Hafizurrachman Hafizurrachman
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Health status, ability, and motivation infl uenced district hospital nurse performance Hafizurrachman, Hafizurrachman
Medical Journal of Indonesia Vol 18, No 4 (2009): October-December
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.87 KB) | DOI: 10.13181/mji.v18i4.374

Abstract

Aim: To investigate the infl uence of health status, ability and motivation of nurses’ performances in a district hospital.Methods: A survey was conducted during May 2009 in a district hospital in West Java, Indonesia. Nurses in the inpatient and outpatient unit and fulfi lled inclusion and exclusion criteria were randomly chosen as the unit of analysis. A questionnaire of 18-23 questions was used to measure the indicator of the four variables. The path analysis was performed using multiple regressions for calculating ß as the value of path coeffi cient between variables, p value and R2. Goodness of fi t test was used to calculated Q and W coeffi cient.Results: Test was performed on 125 of 493 nurses with exogenous (independent) and endogenous (intermediate or dependent) variables in the model proposed. The p-value was > 0.05, indicating that the characteristics variation of the subjects did not affect the answers on the endogenous and exogenous variables. The health status, ability, motivation and performance variables showed normal and homogenous distribution. Line equation between variables showed linear relation with p<0.05. Simple correlation score between variables was 0.376 to 0.833. Ability was the biggest variable that infl uences nurses  performance (44.8%), followed by motivation (33.9%) and  health status (21.8%). The influences of the three exogenous variables to nurses’ performance were 76.2% and 23.8% which was infl uenced by other variables.Conclusion: Nurses health status, ability, and motivation  influenced their performance. Therefore, these variables can be considered for an intervention to improve the nurses’ performance. (Med J Indones 2009; 18: 283-9)Keywords: health status, ability, motivation, performance, path analysis
ALTERNATIF MODEL KOMITMEN KERJA BIDAN DESA DI WILAYAH TAJURHALANG 2014 Anggarani Prihantinigsih; Hafizurrachman Hafizurrachman
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 3, No 1 (2017): JAKHKJ Maret 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.248 KB)

Abstract

Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.Dalam Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat tercantum cita-cita bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia.Pelaksanaan pembangunan kesehatan merupakan tanggung jawab seluruh tenaga kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan yang dimaksud adalah bidan desa, tenaga bidan di desa ini merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat, serta diharapkan paling mengetahui keadaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan bayi di desa. Melihat besarnya tanggung jawab yang harus diemban, setiap bidan di desa perlu memiliki kesadaran yang tinggi akan pelaksanaan tugas. Tujuan penelitian ini adalah Memberikan alternatif model komitmen kerja bidan desa di wilayah Tajurhalang, ruang lingkup pada penelitian ini adalah bidan desa di wilayah Tajurhalang sebagai informan kunci dan dinas kesehatan dan bidan kordinator sebagai informan pendukung. Desain penelitian pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif konfirmatori untuk memperoleh hasil dengan pemahaman yang mendalam, jumlah informan sebanyak 5 orang, Dari hasil penelitian dan didapatkan bidan desa selain bertugas di desanya, ada pula beberapa tugas yang harus dilaksanakan di luar tugas pokok yang tercantum di surat edaran Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat No 278/BM/DJ/BKK/III/1997, tugas yang diberikan kepada bidan desa berupa bidan desa turut memegang program puskesmas seperti program MTBS, Lansia, Gizi, dan lain sebagainya. Selain itu pula ada beberapa hal yang bertolak belakang di surat edaran tersebut dicantumkan tugas lain, di samping tugas pokoknya, bidan melaksanakan tugas lain yang diberikan atasannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat.Kata Kunci :Bidan desa, tugas pokok dan fungsi bidan desa
PENGARUH KEPEMIMPINAN SENIOR, TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KINERJA KEPALA RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KARYA BHAKTI KOTA BOGOR TAHUN 2008 Adila Kasni Astiena; Hafizurrachman Hafizurrachman; Mieke Savitri
Majalah Kedokteran Andalas Vol 34, No 2 (2010): Published in August 2010
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.849 KB) | DOI: 10.22338/mka.v34.i2.p147-159.2010

