultural conditions toward something that is considered more valuable. In addition it can also be interpreted as an effort to alleviate backwardness. Therefore, all, gender and development are a reciprocal correlation between one another. The emergence of gender injustice issues or gender discrimination due to social construction process in society. Yet Islam and the Constitution of 45 countries have guaranteed equality of access for women and men. Therefore, enhancing the role of women and men in gendered development as an integral part of national development has significance in the effort to achieve harmonious harmony between men and women or to achieve gender equality and justice in various areas of life and development. The results of this study, trying to reveal gender in development should not be the same role between men and women, there are areas of their own that can be done by men and women._________________________________________________________Isu gender merupakan suatu isu yang menuntut keadilan konstruksi sosial maupun kultural antara kaum laki-laki dengan perempuan. Dalam tuntutan konstruksi ini, keseimbangan fungsi, status, dan hakekat antar jenis kelamin diharapkan dapat direalisasikan. Sebaliknya, pembangunan merupakan suatu konstruksi perubahan yang terjadi di masyarakat dari kondisi sosio-kultural tertentu menuju ke arah sesuatu yang dianggap lebih bernilai. Selain itu dapat juga diartikan sebagai usaha pengentasan keterbelakangan. Oleh karena itu semua, gender dan pembangunan adalah suatu korelasi timbal balik antara satu dengan yang lain. Munculnya isu ketidakadilan gender atau diskriminasi gender akibat adanya proses konstruksi sosial di dalam masyarakat. Padahal Islam dan UUD 45 negara telah menjamin kesetaraan akses perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, peningkatan peranan perempuan dan laki-laki dalam pembangunan yang berwawasan gender sebagai bagian inte­gral dari pembangunan nasional, mempunyai arti penting dalam upaya untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara laki-laki dengan perempuan atau mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan dan pem­bangunan. Hasil penelitian ini, berusaha menampakkan gender dalam pembangunan tidak harus sama peran antara laki-laki dan perempuan, ada wilayah-wilayah sendiri yang bisa dilakukan laki-laki dan perempuan.
GENDER DALAM DAKWAH UNTUK PEMBANGUNAN (Potret Keterlibatan Perempuan dalam Politik) Hasanah, Ulfatun
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 38, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v38.2.3887

Abstract

Gender issues are an issue that demands social and cultural construction justice between men and women. In the demands of this construction, the balance of functions, status, and nature of the sexes is expected to be realized. Instead, da?wa and development is a construction of the changes that take place in society from certain socio-cultural conditions toward something that is considered more valuable. In addition it can also be interpreted as an effort to alleviate backwardness. Therefore, all, gender, da?wa and development are a reciprocal correlation between one another. The emergence of gender injustice issues or gender discrimination due to social construction process in society. Yet Islam and the Constitution of 45 countries have guaranteed equality of access for women and men. Therefore, enhancing the role of women and men in gendered development as an integral part of national development has significance in the effort to achieve harmonious harmony between men and women or to achieve gender equality and justice in various areas of life and development. The results of this study, trying to reveal da?wa gender in development should not be the same role between men and women, there are areas of their own that can be done by men and women in da?wa and development process. ****Isu gender merupakan suatu isu yang menuntut keadilan konstruksi sosial maupun kultural antara kaum laki-laki dengan perempuan. Dalam tuntutan konstruksi ini, keseimbangan fungsi, status, dan hakekat antar jenis kelamin diharapkan dapat direalisasikan. Sebaliknya, dakwah dan pembangunan merupakan suatu konstruksi perubahan yang terjadi di masyarakat dari kondisi sosio-kultural tertentu menuju ke arah sesuatu yang dianggap lebih bernilai. Selain itu dapat juga diartikan sebagai usaha pengentasan keterbelakangan. Oleh karena itu semua, gender dan pembangunan adalah suatu korelasi timbal balik antara satu dengan yang lain. Munculnya isu ketidakadilan gender atau diskriminasi gender akibat adanya proses kontruksi sosial di dalam masyarakat. Padahal Islam dan UUD 45 negara telah menjamin kesetaraan akses perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, peningkatan peranan perempuan dan laki-laki dalam dakwah dan pembangunan yang berwawasan gender sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, mempunyai arti penting dalam upaya untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara laki-laki dengan perempuan atau mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Hasil penelitian ini, berusaha menampakkan gender dalam dakwah dan pembangunan tidak harus sama peran antara laki-laki dan perempuan, ada wilayah-wilayah sendiri yang bisa dilakukan laki-laki dan perempuan dalam pelaksanaan dakwah dan pembangunan.
GENDER AND POLITICS: Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Politik Hasanah, Ulfatun; Musyafak, Najahan
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 12, No 3 (2017): Oktober 2017
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.361 KB) | DOI: 10.21580/sa.v12i3.2080

