Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KEFARMASIAN DI UNIT RAWAT JALAN DAN INAP RUMAH SAKIT X KOTA PEKANBARU Octavia, Rickha; Armal, Khairil; Rahayu, Adnin; Otilia, Alisa; Rahmidasari, Annisa; Putri, Atika; Putra, Fariz; Lestari, Indah; Dwi, Kurnia; Romadhon, Laili; Lismarianti, Lismarianti; Mayang, Rapi; Zahira, Rifka; Aulia, Zulikho; Agustini, Tiara Tri; Iskandar, Benni
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43999

Abstract

Sumber daya manusia adalah hal yang terpenting dalam menjalankan dinamika organisasi untuk mencapai visi dan misi. Maka dari itu, perlu ditetapkan SDM yang diaturĀ  optimal untuk dapat menyumbangkan peran yang maksimal. Dengan hal ini, dibutuhkan suatu pengaturan yang terstruktur dan sistematis supaya tujuan yang sudah dibuat dapat diwujudkan di masa yang akan datang dan masa kini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahi kebutuhan SDM di rawat jalan dan rawat inap interne di instalasi farmasi rumah sakit X. Penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental melalui penghimpunan data dengan retrospektif menggunakan metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN). Hasil analisis kebutuhan tenaga kefarmasian dengan metode WISN di rawat inap dibutuhkan 5 orang Apoteker dan 6 orang Tenaga Teknis Kefarmasian sementara yang tersedia di RS X hanya 2 Apoteker dan 7 orang Tenaga Teknis Kefarmasian. Kemudian untuk di rawat jalan dibutuhkan 2 orang Apoteker dan 6 orang Tenaga Teknis Kefarmasian sementara yang tersedia di RS X adalah 1 Apoteker dan 10 orang Tenaga Teknis Kefarmasian. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga apoteker di rawat inap dan apoteker rawat jalan belum memenuhi kebutuhan RS X. Sedangkan tenaga teknis Kefarmasian yang ada di apotek rawat jalan dan rawat inap sudah memenuhi kebutuhan sesuai dengan hasil perhitungan WISN. Oleh sebab itu, perlu adanya penambahan dan evaluasi secara berkala terkait kebutuhan tenaga kefarmasian karena kebutuhan Apoteker di rawat inap dan apoteker rawat jalan belum memenuhi kebutuhan. Hal ini sesuai dengan Permenkes No 3 Tahun 2020 mengenai kebutuhan apoteker dan tenaga teknis kefrmasian di Rumah sakit.
GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN PADA PESERTA DIDIK SMK FARMASI X DI KOTA PEKANBARU Firmansyah, Ferdy; Utami, Rahayu; Fitri, Aulia; Ardiyansyah, Roni; Utami, Adinda Abia; Rahayu, Adnin; Oriendhini, Salsa; Rambe, Septy Amelia Rizki; Burhan, Shafira Ilma; Arsila, Sherly Putri; Pitri, Siska Dian; Anissa, Siti Nurul; Rasihen, Sri Lidya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.33699

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia antara lain dalam hal perluasan wawasan, pengetahuan maupun peningkatan keterampilan. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian Program Studi Profesi Apoteker STIFAR RIAU angkatan XI adalah pengumpulan data dengan pengisian lembar check-list sebelum dan sesudah pemaparan materi kepada siswa sekolah menengah kejuruan farmasi di Kota Pekanbaru. Hasil lembar check-list pre-test terhadap tingkat pengetahuan peserta didik diketahui sebesar 56% yang mengetahui bahaya merokok dengan sangat baik dan 44% peserta didik yang mengetahui bahaya merokok dengan baik terhadap kesehatan sebelum pemaparan materi. Hasil lembar check-list post-test terhadap tingkat pengetahuan peserta didik diketahui sebesar 78% yang mengetahui bahaya merokok dengan sangat baik dan 22% peserta didik yang mengetahui bahaya merokok dengan baik terhadap kesehatan sebelum pemaparan materi. Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan yaitu terjadi peningkatan pengetahuan peserta didik SMK Farmasi X setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok.