Darmayanti, Etta
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI PEMERIKSAAN VIRAL LOAD PADA ORANG DENGAN HIV DI UPTD PUSKESMAS TANGERANG Nada, Qotrun; Kusumastuti, Istiana; Darmayanti, Etta
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37457

Abstract

HIV merupakan faktor yang berperan dalam timbulnya infeksi oportunistik (IO) akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh. Tujuan penelitian Merumuskan strategi pemeriksaan viral load pada orang dengan HIV, untuk mendeskripsikan input, proses dan output; merumuskan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pemeriksaan viral load pada orang dengan HIV yang mendapatkan layanan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Curug. Metode menggunakan evaluatif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling yang melibatkan total 6 informan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan informan terpilih dan observasi. Data sekunder dikumpulkan melalui telaah dokumen. Pemeriksaan viral load berguna untuk memantau keberhasilan pengobatan ODHIV. Komponen input mendorong pemeriksaan viral load berjalan dengan baik, di mana SDM dan anggaran tercukupi dengan adanya kemitraan. Komponen proses berjalan dengan sistematis mulai dari koordinasi dengan pendamping dan ODHIV, pengambilan sampel darah hingga penyampaian hasil viral load. Keberhasihan output terlihat dari capaian ODHIV on ART yang telah dilakukan pemeriksaan viral load dengan hasil viral load tersupresiViral load penting untuk mengukur jumlah virus dalam darah dengan memantau tingkat replikasi virus dan efektivitas pengobatan. Komponen input seperti SDM, pendanaan, dan sarana prasarana. Komponen proses hingga output menjadi hal yang penting dalam mendukung pemeriksaan viral load agar berjalan dengan baik.  
EVALUASI PENCATATAN DAN PELAPORAN TUBERKULOSIS DI UPTD PUSKESMAS JAMBE KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2024 Sihaloho, Sumihar; Nina, Nina; Darmayanti, Etta
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.40763

Abstract

Pencatatan pelaporan penemuan orang terduga Tuberkulosis 44 Puskesmas di Kabupaten Tangerang tahun 2024, Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai eliminasi TBC 2030 adalah meningkatkan engagement dengan seluruh fasyankes agar dapat terlibat dalam jejaring layanan TBC dan berkontribusi untuk program TBC nasional termasuk ikut serta dalam melaporkan data TBC melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB). Puskesmas Jambe menjadi salah satu layanan di Kabupaten Tangerang dengan capaian pernemuan terduga paling rendah pada periode Januari-Juni 2024, hal ini dikaitkan dengan kegiatan Active Case Finding (ACF) serta pencatatan dan pelaporan. Penelitian ini merupakan telaah evaluatif kualitatif. Informan dalam penelitian 5 informan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara kepada informan terpilih dan observasi. Data sekunder dilakukan dengan telaah dokumen. Pencatatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis melalui SITB dilakukan untuk mengetahui gambaran kejadian penyakit Tuberkulosis. Peningkatan komitmen Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Jambe dalam mengimplementasikan pencatatan dan pelaporan Tuberkulosis melalui koordinasi antar instansi yang meliputi penambahan SDM melalui alokasi anggaran BLUD untuk merekrut tenaga khusus pencatatan TB, pelatihan rutin tenaga kesehatan terkait penggunaan SITB, dan penguatan infrastruktur teknologi seperti perangkat komputer serta jaringan internet. Selain itu, diperlukan peningkatan kepatuhan terhadap SOP melalui monitoring dan evaluasi internal, serta koordinasi rutin dengan Dinas Kesehatan untuk membahas kendala dan capaian. Untuk Dinas Kesehatan, direkomendasikan pelatihan berkala, penguatan fitur teknologi pada SIMANTEP, monitoring kualitas pencatatan melalui kunjungan langsung, dan pengalokasian anggaran khusus untuk mendukung kegiatan TB.
STRATEGI PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) DI KABUPATEN TANGERANG Solihin, Sopian; Sinaga, Frida Rismauli; Darmayanti, Etta
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45703

Abstract

Berbagai negara menghadapi tantangan terkait penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), terutama di wilayah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan seperti Nigeria, Pakistan, Kongo, Yaman dan Afganistan. Di Indonesia, kasus polio ditemukan pada tanggal 16 februari 2023 di Aceh dengan 2 kasus cVDPV2, kemudian 1 kasus cVDPV2 di Jawa Barat, pada akhir Desember 2023 ditemukan kembali 1 kasus cVDPV2 di Jawa Tengah dan pada awal Januari 2024 kembali ditemukan 3 kasus baru cVDPV2 di Jawa Timur. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang pada tahun 2022 kasus PD3I yaitu Tetanus Neonatorum 1, Difteri 2 Pertusis 1, Campak 10, pada tahun 2023 Difteri 6, Pertusis 2, Campak 123 , sedangkan Tahun 2024  Difteri 1, Pertusis 42, Campak 14 dan Rubella 2. Desain penelitian adalah Mix Methode Kuantitatif dan kualitatif. Kuisioner dan wawancara dan observasi dokumen cakupan Imunisasi dan kasus PD3I tahun 2020-2024. Informan penelitian adalah petugas kesehatan. Cakupan imunisasi 5 tahun terakhir terdapat beberapa Puskesmas yang belum mencapai 100%, baik imunisasi dasar lengkap (IDL), Imunisasi pada Bayi Dua Tahun (Baduta) dan Imunisasi pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Cakupan imunisasi ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah saat Pandemi COVID-19, Logistik Vaksin, serta masih ada beberapa masyarakat yang menolak dilakukan vaksinasi. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) sangat erat kaitannya dengan Cakupan imunisasi 5 tahun terakhir. Dinas Kesehatan sebaiknya membuat kebijakan untuk meningkatkan Cakupan Imunisasi seperti Imunisasi Kejar dan Rapid Conveniece Assesment (RCA) PD3I.