Abstract

Gender issues are an issue that demands social and cultural construction justice between men and women. In the demands of this construction, the balance of functions, status, and nature of the sexes is expected to be realized. Instead, development is a construction of the changes that take place in society from certain socio-cultural conditions toward something that is considered more valuable. In addition it can also be interpreted as an effort to alleviate backwardness. Therefore, all, gender and development are a reciprocal correlation between one another. The emergence of gender injustice issues or gender discrimination due to social construction process in society. Yet Islam and the Constitution of 45 countries have guaranteed equality of access for women and men. Therefore, enhancing the role of women and men in gendered development as an integral part of national development has significance in the effort to achieve harmonious harmony between men and women or to achieve gender equality and justice in various areas of life and development. The results of this study, trying to reveal gender in development should not be the same role between men and women, there are areas of their own that can be done by men and women._________________________________________________________Isu gender merupakan suatu isu yang menuntut keadilan konstruksi sosial maupun kultural antara kaum laki-laki dengan perempuan. Dalam tuntutan konstruksi ini, keseimbangan fungsi, status, dan hakekat antar jenis kelamin diharapkan dapat direalisasikan. Sebaliknya, pembangunan merupakan suatu konstruksi perubahan yang terjadi di masyarakat dari kondisi sosio-kultural tertentu menuju ke arah sesuatu yang dianggap lebih bernilai. Selain itu dapat juga diartikan sebagai usaha pengentasan keterbelakangan. Oleh karena itu semua, gender dan pembangunan adalah suatu korelasi timbal balik antara satu dengan yang lain. Munculnya isu ketidakadilan gender atau diskriminasi gender akibat adanya proses konstruksi sosial di dalam masyarakat. Padahal Islam dan UUD 45 negara telah menjamin kesetaraan akses perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, peningkatan peranan perempuan dan laki-laki dalam pembangunan yang berwawasan gender sebagai bagian inte­gral dari pembangunan nasional, mempunyai arti penting dalam upaya untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara laki-laki dengan perempuan atau mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan dan pem­bangunan. Hasil penelitian ini, berusaha menampakkan gender dalam pembangunan tidak harus sama peran antara laki-laki dan perempuan, ada wilayah-wilayah sendiri yang bisa dilakukan laki-laki dan perempuan.
IDENTIFIKASI PRODUK ATRAKSI DAN SEGMENTASI PASAR PARIWISATA HALAL (STUDI DI CLUSTER KUTA, KABUPATEN LOMBOK TENGAH, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT) Hasanah, Ulfatun
Jurnal Ilmiah Tata Sejuta STIA Mataram Vol 5 No 1 (2019): JURNAL ILMIAH Tata Sejuta STIA Mataram
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.678 KB) | DOI: 10.32666/tatasejuta.v5i1.56

