Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Development Of Islamic Religious Education Learning Media Based On Animation Videos Warini, Sisin; Zakir, Supratman; Murdiana, Murdiana
FOKUS Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jf.v9i2.11180

Abstract

This problem is motivated by several issues that the author found at Junior High School 1 Banuhampu West Sumatera, especially in the subject of Islamic religious education in class VII, where in the learning process, the media used is poor and does not keep up with the times to cause student apathy towards the concentration of P.A.I. subjects so that it causes low student learning outcomes. The research aims to restore the enthusiasm of students’ learning that has disappeared. So that students can learn more enthusiastically in the future. The research method used in this study is the Research and Development (R&D) method using the 4D or 4P model, which has 4 phases: defining, designing, developing, and disseminating. This test was carried out in three stages: a validity test conducted by several experts in their fields, such as material, appearance, and language using Aikens’ V. The next practicality test was performed with educators. The next practicality test was carried out with educators at school using the Kappa moment (K). The feasibility test was conducted on several students, namely VII 5 and VII 6 class students using G-Score (<g>). The validity test results with a value of 0.90 were declared feasible, the practicality test results with a value of 0.92 were declared very helpful, and the feasibility test results obtained from the T-test results on the limited trial showed a T table value of 10.422 with an α value of 0.000. If tested with a confidence level of sig 0.05, the α result is smaller than 0.05. Thus, the effectiveness of learning using animated video-based learning media is higher than in classes that only use conventional, so H1 is accepted. In addition, Islamic religious education learning media based on animated videos is feasible for learning at Junior High School.
Teori Belajar Sosial Dalam Pembelajaran Warini, Sisin; Hidayat, Yasnita Nurul; Ilmi, Darul
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 2 No 4 (2023): Anthor 2023
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v2i4.181

Abstract

Pesatnya perkembangan globalisasi yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, khususnya gaya hidup sebagian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin bergesernya nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru. Menghadapi tantangan ini, sebagian masyarakat yang sangat peduli terhadap perubahan tersebut tidak ingin ketinggalan dan akan berusaha mengimbangi perubahan tersebut. Agar belajar menjadi menyenangkan maka belajar seharusnya memiliki aktivitas untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru. Aktivitas belajar yang dipilih harus menjembatani antara pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan dibangun peserta didik. Tindakan untuk menjembatani yaitu, memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja.Bentuk belajar sosial Albert Banduraadalah menekankan tentang pentingnya peserta didik mengolah sendiri pengetahuan atau informasi yang diperoleh dari pengamatan model di sekitar lingkungan.Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan bahwasannya teori belajar social ini sangat dibutuhkan untuk proses pembelajaran pada masa sekarang ini. Metode penelitian menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah adanya beberapa komponen dalam proses peniruan yaitu: atensi/memperhatian, retensi/mengingat, memproduksi gerak motoric,ulangan/penguatan motivasi. Adapun jenis peniruan yaitu: peniruan secara langsung, penirua secara tidak langsung, peniruan gabungan keduanya, peniruan sesaat/seketika, peniruan berkelanjutan.
Teori Belajar Sosial Dalam Pembelajaran Warini, Sisin; Hidayat, Yasnita Nurul; Ilmi, Darul
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 2 No 4 (2023): Anthor 2023
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v2i4.181

Abstract

Pesatnya perkembangan globalisasi yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, khususnya gaya hidup sebagian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin bergesernya nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru. Menghadapi tantangan ini, sebagian masyarakat yang sangat peduli terhadap perubahan tersebut tidak ingin ketinggalan dan akan berusaha mengimbangi perubahan tersebut. Agar belajar menjadi menyenangkan maka belajar seharusnya memiliki aktivitas untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru. Aktivitas belajar yang dipilih harus menjembatani antara pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan dibangun peserta didik. Tindakan untuk menjembatani yaitu, memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja.Bentuk belajar sosial Albert Banduraadalah menekankan tentang pentingnya peserta didik mengolah sendiri pengetahuan atau informasi yang diperoleh dari pengamatan model di sekitar lingkungan.Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan bahwasannya teori belajar social ini sangat dibutuhkan untuk proses pembelajaran pada masa sekarang ini. Metode penelitian menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah adanya beberapa komponen dalam proses peniruan yaitu: atensi/memperhatian, retensi/mengingat, memproduksi gerak motoric,ulangan/penguatan motivasi. Adapun jenis peniruan yaitu: peniruan secara langsung, penirua secara tidak langsung, peniruan gabungan keduanya, peniruan sesaat/seketika, peniruan berkelanjutan.