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Senior, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Kepala Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Karya Bhakti (RSKB) Bogor Tahun 2008. Kerangka teori dari penelitian ini diambil dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) bagi institusi kesehatan dalam Hertz (2008). Kriteria MBCfPE yang diambil adalah kepemimpinan (leadership) yang dijabarkan menjadi variabel Kepemimpinan Senior, Tata Kelola Dan Tanggung Jawab Sosial. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Data yang dikumpulkan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner dan diolah dengan menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Responden penelitian ini adalah semua perawat ruang rawat inap Dahlia Anyelir RSKB tahun 2008. Hasil penelitian ditemukan bahwa Kepemimpinan Senior, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial mempengaruhi Kinerja Kepala Ruang sebesar 57.59% sedangkan sisanya 42.41% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. Variabel yang paling besar mempengaruhi kinerja kepala ruang adalah kepemimpinan senior (30.44%) disusul oleh variabel tata kelola (22.96%) dan Tanggung Jawab Sosial (4.18%). Tanggung Jawab Sosial mempunyai koefisen jalur yang tidak bermakna dan sangat kecil, namun tetap dipertahankan dalam model akhir karena secara substantif, penting dalam menentukan kinerja kepala ruang. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan kepemimpinan senior, tata kelola dan tanggung jawab sosial guna meningkatkan kinerja kepala ruang dengan cara (1) melakukan pembinaan dalam hal kepemimpinan mencakup kemampuan (ability), keterampilan (skill) dan perilaku (behaviour). (2) Menciptakan kebijakan guna terciptanya kondisi peningkatan kemampuan kepemimpinan senior, tata kelola dan tanggung jawab sosial, termasuk memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan (3) Dalam pemilihan kepala ruang disarankan untuk memperhatikan kapasitas kepemimpinanARTIKEL PENELITIAN148(kemampuan, keterampilan dan tingkah laku), tata kelola dan tanggung jawab sosial dari calon kepala ruang.Kata Kunci : Kepemimpinan Senior, Tata Kelola, Tanggung Jawab Sosial, Kinerja, PerawatAbstractThis study has an objective to know the influence of senior leadership, governance, social responsibility to performance of roomcare head nurses in Karya Bhakti hospital Kota Bogor (RSKB) 2008. Theoretically, this concept is taken from Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE), in Health Care (Hertz, 2008). The choosen criteria MBCfPE is Leadership. Leadership criteria consist of senior leadership, governance and social responsibility variables. The study design is a survey design with quantitative approaches. The method being used in this study is path-analysis-method. The data are primer taken by the questionaires. Respondance are taken among nurses at Dahlia Anyelir roomcare RSKB Bogor 2008. The result shows that senior leadership, governance and social responsibility influenced performance of roomcare head nurses is 57.59% while the rest 42.41% is influenced by other factors which is not included in this study. The biggest variable which influenced work performance roomcare head nurses is senior leadership (30.44%), followed by governance (22.96%) and social responsibility (4.18%). Social responsibility variable is not significant to work performance roomcare head nurses, but it being defended because of substantive importance to influence work performance of roomcare headnurse. According to the result of this study, it is recommended to give more attention to improve senior leadership, governance and social responsibility to improve work performance of roomcare head nurses, such as: (1) To maintance ability, skill and behaviour of roomcare headnurses (2) To create regulation to support improvement senior leadership capacity, governance and social responsibility with opportunity to improve knowledge (3) To give suggestion for election roomcare head nurses must have leadership capacity (ability, skill and behaviour), governance and social responsibility from the candidate.Key word : senior leadership, governance, social responsibility, work performance, nurse
Pengaruh Perawatan Payudara, Asupan Makanan, Dan Tehnik Menyusui Terhadap Produksi Asi Ibu Bersalin Di BPS Ira Setianingrum Tahun 2022 Menno Eka Desthya; Rindu Rindu; Hafizurrachman Hafizurrachman
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 2 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i2.683

