Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kadar Senyawa Flavonoid Pada Kombinasi Daun Beluntas (Pluchea indica L.) dan Daun Sirsak (Annona muricata L.) Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Ni'mah, Hilmatun; hasanah, Ulfatun; Inayah, Nurul; Mubarak, M. Zainun Syauqil
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 12, No 2 (2024): ALCHEMY: JOURNAL OF CHEMISTRY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v12i2.25746

Abstract

Metabolit sekunder berupa senyawa flavonoid pada tumbuhan yang terdiri dari 15 atom karbon yang mempunyai beberapa fungsi, salah satunya sebagai antioksidan yang dapat menangkap radikal bebas. Senyawa flavonoid memiliki peranan penting sebagai antioksidan dengan cara mendonorkan atom hidrogennya. Daun beluntas (Pluchea indica L.) dan daun sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid sebagai sumber antioksidan. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak kombinasi dari dua tumbuhan dengan spektrofotometer UV-Vis. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol pa. Hasil maserat digunakan untuk uji fitokimia berupa uji reagen dan uji taubeck serta penentuan kadar flavonoid total menggunakan spektrofotometer Uv-Vis dengan standar kuersetin. Kadar total dari senyawa flavonoid pada sampel dihitung dengan memasukkan ke dalam persamaan regresi linear y = ax-b, yang diperoleh dari kurva kalibrasi kuersetin sebagai pembanding. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji reagen dengan HCl + serbuk Mg menunjukkan hasil yang negatif karena tidak adanya perubahan warna pada sampel uji menjadi merah hingga jingga. Sedangkan uji taubeck menunjukkan hasil yang positif dengan adanya larutan berfluorosensi kuning-merah. Hasil analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan metode AlCl3 menunjukkan bahwa kandungan flavonoid pada ekstrak tunggal daun beluntas lebih tinggi dibandingkan daun sirsak sebesar 115,5212 mg Ek/g, sedangkan ekstrak kombinasi 2:1 lebih tinggi dibandingkan kombinasi 1:1 dan 1:2. , yaitu sebesar 113, 1489 mg Ek/g.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LIMBAH BONGGOL JAGUNG SEBAGAI MEDIA BUDIDAYA JAMUR MERANG DI DESA BANARESEP TIMUR Ni'mah, Hilmatun; Shafariyah, Khalishatus; Al Wajieh, Mohammad Waail
ABDISUCI : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): ABDISUCI : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Februari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59005/j-abdisuci.v1i1.68

Abstract

Limbah merupakan salah satu masalah yang dapat mencemari lingkungan baik dari kebersihan maupun kesehatan sekitar. Dengan semakin bertambahnya populasi manusia maka, akan bertambah pula limbah yang dihasilkan. Desa Banaresep Timur merupakan desa yang belum dapat mengelola limbahnya dengan baik khususnya pada limbah hasil pertanian. Pemanfaatan limbah pertanian berupa bonggol jagung untuk budidaya jamur merang adalah suatu upaya untuk mengurangi limbah hasil pertanian karena sebelumnya bonggol jagung yang ada hanya digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak atau hanya dibakar saja. Budidaya jamur memiliki rentan waktu yang tidak begitu lama dalam proses pembudidayaannya, sehingga dalam waktu sepuluh hari jamur sudah dapat dipanen dan dinikmati hasilnya selama satu bulan. Agar diperoleh hasil yang maksimal dari budidaya ini, maka perlu adanya pengoptimalisasian terhadap pemanfaatan limbah. Optimalisasi dalam kegiatan ini menggunakan beberapa metode yang berupa penyuluhan, praktik langsung, serta pendampingan kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi penumpukan limbah, meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat desa dalam hal pengelolaan limbah pertanian khusus pada limbah bonggol jagung sebagai budidaya jamur merang.