Abstract

According to the 2016 Global Muslim Travel Index (GMTI), MasterCard & CrescentRating Indonesia ranks 4th as a destination visited by world Muslim tourists in 2015. The evaluation criteria are Halal food, prayer facilities, friendly water-use washrooms, ramadhan services, no non-halal activities, recretional facilities and services with privacy, segmentation of Muslims. Halal tourism is a new concept to develop tourism in Muslim countries in the world. The Province of West Nusa Tenggara (NTB) in 2015 received an international award at the 2015 World Halal Travel Awards held in the United Arab Emirates on October 20, 2015. There were 2 (two) awards received by the West Nusa Tenggara Province, The World's Best Halal Tourism Destination and The World's Best Halal Honeymoon Destination. The strength possessed to develop halal tourism is the strong religious values ​​embraced by the community, the huge share of the halal tourism market has not been utilized properly by other regions so NTB needs to develop it, and the culture that develops in the community attracts foreign tourists. So that to develop halal tourism it is necessary to identify tourist attraction products and halal tourism market segmentation. Halal tourist attractions are divided into 3 namely natural, cultural, and artificial. The criteria for halal tourist attractions are: a) Art and cultural performances and attractions that do not conflict with the general criteria of sharia tourism appropriate (cleanliness and availability of water for purification) in tourism objects, e) Halal food and drinks are available. Segmentation of the halal tourism market consists of the age of tourists, employment, education, entrance, destination, pattern of travel, areas visited, tourist activities, sources of information. The type of research used in this study is descriptive research using a qualitative approach that understands deeply about the object under study.
MODERASI KEBIJAKAN DIVIDEN DALAM MEMPENGARUHI PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS DALAM MENINGKATKAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2019-2022 Hasanah, Ulfatun; Sari, Lita Permata; Subaida, Ida
Jurnal Mahasiswa Entrepreneurship (JME) Vol 3 No 6 (2024): JUNI 2024
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/jme.v3i6.5024

Abstract

The ultimate goal desired and achieved by a company is to obtain the maximum profit (profit) because to maintain the survival of a company. Profitability has many benefits, especially not only for company owners but also for parties outside the company. The purpose of this study was to determine the effect of dividend policy in moderating profitability and liquidity on firm value. The sampling technique used in this research is Purposive Sampling. The population in this study were LQ45 companies listed on the IDX in 2019-2022. Data analysis and hypothesis testing in this study used the Structural Equation Model - Partial Least Square (PLS-SEM). The results of direct influence hypothesis testing using the Smart PLS 3.0 application, show that Profitability has a negative but insignificant effect on Firm Value, Liquidity has a negative but insignificant effect on Firm Value, Dividend policy positively but insignificantly moderates (weakens) the effect of Profitability on Firm Value, Dividend policy positively but insignificantly moderates (weakens) the effect of Liquidity on Firm Value.
PEMANFAATAN APLIKASI POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL SISWA-SISWI SD NEGERI 1 KEDUNGDOWO Suparto, Arico Ayani; Riskiyatin, Riskiyatin; Hasanah, Ulfatun; Nafiah, Imroatun; Anam, Moh. Choirul; Asy’ari, Akhmad As’ad
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 3 No 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Biro Administrasi dan Akademik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v3i2.4819

Abstract

Power point merupakan software dekstop yang digunakan dalam berbagai kepentingan. Terutama di bidang pendidikan, power point sering digunakan oleh pendidik menyampaikan materi kepada peserta didiknya. Melalui hal itu konsep belajar mengajar menjadi lebih menarik dan interaktif. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, diketahui sebagian besar guru SDN 1 Kedungdowo belum seluruhnya memanfaatkan aplikasi power point dalam menyampaikan materi dikelas. Literasi digital sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah informasi yang terus meningkat di dalam sumber digital, tak terkecuali dengan guru yang mengharuskan untuk selalu bersinggungan dengan perkembangan generasi centennials salah satu peserta didik perlu membekali diri dalam penguasaan literasi digital guna memenuhi tanggung jawab dalam sistem belajar mengajar. Kondisi guru yang pada saat ini yang merupakan kelompok early majority dimana pada kelompok tersebut masih mencoba-coba berbagai teknologi yang ada dan untuk pemakaiannya di perlukan waktu pertimbangan yang cukup lama, serta adanya tuntutan dalan Undang-Undang Republik Indonesia bahwa professional guru wajib untuk menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Literasi digital adalah program yang dibuat oleh mahasiswa PBPMD STKIP PGRI Situbondo di Desa Kedungdowo 2024. Litersi digital hadir dalam mempermudah melaksanakam kegiatan belajar mengajr di lembaga pendidikan guna mendukung pemanfaatan power point lebih baik lagi. Siswa diharapkan menjadi mudah memahami materi yang diberikan guru di seluruh mata pelajaran. Kejenuhan siswa ketika membaca buku bisa diatasi dengan menggunakan lietrasi digital pemanfaatan aplikasi power point yang dikemas dengan animasi berbentuk audio dan video visual. Hasil pengabdian ini sebagian dari mereka sedikitnya mengetahui cara membuat materi di power point. Para guru SDN 1 Kedungdowo bisa dalam menggunakan power point ketika menyampaikan materi kepada siswa ketika kegiatan belajar pengajar berlangsung dikelas.
The Implementation of SAK-EMKM at Randy Variasi Store in Sukamakmur Village of Marga Sakti Sebelat Sub-District in North Bengkulu Hasanah, Ulfatun; Afriani, Sulisti; Wagini, Wagini
Journal of Indonesian Management Vol. 1 No. 2 (2021): June
Publisher : Penerbit Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53697/jim.v1i2.131