Abstract

ASI berperan penting menciptakan bayi sehat, sebab ASI mengandung beberapa nutrisi yang berguna untuk pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak bayi. Angka kematian bayi sebagian besar terkait dengan faktor nutrisi, kematian bayi dapat dikurangi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan payudara, asupan makanan, dan tehnik menyusui terhadap produksi ASI ibu bersalin di BPS Ira Setianingrum tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan metode penelitian deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh pasien ibu bersalin di  BPS Ira Setianingrum yang berjumlah 180 orang. Jumlah sampel 90 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik probability sampling, pemilihan sampel yaitu dengan tehnik simple random sampling, yaitu dengan cara undian. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner, dalam bentuk pertanyaan positif dengan pertanyaan tertutup (close ended) dengan multiple choice. Analisis data dilakukan secara multivariat menggunakan SEM dengan SmartPLS. Produksi ASI ibu bersalin dipengaruhi oleh perawatan payudara sebesar 66,5%, asupan makanan sebesar 81,4%, tehnik menyusui sebesar 43%. Model mampu menjelaskan variabilitas data sebesar 92,3%, sedangkan 7,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Diharapkan dengan adanya perawatan payudara, asupan makanan, dan tehnik menyusui dapat meningkatkan produksi ASI ibu bersalin di BPS Ira Setianingrum
Alternative Policy For Efforts To Fulfill Minimum Service Standards (SPM) For Hypertension Sufferers At Seruyan Regency Health Centers In 2023 Indah Fitri Sawaliyah; Hafizurrachman, Hafizurrachman
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 03 (2024): Jurnal EduHealt (September), Year 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction:The implementation of Minimum Service Standards (SPM) for hypertension sufferers in Seruyan Regency has not yet met the 100% target, only 32.2% was achieved. The aim of the research is to develop alternative policies to fulfill the SPM for hypertension sufferers. Method: This research is a qualitative research taking place in two Community Health Centers, with a total of 11 informants who are related to SPM Suffering from Hypertension. Qualitative data analysis techniques go through the stages of data reduction, data presentation and drawing conclusions.Data reduction is an activity of summarizing the main and important things. PData presentation is the presentation of reduction results for analysis of the answers from each informant as well as drawing conclusions from the interview results.Researchers made observations and reviewed documents. Qtriangulation, namely triangulation of sources, techniques and time, for validation. Results: Standards for the quantity and quality of goods/services for Hypertension sufferers carried out by Posbindu under the coordination of the Community Health Center are still not optimal, namely the lack of Tensimeters, Application and manual recording and report forms are often late. There are still Community Health Centers that do not have general practitioners, as well as Pustu, Polindes and Village Health Posts that do not have midwives and nurses, especially those in remote areas far from road access.Discussion: Alternative policies for efforts to fulfill the SPM for Hypertension sufferers at Community Health Centers can be carried out in collaboration with cross-sector Village Community Empowerment Agencies through Village funds in order to fulfill Tensimeter equipment for Posbindu activities in villages. Puskesmas and their networks should install high-speed Wi-Fi so that monitoring via WhatsApp groups of people who experience hypertension and Pustu officers can be more disciplined in submitting reports to Puksemas and the Health Service. By adding doctors, at least 2 doctors at each Puskesmas and adding midwives and nurses at Pustu, Polindes and Poskesdes, especially those in remote areas, so that we can provide maximum service to hypertension sufferers.
OPEN DEFECATION FREE MELALUI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI PUSKESMAS MERAUKE Elahayati, Eka; Hafizurrachman, Muhammad; Muskita, Nevile Rymon
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.38769

