Muskita, Nevile Rymon
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI PENCEGAHAN PENYAKIT ANTRAKS PADA MANUSIA DI KABUPATEN MERAUKE Marbun, Julia; Hartono, Risky Kusuma; Muskita, Nevile Rymon
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.36172

Abstract

Kasus Penyakit Antraks di Kabupaten Merauke diketahui pada tanggal 23 april 2024, yang diawali dengan adanya kasus kematian misterius hewan ternak berupa sapi dan babi di daerah pemukiman transmigrasi (di Distrik Tanah Miring- Kabupaten Merauke) yang semula dicurigai berasal dari gigitan nyamuk karena didapati oleh para peternak adanya kasus kematian sapi setelah digigit oleh nyamuk yang berukuran lebih besar dari nyamuk pada umumnya. Setelah Beberapa hari kemudian dilakukan pemeriksaan sampel pada babi yang mati dan ditemukan adanya bakteri bersifat zoonosis. Tujuan  Penelitian untuk mengkaji langkah-langkah yang harus ditempuh Pemerintah Daerah setempat agar dapat mempercepat pengendalian dan pencegahan kasus antraks pada Manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui pengambilan data sekunder dan primer dari berbagai pihak serta studi literatur dari penelitian sebelumnya, sedangkan manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah dan warga masyarakat untuk lebih waspada dan terhindar dari kasus antraks sehingga  tidak terjadi Kejadian Luar Biasa Penyakit Antraks Pada Manusia.  Untuk mendapatkan data terkait penelitian dilakukan wawancara dengan instrument pertanyaan yang disesuaikan dengan pengertian variable. Informan dalam penelitian ini antara lain Pejabat Otoriter Veteriner Provinsi Papua Selatan (POV PPS),. Gambaran kewaspadaan dini sebagai salah satu bentuk respons kesiapsiagaan, deteksi dini kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Antraks pada manusia di Kabupaten Merauke belum sepenuhnya sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan Kemenkes. Berdasarkan pengolahan data dan identifikasi masalah terkait pencegahan Antraks di Kabupaten Merauke, maka perlu dibuat suatu strategis prioritas yang harus diperhatikan sebagai langkah antisipasi yang terbagi menjadi strategi jangka panjang dan jangka pendek.
OPEN DEFECATION FREE MELALUI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI PUSKESMAS MERAUKE Elahayati, Eka; Hafizurrachman, Muhammad; Muskita, Nevile Rymon
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.38769

Abstract

Status Open Defecation Free (ODF) mencerminkan keberhasilan komunitas dalam menghentikan praktik buang air besar di tempat yang tidak semestinya, yang berperan dalam upaya pencegahan penyakit. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi tercapainya ODF melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mopah, Kabupaten Merauke. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2024 di tiga kelurahan, Mandala, Bampel, dan Kamundu, dengan total 9.656 kepala keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, 42% (Mandala), 59% (Bampel), dan 39% (Kamundu) masih mempraktikkan buang air besar sembarangan (BABS). Sampel diambil menggunakan metode proportional random sampling, sehingga diperoleh 100 KK sebagai responden. Metode analisis yang digunakan adalah analitik observasional dengan desain cross-sectional, dianalisis melalui uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara perilaku masyarakat dengan status ODF. Koefisien regresi untuk perilaku -1,808 dengan nilai p sebesar 0,000 (<0,05), yang menandakan bahwa perilaku memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan ODF. Nilai odds ratio sebesar 0,164 mengindikasikan bahwa individu dengan perilaku lebih baik memiliki kemungkinan 0,179 kali lebih rendah untuk melakukan BABS secara sering. Perilaku menjadi faktor yang paling dominan, terutama terkait dengan keberadaan jamban umum. Ketersediaan fasilitas sanitasi yang layak terbukti mampu menurunkan praktik BABS, sementara keterbatasan fasilitas meningkatkan angka kejadian BABS.Faktor-faktor lain, seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga, peran tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat, tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pencapaian ODF. Temuan ini menegaskan pentingnya penyediaan infrastruktur sanitasi, terutama jamban keluarga dan umum, untuk mendukung keberhasilan program ODF secara maksimal. Tanpa fasilitas sanitasi yang memadai, pencapaian status ODF akan menjadi tantangan besar.
Analisis Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Orang Asli Papua Tanpa Jaminan Kesehatan Lekatompessy, Ransta L; Muskita, Nevile Rymon; Hartono, Risky Kusuma
SOCIETAS Vol 13 No 2 (2024): Societas: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Sosial
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/sjias.v13i2.6397