Abstract

The purpose of this study is to determine the financial statements of randy variasi store in Sukamakmur Village, Marga Sakti Sebelat Sub-District, North Bengkulu, whether it includes Financial Accounting standards for micro, small, Medium Entites (SAK EMKM). This type of research is descriptive and comparative. The data analysis technique used is a qualitive method, namely the theoretical concept and description of the object of research as well as a comparison of the two presentations of the research results by collecting financial data made by the store. The research found that the store has not compiled and presented financial reports in accordance with the provisions of the financial accounting Standards for Micro Small and Medium Entites (SAK-EMKM), the store is supposed to presents 3 (three) types of financial statements, namely statements in practive, Randy Variasi Store only provides monthly cash statements and annual cash reports.
Analisis Kadar Senyawa Flavonoid Pada Kombinasi Daun Beluntas (Pluchea indica L.) dan Daun Sirsak (Annona muricata L.) Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Ni'mah, Hilmatun; hasanah, Ulfatun; Inayah, Nurul; Mubarak, M. Zainun Syauqil
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 12, No 2 (2024): ALCHEMY: JOURNAL OF CHEMISTRY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v12i2.25746

Abstract

Metabolit sekunder berupa senyawa flavonoid pada tumbuhan yang terdiri dari 15 atom karbon yang mempunyai beberapa fungsi, salah satunya sebagai antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas. Senyawa flavonoid memiliki peranan penting sebagai antioksidan dengan cara mendonorkan atom hidrogennya. Daun beluntas (Pluchea indica L.) dan daun sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid sebagai sumber antioksidan. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak kombinasi dari dua tumbuhan dengan spektrofotometer UV-Vis. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol pa. Hasil maserat digunakan untuk uji fitokimia berupa uji reagen dan uji taubeck serta penentuan kadar flavonoid total menggunakan spektrofotometer Uv-Vis dengan standar kuersetin. Kadar total dari senyawa flavonoid pada sampel dihitung dengan memasukkan ke dalam persamaan regresi linear y = ax-b, yang diperoleh dari kurva kalibrasi kuersetin sebagai pembanding. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji reagen dengan HCl + serbuk Mg menunjukkan hasil yang negatif karena tidak adanya perubahan warna pada sampel uji menjadi merah hingga jingga. Sedangkan uji taubeck menunjukkan hasil yang positif dengan adanya larutan berfluorosensi kuning-merah. Hasil analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan metode AlCl3 menunjukkan bahwa kandungan flavonoid pada ekstrak tunggal daun beluntas lebih tinggi dibandingkan daun sirsak sebesar 115,5212 mg Ek/g, sedangkan ekstrak kombinasi 2:1 lebih tinggi dibandingkan kombinasi 1:1 dan 1:2. , yaitu sebesar 113, 1489 mg Ek/g.
Gaya Kepemimpinan Otokratis VS Demokratis Studi Kasus pada Pemerintah Daerah dalam Pengambilan Kebijakan Publik Maulina, Anita; Saepudin, Eli Apud; Hasanah, Ulfatun; Subchiyah, Nur Rochmah; Salsabila, Azhra Nuha; Yani, Leni Rahma
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 2 No. 1 (2025): NOVEMBER 2024 - JANUARI 2025
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v2i1.2403