Abstract

Status Open Defecation Free (ODF) mencerminkan keberhasilan komunitas dalam menghentikan praktik buang air besar di tempat yang tidak semestinya, yang berperan dalam upaya pencegahan penyakit. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi tercapainya ODF melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mopah, Kabupaten Merauke. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2024 di tiga kelurahan, Mandala, Bampel, dan Kamundu, dengan total 9.656 kepala keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, 42% (Mandala), 59% (Bampel), dan 39% (Kamundu) masih mempraktikkan buang air besar sembarangan (BABS). Sampel diambil menggunakan metode proportional random sampling, sehingga diperoleh 100 KK sebagai responden. Metode analisis yang digunakan adalah analitik observasional dengan desain cross-sectional, dianalisis melalui uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara perilaku masyarakat dengan status ODF. Koefisien regresi untuk perilaku -1,808 dengan nilai p sebesar 0,000 (<0,05), yang menandakan bahwa perilaku memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan ODF. Nilai odds ratio sebesar 0,164 mengindikasikan bahwa individu dengan perilaku lebih baik memiliki kemungkinan 0,179 kali lebih rendah untuk melakukan BABS secara sering. Perilaku menjadi faktor yang paling dominan, terutama terkait dengan keberadaan jamban umum. Ketersediaan fasilitas sanitasi yang layak terbukti mampu menurunkan praktik BABS, sementara keterbatasan fasilitas meningkatkan angka kejadian BABS.Faktor-faktor lain, seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga, peran tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat, tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pencapaian ODF. Temuan ini menegaskan pentingnya penyediaan infrastruktur sanitasi, terutama jamban keluarga dan umum, untuk mendukung keberhasilan program ODF secara maksimal. Tanpa fasilitas sanitasi yang memadai, pencapaian status ODF akan menjadi tantangan besar.
Kepuasan Pasien dan Kunjungan Rumah Sakit Hafizurrachman, Hafizurrachman
Kesmas Vol. 4, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan pasien ternyata tidak selalu meningkatkan kunjungan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kepuasan pasien dengan jumlah kunjungan di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan data primer survei pelayanan di rawat jalan dan rawat inap selama 9 periode pengukuran pada 2007 – 2009 dan data sekunder kunjungan rumah sakit pada periode yang sama, jumlah sampel adalah 125 pasien per periode yang diambil dengan metoda stratified random sampling. Analisis dilakukan secara analisis time series dengan metode tren kuadrat terkecil (Least Square Method ), analisis regresi sederhana dan analisis uji perbedaan tiga atau lebih rata-rata (Uji-Kruskal Wallis). Penelitian ini memperlihatkan tingkat kepuasan pasien berpengaruh terhadap variasi jumlah kunjungan dengan nilai nol pada rawat jalan dan sangat kecil pada rawat inap. Pada rawat jalan tingkat kepuasan pasien tidak berbeda untuk setiap periode, tetapi pada rawat inap berbeda. Terlihat perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat jalan dan di rawat inap, tetapi secara statistik diketahui tidak terlihat perbedaan tingkat kepuasan antara jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap pada setiap periode pengukuran di suatu rumah sakit swasta di Tangerang tersebut. To improve services in order to increase patient satisfaction, does not necessarily means to cease the search for innovative effort to improve the quality of health service hospital. One way to know the value of customers is through customer satisfaction surveys. Based on the customer satisfaction survey it can be known what is the indicators of customer satisfaction and customer expectations, which in turn may increase the expected visit. The purpose of this re-search is to know the level of patient satisfaction in a private hospital in Tangerang in 2007 until 2009. Survey research design is used to find the differences between the level of satisfaction in out-patient and inpatient services during the 9 period of measurement in 2007-2009, and the secondary data of hospital visit in the same period. Number of sample is 125 patients per period taken with a stratified random sampling. Analysis done in time series analysis methods with the smallest quadratic trends (Least Square Method), simple regression analysis and Kruskal-Wallis test. The result is that the patient satisfaction level affect the number of visits for both types of patient. Among the out-patient, there is no difference found in the level of patient satisfaction among different periods, while the situation is contrary among the inpatient at a private hospital in Tangerang 2007-2009.
