Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Education Role in Stunting Under Two Years among Poor Communities in Indonesia Yunitawati, Diah; Laksono, Agung Dwi; Khairunnisa, Marizka; Purwoko, Sidiq; Wulandari Muis, Early; Nursafingi, Afi; Riyanto, Slamet; Samsudin, Mohamad
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol 20 No 1: January 2025
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpki.20.1.30-36

Abstract

Background: Indonesia still has a stunting problem, even though the stunting rate has decreased. The study analyses the association of the maternal education level with the incidence of stunted children under the age of two in poor communities in Indonesia.Method: The cross-sectional data from the Indonesian National Nutritional Status Survey 2021 examined 24,920 children under two years old. The relationship between the variables was tested using binary logistic regression.Result: The odds of having stunted children below the age of two are 1.705 times greater for women with no education than women with higher levels of education (AOR 1.705; 95% CI 1.667-1.744). Primary-educated mothers were 1.178 times increased risk of having stunted children under age two compared to higher-educated mothers (AOR 1.178; 95% CI 1.157-1.199). The study analysis found no significant difference between secondary and higher education to have stunted children. In addition to education level, the study also identified six other important control variables associated with stunting in children under the age of two: residence location, age of mother, married status, child's age, child's gender, and EIBF. According to the study's findings, stunting in children under the age of two is related to maternal educational levels among Indonesia's poor communities. An increased incidence of stunting in children under the age of two is associated with lower levels of maternal education.
Metode Analisis Spasial untuk Mendukung Eradikasi Schistosomiasis di Indonesia Nursafingi, Afi
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.145 KB)

Abstract

Penelitian dan upaya eliminasi schistosomiasis di Indonesia telah dilakukan secara intensif sejak tahun 1970-an. Sistem informasi geografis (SIG) menjadi salah satu pendekatan yang telah lama diterapkan untuk mendukung program tersebut. Meskipun demikian, hingga saat ini informasi spasial yang tersedia masih sangat kurang dan hanya terbatas pada sebaran spasial. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi metode analisis spasial yang berpotensi dapat digunakan untuk analisis lanjut data schistosomiasis di Indonesia. Data yang digunakan adalah hasil-hasil penelitian terkait analisis spasial schistosomiasis yang dipublikasikan pada jurnal internasional dan tersedia dalam basis data elektronik ProQuest. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode analisis spasial yang umum digunakan yaitu analisis autokorelasi spasial (Global Moran's I), analisis kluster dan outlier (Anselin Local Moran's I, Getis-Ord Gi*), analisis spasial dan spasiotemporal (Kulldorff's Spatial Scan Statistics), prediksi spasial (Geostatistics, Kernel Density, Kriging), dan pemodelan spasial (Logistic regression models). Metode tersebut potensial diterapkan di Indonesia terutama untuk menghasilkan informasi spasial schistosomiasis yang bervariasi dalam rangka mendukung keberhasilan eradikasi.
Analisis Spasio-Temporal Kasus Covid-19 di Indonesia Tahun 2020 Nursafingi, Afi
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menekan laju peningkatan kasus Coronavirus disease (COVID-19). Variasi respon berbagai pihak dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut berdampak pada beragamnya dinamika kasus COVID-19 diberbagai daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola distribusi spasial dan mendeteksi kluster spasial kasus COVID-19 di 34 provinsi di Indonesia pada periode Maret hingga Desember 2020. Analisis data menggunakan pendekatan analisis spasio-temporal. Selama tahun 2020, kecenderungan jumlah total kasus COVID-19 dan jumlah pasien sembuh meningkat di 28 provinsi, jumlah pasien meninggal meningkat di 16 provinsi, recovery rate (RR) meningkat di 18 provinsi, dan case fatality rate (CFR) meningkat di satu provinsi sedangkan di enam provinsi lainnya mengalami penurunan (99% confidence). Kluster temporal jumlah kasus COVID-19 dan pasien sembuh untuk kategori sedang terdeteksi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sedangkan untuk kategori tinggi terdeteksi di DKI Jakarta. Kluster temporal pasien meninggal untuk kategori sedang terdeteksi di Jawa Tengah dan DKI Jakarta sedangkan untuk kategori tinggi terdeteksi di Jawa Timur. Evaluasi penanganan kasus COVID-19 ditingkat nasional maupun provinsi perlu dilakukan secara berkala untuk meningkatkan efektifitas upaya penanganan. Pendekatan epidemiologi spasial dalam penanganan COVID-19 perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga perkembangan kasus COVID-19 dapat terpantau.