Romadhon, Laili
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Tingkat Pengetahuan Waspada Obat Kadaluwarsa dan/atau Rusak pada Siswa SMAN 10 Pekanbaru Mora, Enda; Suhery, Wira Noviana; Agustini, Tiara Tri; Fiedya, Yozi; Sari, Annisa Rahmida; Maulani, Annissa; Sinaga, Giacinta Gracesandy; Pratiwi, Indah Denni; Jumiati, Jumiati; Romadhon, Laili; Lismarianti, Lismarianti; Rahmayani, Rahmayani; Lestari, Rahyu; Rahayu, Yaza Sri; Eranisa, Yenni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4 No 5 (2024): JPMI - Oktober 2024
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.2981

Abstract

Berkurangnya stabilitas suatu obat dapat menyebabkan efek toksik dan efek yang tidak diinginkan lainnya dan salah satu penyebabnya yaitu obat sudah rusak dan melewati masa kadaluwarsa. Saat ini diharapkan agar semua orang memiliki pengetahuan tentang obat kadaluwarsa dan obat rusak dan juga bagaimana penanganan yang harus dilakukan saat ditemukan adanya obat kadaluwarsa dan obat yang sudah rusak. Tujuan dari kegiatan ini untuk melihat pengaruh pemberian media leaflet tentang waspada obat kadaluwarsa dan/atau rusak serta memberikan pengetahuan seputar obat kadaluwarsa dan/atau rusak di SMAN 10 Pekanbaru. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan sistem diskusi dan demonstrasi, dimulai dari pengisian lembar Kuisioner (pre-test), pembagian leaflet, edukasi secara lisan dan diakhiri dengan pengisian lembar Kuisioner (post-test) terkait pemahaman siswa terhadap informasi yang telah disampaikan. Hasil akan dievaluasi berdasarkan skala guttman. Hasil pre-test dan post-test dimana jumlah siswa yang termasuk dalam kategori tinggi meningkat dari 37 siswa (52,11%) menjadi 64 siswa (90,14%) pada nilai post-test. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan telah berhasil meningkatkan pemahaman siswa serta memberikan dampak positif bagi siswa dalam menyikapi permasalahan yang ada terkait cara penyimpanan obat yang benar, mengetahui ciri-ciri obat kadaluwarsa dan rusak, serta cara pemusnahannya.
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KEFARMASIAN DI UNIT RAWAT JALAN DAN INAP RUMAH SAKIT X KOTA PEKANBARU Octavia, Rickha; Armal, Khairil; Rahayu, Adnin; Otilia, Alisa; Rahmidasari, Annisa; Putri, Atika; Putra, Fariz; Lestari, Indah; Dwi, Kurnia; Romadhon, Laili; Lismarianti, Lismarianti; Mayang, Rapi; Zahira, Rifka; Aulia, Zulikho; Agustini, Tiara Tri; Iskandar, Benni
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43999

Abstract

Sumber daya manusia adalah hal yang terpenting dalam menjalankan dinamika organisasi untuk mencapai visi dan misi. Maka dari itu, perlu ditetapkan SDM yang diaturĀ  optimal untuk dapat menyumbangkan peran yang maksimal. Dengan hal ini, dibutuhkan suatu pengaturan yang terstruktur dan sistematis supaya tujuan yang sudah dibuat dapat diwujudkan di masa yang akan datang dan masa kini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahi kebutuhan SDM di rawat jalan dan rawat inap interne di instalasi farmasi rumah sakit X. Penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental melalui penghimpunan data dengan retrospektif menggunakan metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN). Hasil analisis kebutuhan tenaga kefarmasian dengan metode WISN di rawat inap dibutuhkan 5 orang Apoteker dan 6 orang Tenaga Teknis Kefarmasian sementara yang tersedia di RS X hanya 2 Apoteker dan 7 orang Tenaga Teknis Kefarmasian. Kemudian untuk di rawat jalan dibutuhkan 2 orang Apoteker dan 6 orang Tenaga Teknis Kefarmasian sementara yang tersedia di RS X adalah 1 Apoteker dan 10 orang Tenaga Teknis Kefarmasian. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga apoteker di rawat inap dan apoteker rawat jalan belum memenuhi kebutuhan RS X. Sedangkan tenaga teknis Kefarmasian yang ada di apotek rawat jalan dan rawat inap sudah memenuhi kebutuhan sesuai dengan hasil perhitungan WISN. Oleh sebab itu, perlu adanya penambahan dan evaluasi secara berkala terkait kebutuhan tenaga kefarmasian karena kebutuhan Apoteker di rawat inap dan apoteker rawat jalan belum memenuhi kebutuhan. Hal ini sesuai dengan Permenkes No 3 Tahun 2020 mengenai kebutuhan apoteker dan tenaga teknis kefrmasian di Rumah sakit.