Abstract

Dalam studi ilmu administrasi publik, gaya kepemimpinan menjadi topik yang semakin penting, terutama dalam konteks pemerintahan. Kepemimpinan yang efektif berperan signifikan dalam kinerja organisasi, dengan kemampuan pemimpin untuk memberikan pengarahan yang jelas kepada anggota staf untuk mencapai tujuan bersama. Ketidakadaan kepemimpinan dapat menyebabkan jarak antara tujuan organisasi dan tujuan individu, sehingga menekankan pentingnya kepemimpinan dalam kesuksesan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan gaya kepemimpinan otokratis dan demokratis dalam pengambilan kebijakan publik di tingkat pemerintah daerah. Melalui studi kasus, penelitian ini akan menguraikan dampak kedua gaya kepemimpinan terhadap efisiensi dan keberhasilan pemerintah daerah dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan publik. Ditemukan bahwa karakteristik kepemimpinan yang melayani, empati, dan perhatian terhadap kebutuhan individu merupakan faktor penting dalam memengaruhi dinamika kelompok dan pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian, pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan efektivitas kebijakan di tingkat daerah.
Dialogisasi Pesantren, Politik, dan Perempuan (Analisis terhadap Gaya Politik dan Resolusi Konflik ala Gus Dur) Hasanah, Ulfatun
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 4 No. 2 (2020): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini menekankan pada penyelesain konflik yang terjadi di pesantren melalui kiprah Gus Dur dalam diplomasi politiknya yang cenderung fun. Pola politik Gus Dur yang menggunakan ‘arus-balik’ dengan beberapa kebijakan yang menekankan pada diplomasi-bilateral berbuah output yang khas. Pertama, menekan resiko kegagalan dari distorsi implementasi yang melenceng. Kedua, terhindarnya penciptaan ‘musuh indonesia’ pada asumsi awal. Ketiga, manuver praktis jadi lebih lugas karena format negosiasi bilateral berlandaskan prinsip one-by-one. Gaya penyelesain konflik ini dinilai sangat pas apabila dihadapkan pada persoalan pesantren, baik konflik di internal pesantren sendiri, maupun eksternal yang apabila dihadapkan pada politik dan perempuan sering mengalami deadlock. Diplomasi ala Gus Dur merangkum empat tahapan yang ditawarkan dalam resolusi konflik pesantren; silaturrahim, bahtsul masail, tabayun, dan Islah. Dengan demikian, resolusi konflik pesantren ini pada dasarnya adalah penerimaan terhadap Gus Dur sebagai representatif presiden- santri dalam melakukan dialog dan kerjasama yang lebih intens dan transparan untuk menghindari dan menyelesaikan sebuah konflik. This study emphasizes resolving conflicts that occur in pesantren through Gus Dur's work in political diplomacy which tends to be fun. Gus Dur's political pattern uses backflow with a number of policies that emphasize bilateral diplomacy bearing fruitful output. First, reduce the risk of failure from distorted implementation distortions. Secondly, the avoidance of the creation of Indonesian enemies in the initial assumptions. Third, practical maneuvers are more straightforward because the bilateral negotiation format is based on the one-by-one principle. This style of conflict resolution is considered to be very appropriate when faced with pesantren issues, both internal conflicts within the pesantren itself, and externally which when confronted with politics and women often being deadlocks. Gus Dur's diplomacy summarizes the four stages offered in pesantren conflict resolution; silaturrahim, bahtsul masail, tabayun, and Islah. This pesantren conflict resolution is basically acceptance of Abdurrahman as the president-santri representative in conducting more intense and transparent dialogue and cooperation to avoid and resolve a conflict.