Penelitian ini dimulai dengan memvisualisasikan semua data dalam bentuk grafik untuk memudahkan analisis lebih lanjut. Data yang digunakan adalah nilai ekspor minyak dan gas (migas) Provinsi Jawa Timur dari Januari 2021 hingga Desember 2023, dengan pencatatan bulanan. Analisis ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor musiman dalam peramalan untuk memahami dinamika data dengan lebih baik. Grafik ini menampilkan pola fluktuatif yang terlihat dalam data, dengan nilai yang naik-turun tidak stabil, yang disebabkan oleh pengaruh musiman yang terjadi setiap bulan. Dalam forecasting, struktur utama terdiri dari level, tren, musiman, dan forecast. Penelitian ini menggunakan persamaan yang telah ditentukan untuk menghitung level dan tren dari data time series tersebut. Penggunaan parameter ?, ?, dan ?, yang bersifat arbitrer, diteliti dalam rentang nilai (0,1 – 0,5) untuk menentukan kombinasi yang optimal. Setelah melakukan perhitungan, evaluasi dilakukan terhadap nilai error, dengan menghitung Mean Absolute Error (MAE) dan Root Mean Square Error (RMSE). Tabel-tabel RMSE menunjukkan hasil dari berbagai kombinasi beta dan gamma dengan konstanta ? yang berbeda, menyoroti pentingnya pemilihan parameter yang tepat untuk meningkatkan akurasi model peramalan. Analisis ini juga menunjukkan bahwa nilai RMSE cenderung meningkat seiring dengan nilai ? yang lebih tinggi, mengindikasikan bahwa bobot yang lebih besar pada data terbaru dapat meningkatkan kesalahan prediksi. Selain itu, variasi signifikan dalam RMSE antara kombinasi beta dan gamma menunjukkan bahwa eksperimen untuk menemukan kombinasi yang optimal dapat menghasilkan prediksi yang lebih akurat. Dalam penelitian ini, pemilihan kombinasi beta dan gamma yang menghasilkan RMSE terendah menjadi fokus utama dalam mengoptimalkan model peramalan. Hasil peramalan untuk periode mendatang juga dipresentasikan, memberikan gambaran tentang prediksi nilai ekspor migas di Provinsi Jawa Timur selama 12 bulan ke depan.