Abstract

Merauke Regional Referral Hospital in South Papua reported 5,482 visits of OAP patients who do not have health insurance during 2022 with an total cost of IDR 8,859,983,341, - Of course, this will be a problem for Merauke Regional Hospital if there is no adequate budget support to serve the community, especially OAP who have not been registered as JKN participants. Therefore, this study was conducted to analyze the financing of health services for Indigenous Papuans (OAP) without health insurance at Merauke Regional Hospital so that it can provide input or recommendations for regional leaders and the Regional Government Budget Team as well as the South Papua Provincial Health, Population Control and Family Planning Office in determining policies related to budget support for Merauke Regional Hospital for health service financing for unsecured OAP health. This research is a type of qualitative research with a case study approach, where data collection is carried out through document review and interviews. Informants were selected purposively and data were analyzed using Miles and Huberman's interactive model. The results of this study obtained that the financing of OAP health services without health insurance at the RSUD during 2022 experienced a "deficit" of Rp 4,356,283,611, - Therefore it is necessary to support the budget through a policy of increasing the allocation of the Special Autonomy Fund at the Merauke Regional Hospital by the Merauke Regional Government Budget Team. The results of this study obtained that the financing of OAP health services without health insurance at the RSUD during 2022 experienced a "deficit" of Rp 4,356,283,611, - Therefore it is necessary to support the budget through a policy of increasing the allocation of the Special Autonomy Fund at the Merauke Regional Hospital by the Merauke Regional Government Budget Team.
ANALISIS CAPAIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI DI PUSKESMAS DISTRIK MERAUKE KABUPATEN MERAUKE PAPUA SELATAN Tikalaka, Paskalina Inocensia; Setiaji, Bambang; Muskita, Nevile Rymon
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43357

Abstract

Imunisasi merupakan suatu proses pemberian kekebalan terhadap penyakit tertentu melalui vaksinasi. Vaksin mengandung patogen yang dilemahkan atau dinonaktifkan, sehingga tidak dapat menimbulkan penyakit dalam tubuh. Imunisasi komprehensif merupakan vaksin yang diberikan kepada anak untuk melindungi mereka dari infeksi berat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pencapaian imunisasi dasar komprehensif pada bayi di wilayah kerja instansi kesehatan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Metode pengumpulan data menggunakan data sekunder dengan memanfaatkan informasi tambahan dari Puskesmas di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara Pendidikan (0,017), Pekerjaan (0,000), Pengetahuan (0,000), Jarak Tempuh (0,000), Dukungan Keluarga (0,000), Jumlah Anak (0,000), dan Kepercayaan (0,000) dengan kelengkapan imunisasi bayi. Faktor utama yang berperan adalah jumlah anak, setelah memperhitungkan pekerjaan. Banyaknya jumlah anak menunjukkan bahwa faktor ini sangat mempengaruhi kelengkapan imunisasi pada bayi di Puskesmas Kabupaten Merauke. Disarankan kepada ibu yang mempunyai anak kembar dan yang bekerja untuk selalu memantau jadwal pelayanan Posyandu dan status imunisasi bayinya sesuai dengan KMS, untuk menjamin kelengkapan imunisasi dasar. Selain itu diharapkan kepada Petugas Imunisasi Puskesmas Kabupaten Merauke untuk secara rutin memberikan penyuluhan (KIE) kepada ibu balita guna meningkatkan motivasi ibu balita dalam memanfaatkan Posyandu atau pelayanan kesehatan.