Kesehatan dan Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Tangerang Hafizurrachman, Hafizurrachman; Trisnantoro, Laksono; Bachtiar, Adang
Kesmas Vol. 6, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh dan besaran berbagai variabel kesehatan dan kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang. Variabel kesehatan tersebut meliputi sejarah kesehatan keluarga, lingkungan kehidupan, perilaku gaya hidup, dan status kesehatan perawat. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain potong lintang. Data dianalisis dengan pendekatan Structural Equation Model (SEM) menggunakan software Smart-PLS. Populasi yang diamati adalah perawat yang bertugas di semua pelayanan RSU Tangerang dengan 250 perawat terpilih sebagai sampel yang dilakukan secara multistage random sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja perawat di RSU Tangerang dipengaruhi oleh semua variabel, yang berarti model teoritis yang diusulkan pada penelitian ini dapat digunakan sebagai variabel prediktor. Pada model, variabel kualitas kehidupan kerja perawat merupakan variabel prediktor terbesar yang memengaruhi kinerja perawat. Dengan demikian, variabel kinerja perawat dipengaruhi oleh banyak variabel dengan pengaruh yang relatif kecil (6,16%). Intervensi terhadap semua variabel yang ditawarkan pada penelitian ini akan memberikan hasil yang kecil terhadap kinerja perawat sehingga memerlukan intervensi tambahan pada variabel lain. This study aims to see the effect and magnitude of health variables and variable of the quality of work life on the performance of nurses working in Tangerang General Hospital. Health variables include family medical history, living environment, lifestyle behaviors, and health status. Crosssectional method used in this study. Data were analyzed with the approach to Structural Equation Model (SEM) using software Smart-PLS. In this study nurses who serve in all services at Tangerang General Hospital was chosen as the unit of analysis with 250 nurses was selected as the samples and multistage random sampling were used. The results of the analysis showed that the performance of nurses in Tangerang General Hospital was influenced by all the variables which means that the theoretical model proposed in this study can be used. The quality of work life of nurse was the greatest predictor variables in the model that affect the performance of nurses. Thus, this study concluded that the variable performance of nurses is affected by many variables with its influence was relatively small (6,16%). Therefore all the variables offered in this study will intervene not large enough results to produce an excellent performance of the nurses at Tangerang General Hospital and required additional intervention efforts on other variables.
Junk Food Consumption and Symptoms of Mental Health Problems: A Meta-Analysis for Public Health Awareness Hafizurrachman, Muhammad; Hartono, Risky Kusuma
Kesmas Vol. 16, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Junk food consumption increases the risk of having symptoms of mental health problems. This study aimed to conduct a meta-analysis to assess the association between junk food and symptoms of mental health problems. Six researchers, two primary researchers, and four assistant researchers, from October to December 2020 conducted a systematic literature review. The data sources were selected from Pubmed and Science Direct articles published from 2010 to 2020. Those websites were check-marked for text availability for original articles, using keywords for junk foods and mental health. This study had inclusion criteria for selecting and organizing articles using the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) guideline. The full-text articles were selected for conducting a meta-analysis using R Studio Software. The 5,079 article titles were obtained, seven of which met the relevant requirements for meta-analysis. The range of respondents who experienced symptoms of mental illness was 1.38%–79.8%. There was no heterogeneity based on the Tau-square test. The correlation coefficient was 0.11 (95% CI 0.09–0.14), with no publication bias based on Egger’s Regression test (0.6023 or p-value>0.05). The frequent consumption of junk food can contribute to mental illness symptoms, even with minimal effects.